Tipe Penderita Kategori Pengobatan

6.3. Tipe Penderita

Gambar 6.8 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru yang Mengalami Drop out Berdasarkan Tipe Penderita Di Kabupaten Dairi Tahun 2010-2011 Berdasarkan gambar 6.8 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita yang mengalami drop out berdasarkan tipe penderita adalah kasus baru yaitu 85,6 dan yang terendah adalah kasus setelah lalaidrop out yaitu 0,9. Dari banyaknya jumlah kasus baru yang mengalami drop out ini dapat diasumsikan bahwa kemungkinan masyarakat atau penderita kurang memahami bahaya dari penyakit ini, ketika keluhan awal yang dirasakan mulai hilang dan telah terjadi kenaikan berat badan, maka dianggap sudah sembuh dan tidak perlu mengikuti pengobatan hingga 6- 8 bulan. Proporsi terendah berdasarkan tipe penderita adalah tipe kasus setelah lalaidrop out yaitu 0,9 1 kasus. Penderita yang telah pernah mengalami drop out ini adalah laki-laki, umur produktif 50 tahun, suku Batak Karo, agama Kristen 85.6 13.5 0,9 Kasus Baru Kasus Kambuh Kasus setelah lalaidrop out Universitas Sumatera Utara Protestan, status bekerja, datang dengan keluhan batuk disertai sesak nafas, diberi pengobatan dengan kategori II dan mengikuti pengobatan selama 5 minggu namun tidak diketahui alasan mengapa ia menghentikan pengobatannya. Sebelumnya, ia datang dengan keluhan batuk dan mengikuti pengobatan selama 4 minggu kemudian tidak lagi mengambil obat dan memeriksakan dahak dengan alasan sudah merasa sembuh dan batuknya sudah mulai berkurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Budi Junarman 2009 di BP4 Kota Medan dengan desain case series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi penderita TB Paru yang mengalami drop out terdapat pada tipe penderita kasus baru yaitu 89,8. 1

6.4. Kategori Pengobatan

Gambar 6.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru yang Mengalami Drop out Berdasarkan Kategori Pengobatan Di Kabupaten Dairi Tahun 2010-2011 Berdasarkan gambar 6.9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru yang mengalami drop out berdasarkan kategori pengobatan yang tertinggi adalah 85.6 14.4 Kategori I Kategori II Universitas Sumatera Utara pengobatan dengan kategori I. Hal ini berkaitan dengan proporsi penderita TB Paru dengan tipe kasus baru yang tinggi, dimana berdasarkan panduan pengobatan TB Paru yang berlaku di Indonesia yang menggunakan rekomendasi WHO dan IUATDL International Union Against Tuberculosis and Lung Disease yang menyatakan peruntukan pengobatan dengan kategori I adalah untuk penderita baru dan kategori II diberikan pada penderita kambuh relaps, penderita gagal failure, dan penderita dengan pengobatan setelah lalai after defaultdrop out. 21 Tingginya jumlah penderita TB Paru yang mengalami drop out pada kategori I disebabkan karena pada penderita baru yang masih fresh reaksi obat akan lebih cepat dan gejala yang dirasakan akan lebih cepat hilang. Hilangnya gejala yang dirasakan mendorong seorang penderita TB Paru untuk menghentikan pengobatan karena sudah merasa sembuh. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Budi Junarman 2009 di BP4 Kota Medan dengan desain case series yang menemukan bahwa proporsi penderita tertinggi penderita TB Paru yang mengalami drop out berdasarkan kategori pengobatan adalah pengobatan dengan Kategori I sebesar 75,6. 13 Universitas Sumatera Utara

6.5. Pengawas Menelan Obat PMO