Karakteristik Polling Polling .1 Pengertian Polling

2.2 Polling 2.2.1 Pengertian Polling Polling adalah suatu kerja pengumpulan pendapat umum dengan menggunakan teknik dan prosedur ilmiah Eriyanto, 1999: 75. Hal ini untuk membedakan dengan kerja pengumpulan pendapat umum lain yang tidak menggunakan penelitian ilmiah. Seperti dkatakan oleh Cellinda C. Lake dalam Eriyanto, 1999:77 berikut ini: “Polling adalah cara sistematis, ilmiah dan terpercaya, mengumpulkan informasi dari sampel orang yang digunakan untuk mengenaralisasikan pada kelompok atau populasi yang lebih luas darimana sampel itu diambil. Polling tidak didesain untuk menyelidiki atau mengidentifikasi individu untuk keperluan ini, lebih murah dan efisien dengan cara lain seperti penyelidikan telefon. Kesalahan menentukan tujuan polling ini dapat mengakibatkan bias informasi yang didapat. Polling juga tidak dimaksudkan untuk menggambarkan banyak individu secara mendalam. Untuk keperluan ini, studi kasus adalah cara yang lebih efisien. Polling adalah suatu pengukuran pada satu waktu untuk mengetahui sikap, perilaku, kepercayaan dan hubungan antara semua parameter. Lewat generalisasi, hasilnya kemudian dapat diterapkan untuk masyarakat yang lebih luas

2.2.2 Karakteristik Polling

Ada beberapa defenisi kunci yang dapat dicatat dalam karakteristik polling Eriyanto, 1999: 75: 1. Polling adalah metode dengan memakai sampel untuk menggambarkan sikappopulasi populasi. Meskipun memakai sampel, hasilnya dimaksudakan untuk dapat digeralisir pada populasi yang luas. Karena itu dalam penerapan sampel, sangat disarankan untuk memakai prinsip probabilitas sehingga hasil sampel adalah representasi dari populasi sesungguhnya. 2. Polling hanya bisa digunakan untuk menggambarkan sikapperilaku. Ia adalah metode yang tepat untuk mengetahui apa yang publik fikirkan, apa yang publik rasakan terhadap suatu masalah atau isu. Polling tidak bisa menjelaskan kenapa suatu permasalahan tersebut terjadi atau apa yang menyebabkan isu itu muncul di ruang publik. 3. Polling digunakan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik secara akurat. Akumulasi data yang diperoleh semata-mata untuk deskripsi, ia tidak berusaha untuk menguji hipotesis atau menguji suatu konsep tertentu. Polling digunakan untuk mendapatkan informasi tentang suatu fenomena, dalam hal ini yang ingin didapat dari polling adalah bagaimana sikap, pandangan, keyakinan masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang. Sehingga bisa dikatakan polling adalah penerapan praktis dari metode survei, pemakaian metode survei untuk mengukur pendapat publik terhadap isu-isu sosial politik. Karakteristik polling dalam hal publikasi adalah Eriyanto,1999: 77 a. Waktu penyelenggeraan dan publikasi polling terbataspendek. Jawaban seseorang adalah pada saat wawancara dilakukan. Kalau waktu wawancara tidak cepat, maka isu akan hilang. b. Polling hanya menangkap fakta. Polling seperti seorang kamaerawan yang menangkap gambar- gambar snapshot. Menurut Burns W. Rooper, polling mempunyai sifat khusus karena ia hanya mampu menangkap fakta pendapat orang pada saat polling dilakukan. Ropper menyebut polling sebagai “snapshot in time” untuk menggambarkan polling hanya menunjukkan pendapat masyarakat pada saat polling dilakukan. Karena itu yang menjadi kunci dari polling adalah gambar dan bukan detail.

2.2.3 Tahap-Tahap Polling Untuk membuat sebuah polling ada tahapan-tahapan yang harus