Pendekatan Grafik Pengaruh Persepsi Kualitas dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Cair Lux ( Studi Kasus Konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan)

bel 4.9 Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.57105796 Most Extreme Differences Absolute .127 Positive .050 Negative -.124 Kolmogorov-Smirnov Z 1.238 Asymp. Sig. 2-tailed .095 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April, 2011 Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,095 atau lebih besar dari 0,05 0,095 0,05 yang berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas yang dapat diuji dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan statistik.

a. Pendekatan Grafik

Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dengan Scatterplot dapat dilihat pada Gambar 4.13. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 : Hasil Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April 2011 Gambar 4.13 memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. b. Pendekatan Statistik Tabel 4.10 Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.158 1.216 3.421 .001 Persepsi Kualitas -.103 .052 -.211 -1.967 .052 Pengetahuan -.024 .038 -.068 -.629 .531 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April, 2011 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.10 menunjukkan tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 Sig0,05. Jadi dapat disimpulkan model ini tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variante Inflation Factor VIF dengan pengambilan keputusan sebagai berikut: • Tolerence value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikoliniearitas • Tolerence value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikoliniearitas Tabel 4.11 Uji Multikolineritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -4.079 1.891 -2.157 .033 Persepsi Kualitas .217 .081 .223 2.673 .009 .838 1.193 Pengetahuan .377 .059 .537 6.440 .000 .838 1.193 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April, 2011 Pada Tabel 4.11 memperlihatkan nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5 pada semua variabel independen, dengan demikian data tidak terkena multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independen yaitu Persepsi Kualitas X 1 dan Pengetahuan X 2 tidak terdapat hubungan linear Universitas Sumatera Utara sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel sehingga model regresi layak digunakan. 4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4.079 1.891 -2.157 .033 Persepsi Kualitas .217 .081 .223 2.673 .000 Pengetahuan .377 .059 .537 6.440 .000 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April 2011 Pada Tabel 4.12 dapat disimpulkan sebagai berikut: • Berdasarkan hasil data Regresi Linier Berganda maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -4,079 + 0,217 X 1 + 0,377 X 2 + e Konstanta α = -4,079 artinya tanpa mempertimbangkan variabel independen, maka keputusan pembelian Shampoo Lifebuoy pada konsumen Indomaret kawasan Jalan Tempuling Medan akan diperoleh sebesar -4,079. • Variabel Persepsi Kualitas bertanda positif terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux dengan koefisien regresi sebesar 0,217 menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux, artinya setiap terjadi Universitas Sumatera Utara peningkatan satu variabel persepsi kualitas sebesar 1 satuan maka pengaruh keputusan pembelian sabun mandi cair Lux akan meningkat sebesar 0,217 satuan. • Variabel Pengetahuan bertanda positif terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux dengan koefisien regresi sebesar 0,377 menunjukkan bahwa variabel pengetahuan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux, artinya setiap terjadi peningkatan satu variabel pengetahuan sebesar 1 satuan maka pengaruh keputusan pembelian sabun mandi cair Lux akan meningkat sebesar 0,377 satuan. Pengujian Hipotesis:

1. Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Determinan R 2 atau R-Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel Persepsi Kualitas X 1 , Pengetahuan X 2 menjelaskan variabel Keputusan Pembelian Y. Tabel 4.13 Pengujian Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .659 a .434 .423 1.58717 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April 2011 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.13 dapat disimpulkan sebagai berikut: a. R Square 0,434 berarti sebesar 43,4 faktor-faktor Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel independen Persepsi Kualitas dan Pengetahuan, sedangkan sisanya 56,6 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. b . Adjusted R Square 0,423 berarti sebesar 42,3 faktor-faktor Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel independen Persepsi Kualitas dan Pengetahuan, sedangkan sisanya 57,7 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Uji secara simultan serempak Uji F

