Lembaga Swadaya Masyarakat LSM

nilai-nilai dasar yang dimiliki seseorang. Nilai-nilai dasar itu seperti kesamaan hukum, hak asasi, demokrasi, keadilan, dan sebagainya.

3. Pembentukan Pendapat

Polling mengukur apa yang difikirkan oleh masyarakat mengenai suatu isu atau masalah. Setelah data atau fakta tersebut sudah diketahui maka hasil polling tersebut akan mempengaruhi pendapat khalayak dalam memandang isu tersebut. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila ia mengandung unsur memungkinkan pro dan kontra suatu pendapat. Disini mengacu kepada totalitas pendapat para anggota masyarakat tentang suatu isu. Hal ini berarti berbagai pendapat individu yang dibayangkan dan diukur serta dimiliki oleh masyarakat bersangkutan tentang suatu isu. Pendapat menghubungkan antara nilai yang diyakini atau kepercayaan yang dipercaya ketika menilai isu atau kejadian setiap hari. Seperti dalam contoh, “Apakah menurut anda harga BBM harus dinaikkan?” Pendapat seseorang terhadap kasus ini tergantung kepada sikap datau kepercayaan seseorang Eriyanto, 1999 : 214-215.

I.5.3 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM

Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Organisasi Non Pemerintah Ornop adalah kata yang sering beredar dalam masyarakat. Peranan mereka dalam tatanan sosial kehidupan Negara sudah cukup dikenal dan memberi kontribusi yang signifikan. Pemerintah berusaha memberikan defenisi dari komunitas tersebut, seperti terlihat dalam Inmendagri no.8 thn.1990: “... LSM adalah organisasi lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak di bidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasilembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan teraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitikberatkan kepada pengabdian secara swadaya”. Defenisi lain juga dikembangkan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga-lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia,ADB maupun IMF. Di Indonesia pengertian LSM Lembaga Swadaya Masyarakat memiliki ciri-ciri yang diantaranya, pertama, orientasi mereka kepada pengauatan kelompok-kelompok komunitas. Kedua, pada umumnya ada komitmen yang kuat terhadap cita-cita partisipasi rakyat. Ketiga, adanya suatu komunitas LSM di Indonesia, dengan adanya hubungan silang antar pribadi dan kelembagaan yang saling mendukung, terdapat pertukaran gagasan dan sumber daya. Ada beberapa peranan yang dapat dilakukan LSM dalam kehidupan bernegara, pertama adalah pemunculan isu-isu, misalnya tentang lingkungan hidup, Hak Azasi Manusia HAM. Kedua, mengartikulasikan kepentingan umu tentang HAM Hak Azasi Manusia, Demokrasi dan sebagainya. Ketiga, dampak dari kegiatan LSM yang mempunyai nilai politis adalah pada keseluruhan keseimbangan kekuatan balance of forces antar kelompok-kelompok sosial dan ekonomi pemerintah Indonesia. Keempat, LSM berperan sebagai penengah intermediary antara perencanaan pembanguanan denganmasyarakat yang di bawah.

I. 6 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalaam memperkirakan kemungkinan hasil yang dicapai Nawawi, 1995: 33 Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995 : 34. Agar konsep tersebut dapat diteliti , maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Peran Keterlibatan atau kontribusi seseorang, badan atau suatu sistem dalam memanajement prencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan dan pengevaluasian suatu kegiatan sehingga dengan kontribusi tersebut akan menambah keberhasilan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. 2. Polling Polling adalah salah satu cara pengukuran ekpresi pendapat umum yang dilakukan secara tersistematis, ilmiah dan terpercaya, mengumpukan informasi dari sampel orang yang digunakan untuk mengeneralisasikan pada kelompok atau populasi yang lebih luas darimana sampel itu diambil. 3. Kebijakan Kebijakan adalah suatu keputusan yang diambil oleh sebuah lembaga yang didasarkan atas informasi yang diperoleh dari berbagai fakta dan data yang diperoleh, yang nantinya digunakan untuk pemecahan atas masalah-masalah atau fenomena yang ditemukan di lapangan. 4. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM LSM adalah organisasi lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak di bidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasilembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitikberatkan kepada pengabdian secara swadaya.

