Metode Pengambilan Data METODE PENELITIAN

20 tahun sampai 30 tahun dan teori dari Degenova 2008 yang menjelaskan proses pemilihan pasangan sehingga dapat ditetapkan bagaimana karakteristik dari kembar dewasa awal yang kembar dalam melakukan proses pemilihan pasangan.

4. Lokasi Penelitian

Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah di kota Medan. Pemilihan kota Medan yang merupakan domisili para responden dari peneliti. Pengambilan data dilakukan di rumah responden penelitian atau bisa berada dimana saja yang tergantung pada kenyamanan dan keinginkan responden.

C. Metode Pengambilan Data

Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luas, metode pengambilan data kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian serta sifat objek yang diteliti Poerwandari, 2007. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Responden diwawancarai untuk memperoleh gambaran tentang proses pemilihan pasangan berdasarkan pengalaman subjektif dari masing-masing responden. Menurut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud mengadakan eksplorasi terhadap isu tersebut. Ada tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara yang dikemukakan oleh Patton dalam Poerwandari, 2007, diantaranya wawancara informal, wawancara dengan pedoman umum dan Universitas Sumatera Utara wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka. Penelitian ini menggunakan pendekatan wawancara dengan pedoman umum, wawancara mendalam in depth- interview dan berbentuk open-ended question. Selama proses wawancara, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Wawancara dalam penelitian ini juga berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai proses pemilihan pasangan secara mendalam. Jika peneliti menganggap data wawancara belum begitu jelas untuk dapat ditarik kesimpulannya maka peneliti akan mencoba melakukan probing pada responden. Wawancara dalam penelitian ini juga berbentuk open-ended question dimana peneliti mencoba mendorong responden untuk berbicara lebih lanjut tentang topik yang dibahas tanpa membuat responden merasa diarahkan. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Hasil observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik tempat dilakukannya wawancara, penampilan fisik responden, sikap responden selama wawancara, hal-hal yang menganggu selama wawancara dan hal-hal yang sering dilakukan responden selama wawancara. Menurut Poerwandari 2007 observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Universitas Sumatera Utara

D. Alat Bantu Pengumpulan Data