dengan prevalensi 1-2, tetapi angka ini meningkat pada pasien yang pernah diobati sebelumnya dengan prevalensi 15.
5
Kasus TB Paru Sumatera Utara masih tergolong tinggi dengan ditemukannya sebanyak 15.614 penderita selama tahun 2010. Berdasarkan data TB Paru nasional,
Sumatera Utara sampai triwulan ke III tahun 2010 menempati urutan ke-tujuh dengan jumlah penderita TB Paru tertinggi setelah Gorontalo, Maluku, Sulawesi utara,
Sulawesi Tenggara, Bangka Belitung dan Jakarta.
11
Angka drop out pengobatan TB Paru Indonesia pada tahun 2008 yaitu 4 dan tahun 2009 yaitu 4,1.
12
Angka drop out Kota Medan, berdasarkan data BP4 Kota Medan dalam penelitian Budi Junarman sampai bulan September 2008 sebesar
14,3.
13
Penelitian Naili Fauziah 2008 angka drop out TB Paru di BP4 Salatiga sebesar 19.
14
Berdasarkan penelitian Kartika 2009 angka drop out TB Paru di RSUD Budhi Asih sebesar 8.
15
Penelitian Erni Erawati, dkk 2009 memperoleh angka drop out TB Paru Kabupaten Dompu sebesar 16,9.
16
Data yang diperoleh dari dinas kesehatan pemerintah Kabupaten Dairi pada survei pendahuluan, tahun 2010 tercatat 50 penderita yang mengalami drop out dan
pada tahun 2011 54 orang penderita mengalami drop out.
17
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita TB
Paru yang mengalami drop out di Kabupaten Dairi tahun 2010-2011.
1.2 Rumusan Masalah
Belum diketahui Karakteristik penderita TB Paru yang mengalami drop out di Kabupaten Dairi Tahun 2010-2011.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita TB Paru yang mengalami drop out di Kabupaten Dairi pada tahun 2010-2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru yang mengalami drop out berdasarkan sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin, suku, agama,
pendidikan, status pekerjaan b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru yang mengalami drop
out berdasarkan keluhan c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru yang mengalami drop
out berdasarkan tipe penderita sewaktu datang berobat ke Puskesmas d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru yang mengalami drop
out berdasarkan kategori pengobatan e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru yang mengalami drop
out berdasarkan Pengawas Menelan Obat PMO f.
Untuk mengetahui lama rata-rata mengikuti pengobatan penderita TB Paru yang mengalami drop out
g. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan umur penderita TB Paru yang mengalami drop out
h. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan jenis kelamin penderita TB Paru yang mengalami drop out
Universitas Sumatera Utara
i. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan
pendidikan penderita TB Paru yang mengalami drop out j.
Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan status pekerjaan penderita TB Paru yang mengalami drop out
k. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan keluhan dari penderita TB Paru yang mengalami drop out
l. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan
tipe penderita dari penderita TB Paru yang mengalami drop out m. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan
kategori pengobatan dari penderita TB Paru yang mengalami drop out n. Untuk mengetahui perbedaan lama rata-rata mengikuti pengobatan berdasarkan
PMO Pengawas Menelan Obat dari penderita TB Paru yang mengalami drop out
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Sebagai masukan dan informasi bagi dinas kesehatan pemerintah Kabupaten Dairi dalam upaya penurunan angka drop out pengobatan TB Paru
1.4.2 Sebagai masukan bagi peneliti lain dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lain khususnya yang berhubungan dengan drop
out pada pengobatan TB Paru 1.4.3 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang penyakit TB
Paru dan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Tuberkulosis Mycobacterium tuberculosis, yakni bakteri aerob yang dapat hidup terutama di paru karena mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi.
18
Sekitar 80 Mycobacterium tuberculosis menginfeksi paru, tetapi dapat juga menginfeksi
organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, tulang belakang, kulit, saluran kemih, otak, usus, mata dan organ lain karena penyakit tuberkulosis merupakan
penyakit sistemik yaitu penyakit yang dapat menyerang seluruh bagian tubuh dan dapat menimbulkan kerusakan yang progresif.
19
2.2 Etiologi
Bakteri penyebab TB Paru ini memiliki ukuran 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, tidak mempunyai selubung
tetapi memiliki lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid.
8
Gambar 2.1 Mycobacterium tuberkulosis
Universitas Sumatera Utara
Bakteri ini mempunyai sifat istimewa yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam HCL dan alkohol sehingga disebut basil tahan asam BTA.
20
Bakteri ini juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman dan aerob. Bakteri ini mati pada pemanasan 100°C selama 5-10 menit atau pada pemanasan
60°C selama 30 menit. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat yang lembab dan gelap, namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara.
8
2.3 Patogenesis