Sesak napas Nyeri dada Menurut Tempat 1 Umur

b. Malaise

TB Paru bersifat radang menahun sehingga dapat terjadi rasa tidak enak badan, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, badan semakin kurus, sakit kepala, mudah lelah dan pada wanita kadang-kadang dapat terjadi gangguan siklus haid.

2.4.2 Gejala Respiratorik a. Batuk

Batuk akan timbul ketika penyakit telah mengenai bronkus, dan batuk mula- mula disebabkan karena iritasi bronkus, selanjutnya akibat terjadi peradangan pada bronkus sehingga terjadi batuk yang produktif, batuk ini dapat terjadi 2-3 minggu.

b. Batuk Darah

Batuk darah terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, berat ringannya batuk darah yang timbul tergantung pada besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. Batuk darah dapat juga terjadi pada tuberkulosis yang sudah sembuh, hal ini disebabkan oleh robekan jaringan paru. Pada keadaan ini dahak sering tidak mengandung basil tahan asam negatif.

c. Sesak napas

Gejala ini ditemukan pada penyakit yang lanjut dengan kerusakan paru yang cukup luas, pada awal penyakit gejala ini tidak pernah didapat.

d. Nyeri dada

Gejala ini biasanya ditemukan pada penderita yang mempunyai keluhan batuk kering non produktif dan nyeri ini akan bertambah bila penderita batuk, gejala ini timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Universitas Sumatera Utara

2.5 Epidemiologi

Penyakit TB paru tersebar di seluruh dunia. Pada awalnya di negara industri penyakit TB paru menunjukkan kecenderungan yang menurun baik mortalitas maupun morbiditasnya selama beberapa tahun, namun di akhir tahun 1980an jumlah kasus yang dilaporkan mencapai grafik mendatar dan kemudian meningkat di daerah dengan populasi yang prevalensi Human Immunodeficiency Virus HIV tinggi dan di daerah yang penduduknya merupakan pendatang dari daerah dengan prevalensi TB paru yang tinggi. 24

2.5.1 Distribusi Penderita TB Paru a. Menurut Orang

Penyakit ini sebenarnya menyerang semua golongan umur dan jenis kelamin serta menginfeksi tidak hanya pada golongan ekonomi rendah saja. 8 Sekitar 75 pasien TB Paru adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis 15-50 tahun. 21 Berdasarkan hasil survei prevalensi yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan, proporsi penderita TB Paru tertinggi terjadi pada laki-laki. 25 Penelitian yang dilakukan oleh Gea dengan desain case series 2005 pada Puskesmas Gunungsitoli tahun 2000-2004 menemukan bahwa penderita TB Paru yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 334 orang 63,6. 26 Berdasarkan hasil survei prevalensi yang dilaksanakan oleh departemen kesehatan 2004, proporsi tertinggi drop out pengobatan TB Paru terjadi pada umur 35-55 tahun yaitu sebesar 52. Berdasarkan tingkat ekonomi, proporsi tertinggi drop out terjadi pada status ekonomi rendah yaitu 63. 25 Universitas Sumatera Utara

b. Menurut Tempat

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis, dan 95 kasus TB serta 98 kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara-negara berkembang. 18 WHO 2005 menyatakan 22 negara dengan beban TB Paru tertinggi di dunia dan 50nya berasal dari negara-negara Afrika dan Asia serta Amerika Brasil. Hampir semua negara ASEAN masuk dalam kategori 22 negara tersebut kecuali Singapura dan Malaysia. 8 Berdasarkan laporan WHO 2011, insiden TB Paru di India 2.300.000 kasus atau 185 per 100.000 penduduk, China 1.000.000 kasus atau 78 per 100.000 penduduk, Afrika Selatan 490.000 kasus atau 981 per 100.000 penduduk, Nigeria adalah 210.000 kasus atau 133 per 100.000 penduduk, Thailand 94.000 kasus atau 137 per 100.000 penduduk, Malaysia 23.000 kasus atau 82 per 100.000 penduduk, Singapura 1.800 kasus atau 36 per 100.000 penduduk. 5 Insiden BTA Positif Sumatera adalah 164 per 100.000 penduduk, Jawa: 107 per 100.000 penduduk, DIY-Bali: 64 per 100.000 penduduk, Kawasan Timur Indonesia KTI: 210 per 100.000 penduduk. 6 Berdasarkan hasil survei prevalensi TB Paru yang dilaksanakan departemen kesehatan, proporsi tertinggi kejadian drop out pada pengobatan TB Paru adalah Kawasan Timur Indonesia KTI dengan proporsi 60. 25

c. Menurut Waktu

Banyaknya penderita TB Paru tidak dipengaruhi oleh waktu karena penderita baru akan tetap ada selama penderita lama mempunyai kemampuan untuk menularkan melalui droplet yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. 20 Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Faktor Determinan TB Paru a. Host

a.1 Umur

TB Paru dapat menyerang semua golongan umur. Beberapa penelitian menunjukkan kecenderungan pada kelompok usia produktif. Hal ini disebabkan karena pada usia produktif mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga kemungkinan untuk terpapar kuman TB Paru lebih besar. 9,21 Bayi dan anak-anak mempunyai daya tahan tubuh yang lemah sampai berusia 2 tahun, anak dapat terserang meningitis tuberkulosis, namun jika status gizinya baik, penyebarannya dapat dicegah. Sebagian besar basil TB yang masuk ke dalam tubuh anak tidak menimbulkan penyakit tetapi akan tetap tinggal dalam paru sampai anak dewasa. 1 TB Paru pada orang dewasa dapat terjadi melalui 2 mekanisme, yang pertama dengan terhirup basil tuberkulosis kemudian berkembang biak dalam paru dan merusaknya, dan yang kedua timbul akibat aktifnya kembali basil tuberkulosis yang dorman dalam tubuh ketika masih anak-anak. 25 Berdasarkan hasil penelitian Rusnoto, dkk di BP4 Pati 2006 dengan desain case control ditemukan bahwa umur 45 tahun mempunyai risiko 3,816 kali OR 3,816 ; CI 1,701-8,558 untuk terinfeksi TB Paru dibandingkan dengan umur ≤45 tahun. 27

a.2 Jenis Kelamin