2 Jenis Kelamin 3 Pendidikan 4 Status Gizi Agent

2.5.2 Faktor Determinan TB Paru a. Host

a.1 Umur

TB Paru dapat menyerang semua golongan umur. Beberapa penelitian menunjukkan kecenderungan pada kelompok usia produktif. Hal ini disebabkan karena pada usia produktif mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga kemungkinan untuk terpapar kuman TB Paru lebih besar. 9,21 Bayi dan anak-anak mempunyai daya tahan tubuh yang lemah sampai berusia 2 tahun, anak dapat terserang meningitis tuberkulosis, namun jika status gizinya baik, penyebarannya dapat dicegah. Sebagian besar basil TB yang masuk ke dalam tubuh anak tidak menimbulkan penyakit tetapi akan tetap tinggal dalam paru sampai anak dewasa. 1 TB Paru pada orang dewasa dapat terjadi melalui 2 mekanisme, yang pertama dengan terhirup basil tuberkulosis kemudian berkembang biak dalam paru dan merusaknya, dan yang kedua timbul akibat aktifnya kembali basil tuberkulosis yang dorman dalam tubuh ketika masih anak-anak. 25 Berdasarkan hasil penelitian Rusnoto, dkk di BP4 Pati 2006 dengan desain case control ditemukan bahwa umur 45 tahun mempunyai risiko 3,816 kali OR 3,816 ; CI 1,701-8,558 untuk terinfeksi TB Paru dibandingkan dengan umur ≤45 tahun. 27

a.2 Jenis Kelamin

Penyakit TB Paru menyerang laki-laki dan perempuan. Menurut data WHO 2004, kematian wanita akibat TB di dunia lebih banyak dari pada kematian karena proses kehamilan, persalinan dan nifas. 21 Universitas Sumatera Utara Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih sering terserang TB Paru dari pada perempuan. Hal ini disebabkan mobilitas pria yang lebih tinggi dan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terserang TB Paru. 28 Berdasarkan penelitian Syamsuardi di Puskesmas Muaro Paiti 2008, dengan desain case control ditemukan bahwa ada pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian TB Paru dimana perempuan berisiko 0,425 kali lebih kecil untuk terinfeksi TB Paru dibandingkan dengan laki-laki OR=0,425; 95 CI 0,201-0,901. 29

a.3 Pendidikan

Pendidikan seorang penderita TB paru berpengaruh terhadap cara bertindak baik tindakan untuk melakukan pencegahan maupun pemilihan alternatif pengobatan. Berdasarkan hasil survei prevalensi yang dilaksanakan Departemen Kesehatan 2004 dengan desain cross sectional, ditemukan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya drop out RP = 1,3 95 CI 1,1-1,7, pendidikan juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya drop out pada pengobatan TB Paru RP=2 ; 95 CI 1,3-3,1. 25

a.4 Status Gizi

Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori, protein, vitamin, akan memengaruhi daya tahan tubuh seseorang sehingga rentan terhadap berbagai macam penyakit termasuk TB Paru. Dan faktor ini merupakan salah satu faktor penting penyebaran TB Paru khususnya di negara miskin. 20 Berdasarkan hasil penelitian Rusnoto, dkk di BP4 Pati 2006 dengan desain case control ditemukan bahwa status gizi yang buruk berisiko 5,113 kali OR 5,113 ; Universitas Sumatera Utara 95 CI 1,364-19,165 untuk terinfeksi TB Paru dibanding orang dengan status gizi baik. 27

b. Agent

TB Paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis dan untuk menjadi sakit, dipengaruhi oleh jumlah bakteri yang mempunyai kemampuan mengadakan terjadinya infeksi, serta virulensi dari bakteri itu sendiri. 20,30

c. Environment