Uji F menunjukkan semua variabel bebas X yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1. b. Mencari nilai F tabel d engan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan. c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. d. Mencari nilai F hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.0. e. Kesimpulan. Hasil pengujian adalah: a. Model hipotesis dari uji F yaitu: H : b1 = b2 = b3 = 0 Universitas Sumatera Utara Artinya: Secara keseluruhan persepsi kualitas dan pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux pada konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan. H 1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Artinya: Secara keseluruhan persepsi kualitas dan pengetahuan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux pada Konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan, b. F tabel dapat diperoleh dari tabel F pada α = 5 dimana df pembilang = k-1, df penyebut = n-k df pembilang = 2 , df penyebut = 97 maka F tabel = 2,356. c. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α=5 dengan tingkat keyakinan 95. H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α=5 dengan tingkat keyakinan 95. d. Hasil uji F hitung dapat dilihat pada Tabel 4.15: Tabel 4.14 Uji Simultan Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 187.646 2 93.823 37.244 .000 a Residual 244.354 97 2.519 Total 432.000 99 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April, 2011 Pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai F hitung adalah 37,244 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05 , sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α= 0,05 adalah 2,356. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Universitas Sumatera Utara F hitung = 37,244 F tabel = 2,356 Maka H 1 diterima dan H ditolak, artinya variabel persepsi kualitas dan pengetahuan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 3. Uji Secara Parsial Uji t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan menggunakan langkah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1. b. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan. c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. d. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.0. e. Kesimpulan. Hasil pengujiannya sebagai berikut: a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah sebagai berikut: H : b1, b2, b3 = 0 Artinya: secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen yang terdiri dari dua komponen yaitu: persepsi kualitas X 1 dan pengetahuan X 2 terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Y. H 1 : b1, b2, b3 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya: secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen yang terdiri dari dua komponen yaitu: persepsi kualitas X 1 dan pengetahuan X 2 terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Y. b. t tabel dapat diperoleh dari tabel t pada α = 5 dimana: df pembilang = k-1 = 3-1 = 2, df penyebut = n-k k=3 , n=100 100-3 = 97 maka t tabel = 1,660. c. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H 1 ditolak bila t hitung t tabel pada α = 5 Dalam uji t, suatu variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel bebas jika: t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan α = 5. Suatu variabel bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel lebih kecil 0,05 α = 5. Tabel 4.15 Uji ParsialUji T Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4.079 1.891 -2.157 .033 Persepsi Kualitas .217 .081 .223 2.673 .000 Pengetahuan .377 .059 .537 6.440 .000 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 April 2011 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.15 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Persepsi Kualitas X 1 Variabel persepsi kualitas X 1 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux pada konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan, hal ini dilihat dari kriteria pengambilan keputusan bahwa t hitung = 2,673 t tabel = 1,660 maka tolak H terima H 1 pada Sig.tabel = 0,000 α = 0,05. 2. Pengetahuan Variabel Pengetahuan X 2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sabun mandi cair Lux pada konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan, hal ini dilihat dari kriteria pengambilan keputusan bahwa t hitung = 6,440 t tabel = 1,660 maka tolak H terima H 1 pada Sig.tabel = 0,000 α = 0,05

4.3 Pembahasan 1. Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

13 204 84

Pengaruh Produk, Harga Dan Faktor Emosional Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux Cair (Studi Kasus Mahasiswi Manajemen Fakutas Ekonomi USU)

1 53 76

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

Pengaruh karakteristik model iklan terhadap preferensi konsumen dalam melaksanakan keputusan pembelian sabun mandi lux di wilayah Surakarta (studi pada penduduk kelurahan Jebres)

0 3 97

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP NIAT BELI PRODUK SABUN MANDI CAIR MEREK LUX (STUDI PADA MAHASISWA UMY)

0 3 61

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX (Studi Pada Penduduk Kelurahan Giripurwo, Wonogiri).

0 1 10

Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity: Survei Pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo Permai.

0 3 47

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER BUNGA CITRA LESTARI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN LUX

0 0 24

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CELEBRITY ENDORSEMENT DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SABUN LUX DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

Pengaruh kesan kualitas dan citra merek terhadap keputusan pembelian dan loyalitas merek : studi kasus pada konsumen sabun mandi merek LUX di desa Condongcatur Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 0 147