Informasi Masyarakat yang merupakan gabungan dari beberapa LSM Sumatera Utara. Adapun tugas dan wewenang WIM hanyalah berperan dalam bidang
komunikasi informasi sekaligus penghubung antar LSM yang ada.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang ada di Kota Medan dan terdaftar pada Bidang Hubungan Antar Lembaga Badan
Kesbang dan Linmas Kota Medan
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan diteliti. Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian Bungin, 2001: 101. Populai dalam penelitian ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat
LSM yang ada di Kota Medan. Alasan peneliti memilih populasi dari LSM tersebut adalah LSM merupakan lembaga yang peduli dengan perkembangan
sosial masyarakat, untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik LSM harus betul-betul mengetahui apa yang diinginkan masyarakat.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Kota Meadan adalah sebanyak 115 lembaga Bidang
Hubungan Antar Lembaga Badan Kesbang dan Linmas Kota Medan. Data Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan Yayasan di Kota Medan.
NO. NAMA LSM
ALAMAT KET
1. Lembaga Studi Film Medan
Jl. Sena No. 60 Medan Telp. 061-742524
M. Timur
2. Lembaga Latihan Kerja
Kurnia Kursus Jl. Bayangkari No. 10449
M. Timur
3. Yayasan Humaniora
Jl. Senayan No. 20 A Medan M. Kota
4. Zero Population Grouth
Noverment Indonesia ZPG- Indonesia
Jl. Senayan No. 20 A Medan M. Kota
5. Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum LBH Medan Jl. Hindu No. 12 Medan
Telp. 061-551340 M. Kota
6. Yayasan Sosial Angsaputra
Jl. Logam No. 13 Medan M.Area
7. Gali Puji Rahayu
Jl. Laksana Gg. Rahayu No. 134 Medan
M. Kota
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. David Nachmias dan Vhava
Nachmias Bulaeng, 2004 : 156 mendefenisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya tidak berbeda dengan karakteristik populasi.
Sampel harus memenuhi unsur representatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel
tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih,
sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Kriyantono, 2006: 150.
Jika jumlah subjek besar, sampel dapat diambil antara 10-15 atau 20- 25 atau lebih Arikunto, 2006: 134. Berdasarkan rumus tersebut maka peneliti,
mengambil sampel sebesar 25 dari jumlah populasi. 25
100
x 115 = 28.75 = 29 orang
Sampel pada penelitian ini lebih ditekankan pada satu inidividu dalam lembaga yang representatif dalam memberikan penjelasan mengenai masalah
yang akan diteliti, maka sampel akan ditujukan kepada kepala atau pimpinan LSM.
3.5 Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Purposive Sampling
Teknik penarikan sampel ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan
peneliti. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Purposive Sampling dilakukan dengan cara
mengambil subjek, bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu Kriyantono, 2006:154.
Dalam Purposive Sampling terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi Arikunto, 2003:117, yakni:
1. Pengambilan sampel harus didasarkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. 2.
Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
key subjects. 3.
Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
Kriteria sampelnya adalah mengetahui wacana mengenai opini publik pendapat umum dan sudah berlangganan Harian Kompas selama tiga bulan
terakhir.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian yang relevan dengan masalah-masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian. Data primer dapat diperoleh dengam metode berikut:
a Kuesioner yaitu pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan
tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden.
Pertanyaan terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup dibuat dengan memberi alternatif jawaban kepada responden.
Pertanyaan terbuka memungkinkan responden menjawab menurut pendapatnya sendiri.
Kuisioner ini akan dibagikan kepada masing-masing sampel yang sudah ditentukan.
b Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan peneliti dengan
menggunakan pancaindera Bungin, 2001:142. 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari objek penelitian, melainkan dari bentuk-bentuk tertulis. Data ini dapat diperoleh dari
metode berikut: a.
Library Research Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari
literatur serta sumber-sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Adapun sumber-sumber bacaan yang digunakan dalam
mendukung penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, sosiologi, filsafat, psikologi, metode penelitian, dll.
3.7 Teknik Analisa Data