Membangun Persepsi Kualitas yang Kuat

Setiadi 2003 menyatakan dimensi persepsi kualitas terdiri dari konteks produk , dan konteks service pelayanan. Dimensi persepsi kualitas , konteks produk terdiri dari : kinerja, fitur, kesesuaian dengan spesifikasi, reliabilitas, daya tahan, serviceability, fit dan selesai. Dimensi persepsi kualitas, konteks service terdiri dari : tangibles, reliabilitas, kompetensi, responsiveness, empati.

2.1.6 Membangun Persepsi Kualitas yang Kuat

Membangun persepsi kualitas yang kuat perlu mendapat perhatian serius agar perusahaan dapat merebut dan menaklukkan pasar pada setiap kategori produk. Membangun persepsi kualitas harus diikuti dengan peningkatan kualitas nyata dari produknya. Menurut Durianto 2001 menyatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun persepsi kualitas, yaitu: a. Komitmen terhadap kualitas Perusahaan harus mempunyai komitmen terhadap kualitas dan memelihara kualitas secara terus-menerus. b. Budaya kualitas Komitmen kualitas harus terefleksi dalam budaya perusahaan, norma perilalunya, dan nilai-nilainya. Jika perusahaan dihadapkan antara pilihan kualitas dan budaya, maka kualitas yang harus diutamakan. c. Informasi masukan dari pelanggan Universitas Sumatera Utara Perusahaan perlu secara berkesinambungan melakukan riset terhadap pelanggannya, sehingga diperoleh informasi yang akurat, relevan, dan up to date. d. Sasaranstandar yang jelas Sasaran harus jelas dan tidak terlalu umum serta kualitas juga harus memiliki standar yang jelas, dapat dipahami, dan diprioritaskan. e. Kembangkan karyawan yang berinisiatif Karyawan harus dimotivasi dan diizinkan untuk berinisiatif serta dilibatkan dalam mencari solusi masalah yang dihadapi dengan pemikiran kreatif dan inovatif. 2.1.7 Pengetahuan Memahami pengetahuan konsumen sangat penting bagi pemasar. Informasi tentang apa yang akan dibeli, dimana membeli, dan kapan akan membeli akan tergantung pada pengetahuan konsumen. Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan, lebih efisien, lebih tepat dalam mengolah informasi dan mampu mengingat kembali informasi dengan lebih baik Sumarwan, 2003: 119. Menurut Sumarwan 2003: 120, pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta informasi lainnya yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

2.1.8 Pengetahuan Produk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

13 204 84

Pengaruh Produk, Harga Dan Faktor Emosional Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux Cair (Studi Kasus Mahasiswi Manajemen Fakutas Ekonomi USU)

1 53 76

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

Pengaruh karakteristik model iklan terhadap preferensi konsumen dalam melaksanakan keputusan pembelian sabun mandi lux di wilayah Surakarta (studi pada penduduk kelurahan Jebres)

0 3 97

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP NIAT BELI PRODUK SABUN MANDI CAIR MEREK LUX (STUDI PADA MAHASISWA UMY)

0 3 61

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX (Studi Pada Penduduk Kelurahan Giripurwo, Wonogiri).

0 1 10

Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity: Survei Pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo Permai.

0 3 47

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER BUNGA CITRA LESTARI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN LUX

0 0 24

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CELEBRITY ENDORSEMENT DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SABUN LUX DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

Pengaruh kesan kualitas dan citra merek terhadap keputusan pembelian dan loyalitas merek : studi kasus pada konsumen sabun mandi merek LUX di desa Condongcatur Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 0 147