I. 7 Model Teoritis

Berdasarkan variabel-variabel yang telah ditetapkan diatas, maka terbentuklah model teoritis seperti bagan dibawah ini : Skema I.1 Model Teoritis OPINI PUBLIK POLLING MEDIA MASSA KEBIJAKAN LSM KOTA MEDAN MASYARAKAT

I. 8 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu sebagai berikut : Tabel I.1 Operasional Variabel Komponen Variabel Operasional Peran polling dalam penentuan kebijakan lembaga. 1. Pembentukan Kepercayaan Tingkat kepercayaan lembaga terhadap hasil polling pada rubrik Jejak Pendapat pada Harian Kompas dalam mempengaruhi kebijakan lembaga. 2. Pembentukan Sikap Sikap lembaga mengenai peran hasil polling pada rubrik Jejak Pendapat pada Harian Kompas dalam mempengaruhi kebijakan lembaga. 3.Pembentukan pendapat . Pendapat lembaga mengenai peran hasil polling pada rubrik Jejak Pendapat pada Harian Kompas dalam mempengaruhi kebijakan lembaga.

I. 9 Definisi Operasional

Untuk menghindari pengertian yang meluas pada variabel yang telah dioperasionalkan, maka disusun definisi batasan terhadap hal-hal yang akan dijadikan pembahasan dalam penelitian, yakni : 1. Peran polling dalam penentuan kebijakan lembaga. Untuk mengukur peran polling ada tiga kunci yakni pembentukan kepercayaan, sikap, dan pendapat. - Pementukan Kepercayaan. Kepercayaan merupakan komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis. Dengan kepercayaan seseorang dibantu untuk melihat realitas dunia, berada diantara benar dan salah. Kepercayaan memberikan perspektif kepada manusia dalam mempersepsi kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek sikap. Menurut Salomon E. Asch, kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan. Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang. Banyak kepercayaan kita didasarkan kepada pengetahuan yang tidak lengkap. Kita percaya bahwa seluruh pemuda di Amerika bergaul bebas, berdasarkan apa yang kita lihat dalam film atau kita baca dalam surat kabar atau majalah. Kebutuhan dan kepentingan sering mewarnai kepercayaan kita Eriyanto, 1999 : 3. Dalam penelitian ini akan diukur bagaimana tingkat kepercayaan Lembaga Swadaya Masyarakat Kota Medan terhadap hasil polling yang diselenggarakan oleh Harian Kompas memberi masukan dalam pengambilan kebijakan di lembaga. - Pembentukan Sikap. Menurut Thurstone, Sikap merupakan suatu tingkatan efek, baik itu berifat positif dan negatif dalam hubungannya dengan obyek-obyek psikologis. Sikap lebih mengarah kepeda orientasi umum pandangan dari suatu pemikiran, seperti konservatif, liberal, atau tradisional. Sikap seseorang dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar yang dimiliki seseorang, seperti kesamaan hukum, hak asasi, demokrasi, keadilan, dan sebagainya. Penelitian ini akan mencari data bagaimana sikap Lembaga Swadaya Masyarakat Kota Medan dalam memandang hasil polling pada Harian Kompas dalam memberi masukan masalah sosial, politik, budaya bagi pengambilan kebijakan di Lembaga. - Pembentukan Pendapat Baik sikap maupun kepercayaan akan dipakai untuk melihat berbagai kejadian, peristiwa atau objek khusus yang terjadi tiap hari dalam bentuk pendapat. Pendapat menghubungkan antara nilai yang diyakini atau kepercayaan yang dipercaya ketika menilai isu atau kejadian setiap hari. Pendapat seseorang tergantung kepada sikap dan kepercayaan seseorang. Suatau pernyataan dapat diartikan pendapat jika pernyataan tersebut sudah mengalami peristiwa komunikasi. Pendapat yang akn diukur pada penelitian ini adalah setuju atau tidak setujukah LSM di Kota Meadan mengenai peran Polling yang diselenggarakan oleh Harian Kompas berperan dalam pengambilan kebijakan lembaga.

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Opini Publik 2.1.1 Pengertian Opini Publik Opini atau biasa disebut dengan pendapat dapat diidentifikasi sebagai suatu pernyataan atau sikap dalam kata-kata. Suatu sikap dapat dinyatakan sebagai disposisi seseorang atau kecenderungan untuk bertindak to act atau membalas tindakan react. Suatu sikap bisa tersembunyi latent dan tidak dinyatakan unexpressed pada hari ini, tetapi bisa jadi sangat aktif dan dapat diamati observable esok harinya, baik yang dinyatakan atau tidak. Opini atau opinion menurut Cultip dan Center adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial Sastropoetro, 1987:41. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Pada umumnya fakta bagi seseorang dapat juga dianggap sebagai opini bagi orang lain, kalau dalam penggunaannya tidak berhati-hati dan mengundang timbulnya kontroversi atau perbedaan pendapat dalam membicarakan masalah atau isu tersebut. William Albig dalam Sunarjo, 1984:31, pendapat opini yaitu suatu pernyataan mengenai masalah yang kontroversial atau “An opinion is some expression on controversial point.” Sarjana ini mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit- dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu. Subjek