2.8.3 Pencegahan Sekunder
20
Yaitu upaya mencegah keadaan penyakit TB Paru yang sudah terjadi untuk tidak menjadi lebih berat. Diperlukan kepatuhan berobat bagi mereka yang sudah
menderita penyakit TB Paru. Pencegahan ini ditujukan untuk menurunkan mortalitas. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan cara:
a. Diagnosis TB Paru
23
Penetapan diagnosis TB Paru dilakukan dengan berpegangan pada tiga patokan utama. Pertama adalah berdasarkan hasil wawancara dengan pasien tentang
keluhan dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut. Kedua, hasil pemeriksaan laboratorium untuk menemukan basil tahan asam BTA danatau
basil tuberkulosis secara pembiakankultur. Ketiga, hasil pemeriksaan rontgen dada yang akan memperlihatkan gambaran paru pada orang yang diperiksa. Selain ketiga
patokan utama ini, kadang-kadang dokter juga mengumpulkan data tambahan dari hasil pemeriksaan darah danatau pemeriksaan tambahan lainnya.
a.1. Pemeriksaan Dahak
Pemeriksaan dahak dilakukan terhadap suspek yang mengalami batuk dengan dahak produktif lebih dari tiga minggu, hal ini bertujuan untuk menegakkan
diagnosis dan klasifikasi atau tipe penderita serta tingkat penularannya. Pemeriksaan dahak juga dilakukan untuk menilai kemajuan pengobatan.
Dahak yang baik untuk diperiksa adalah dahak yang kental dan purulen berwarna hijau kekuning-kuningan dengan volume 3-5 ml tiap pengambilan. Untuk
menegakkan diagnosis TB Paru dibutuhkan 3 spesimen dahak yaitu dahak SPS dan sebaiknya dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
melihat BTA dalam dahak penderita, maka dibuat sediaan hapusan lalu difiksasi selama 3-5 detik.
a.2 Pewarnaan Sediaan Dengan Metode Ziehl Neelsen
Ada dua metode pewarnaan sediaan yaitu metode Kinyoun Gabbett dan metode Ziehl Neelsen. Sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan kualitas hasil
pemeriksaan, metode Kinyoun Gabbett secara program penanggulangan TB Paru sudah ditinggalkan karena metode Ziehl Neelsen mempunyai hasil yang lebih baik
dari metode Kinyoun Gabbett. Hapusan dahak yang telah difiksasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan metode Ziehl Neelsen. Bahan yang diperlukan adalah
Carbol Fuchsin 0,3, HCL-Alkohol 3, dan Methylene Blue 0,3. Sediaan yang telah melalui proses pewarnaan kemudian dibaca hasilnya di
bawah mikroskop, akan terlihat berupa batang merah terang dengan latar belakang biru. Sesudah pencucian dengan HCL-Alkohol, bakteri BTA mempertahankan warna
merahnya dan yang bukan BTA melepas zat warna merah.
a.3. Pemeriksaan Radiologis Foto Thorax