50
Jabodetabek, Sukabumi,
Cikampek dan
Yogyakarta.
b. Rumah Sakit Gratis: RS. Rumah Sehat Terpadu
Sejak tahun 2009, Dompet Dhuafa juga telah membangun rumah sakit gratis bagi pasien dari
kalangan masyarakat miskin yang berlokasi di Desa Jampang, Kemang, Kabupaten Bogor, di atas lahan
seluas 7.600 m
2
. Rumah sakit gratis ini bernama Rumah Sehat Terpadu RST Dompet Dhuafa yang memiliki
fasilitas lengkap mulai dari poliklinik, dokter spesialis, ruang operasi, rawat inap, UGD, apotek, hingga metode
pengobatan komplementer. RST Dompet Dhuafa telah resmi beroperasi penuh dengan kapasitas 50 tempat
tidur sejak pertengahan 2012 lalu dan diharapkan dapat melayani
54.000 pasien
dhuafa pada
tahun pertamanya.
10
3 Pemberdayaan ekonomi untuk dhuafa
a. Pemberdayaan
Pertanian: Pertanian
Sehat Indonesia
Melalui Pertanian Sehat Indonesia, Dompet Dhuafa mengupayakan agar petani menjadi lebih produktif
10
Ismail A Said, The Power of Wakaf, Ciputat: Dompet Dhuafa, 2013, h.80.
51
dalam mengelola sumber daya pertanian dengan memaksimalkan penggunaan pupuk organik dan
pestisida alami. Saat ini, program pemberdayaan pertanian telah tersebar di berbagai wilayah dengan
penerima manfaat mencapai 1.165 KK atau 5.900 jiwa petani dengan luas lahan garapan mencapai 33.411
Ha.
11
b. Pemberdayaan Peternakan: Kampoeng Ternak
Kampoeng Ternak KaTer Dompet Dhuafa berusaha menghidupkan potensi lokal masyarakat yang berbasis
peternakan melalui
strategi pemberdayaan
dan pendampingan intensif pada peternak. Selain itu, KaTer
juga mengupayakan pemberdayaan melalui pemuliaan, pengembangan bibit ternak lokal, dan pembangunan
jaringan pasar.
c. Pemberdayaan UKM: Masyarakat Mandiri
Masyarakat Mandiri berdedikasi untuk memutus lingkaran kemiskinan di kantong-kantongnya, baik di
desa maupun kota dengan pendekatan ekonomi. Misi
11
Tabung Wakaf Indonesia, “Penerima Manfaat” Artikel diakses pada tanggal 02 Maret 2015
pukul 14:17 WIB dari http:tabungwakaf.compenerima-manfaat
52
utamanya adalah
menyelenggarakan program
pemberdayaan masyarakat
yang berbasis
kewirausahaan sosial
secara terintegrasi
dan berkelanjutan.
d. Penyaluran Kredit Mikro: Social Trust Fund
Social Trust Fund STF dikembangkan oleh Dompet Dhuafa untuk memainkan fungsi bank bagi masyarakat
miskin untuk mengembangkan usaha adalah akses kepada perbankan karena mereka dianggap non
bankable . Kekuatan utama STF adalah betul-betul
kepercayaan diantara pengelola dan penerima manfaat.
4 Menyerahkan kepada nazhir untuk penyalurannya tidak
terikat
D. Perkembangan Wakaf Produktif di TWI Tabung Wakaf Indonesia
Tabung Wakaf Indonesia TWI, berkhidmat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat penggalangan dan pengelolaan sumberdaya wakaf secara
produktif, profesional dan amanah. Didirikan, 14 Juli 2005, wujud komitmen untuk mengembangkan sumberdaya wakaf menjadi produktif dan mendukung
53
pengembangan program sosial dan pemberdayaan masyarakat. Sejumlah asset produktif telah dimandatkan pengelolaannya ke TWI.
12
Tahun 2004, Dompet Dhuafa mendirikan sekolah gratis karena berbagai kondisi, salah satunya karena banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Tahun
2008 DD mendirikan Wisma Mualaf dan tahun 2009 adanya Rumah Sakit Terpadu RST, rumah sakit gratis untuk kaum dhuafa. DD sudah mengelola
wakaf sejak awal tahun 2001. Wakaf mulai dikelola oleh DD ketika lembaga tersebut merasa masyarakat memerlukan suatu pelayanan kesehatan yang tidak
menjadi beban terhadap mereka, mengingat biaya kesehatan yang semakin mahal. Maka, DD mulai menggalang dana wakaf untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dan didirikanlah LKC Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma. Pada tahun 2005, DD meluncurkan Divisi Wakaf Produktif yang bernama
Tabung Wakaf Indonesia TWI. Didirikannnya divisi ini merupakan suatu metode alternatif dalam mengembangkan wakaf yang tadinya produktif secara
sosial menjadi produktif secara ekonomi. TWI mengelola wakaf dari para wakif dan menyalurkan surplusnya secara
langsung kepada penerima manfaat melalui berbagai program di tiga bidang, yaitu kesehatan, pendidikan dan sosial. Dalam pengelolaannya, sebelum dana wakaf
diinvestasikan dalam sebuah proyek, TWI melakukan survey dan melakukan analisa kelayakan terlebih dahulu terhadap proyek tersebut. TWI berusaha untuk
12
Annual Report Dompet Dhuafa 2012, h.103.
54
menyalurkan dana wakaf terhadap investasi yang produktif dengan tetap mempertahankan nilai hartanya dan minim terhadap kerugian. TWI masih
memilih sektor usaha yang resikonya rendah dan lebih fokus menginvestasikan dana wakaf terhadap bisnis properti. Properti memiliki potensi ekonomi yang
tidak berubah dalam jangka yang panjang, karena pengaruh ekonomi politik, inflasi dan sebagainya cenderung kecil terhadap investasi di bidang ini sehingga
perubahannya tidak terlalu cepat. Properti yang lebih banyak berupa bangunan yang disewakan atau dikontrakan akan menghasilkan arus kas yang rutin sebagai
pemasukan sehingga kestabilan finansial lebih terjamin. Dari segi pendapatan atau penghimpunan wakaf, TWI selalu mengalami peningkatan dari aset dan juga
perolehannya, kecuali ketika TWI mulai dimandirikan oleh DD untuk berdiri sendiri, perolehan pendapatan fundraising mulai menurun karena tidak digarap
secara seksama dan tidak fokus untuk menggarapnya. Untuk tahun 2015, TWI mulai digabung kembali dengan DD, dari sini dibuatlah program-progaram baru
dengan pengelolaan yang baik.
13
13
Wawancara Pribadi dengan Parmuji Abbas Manajer Program TWI. Ciputat, 8 Maret 2015.
55
BAB IV PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF LAPANGAN FUTSAL
DOMPET DHUAFA
A. Lapangan Futsal Dompet Dhuafa
Potensi wakaf dengan tanah masih sangat tinggi di Indonesia. Namun, dalam tiga tahun terakhir TWI mulai membatasi kapasitasnya menerima
wakaf dalam bentuk tanah dan mulai fokus terhadap wakaf tunai. Lembaga wakaf bisa memanfaatkan instrumen wakaf uang tunai untuk memiliki dan
mengelola aset produktif. Dana yang dikumpulkan dibelikan aset produktif dan dikelola untuk menghasilkan keuntungan. Selanjutnya keuntungan
tersebut disalurkan untuk kepentingan sosial.
1
Dana wakaf yang diperoleh TWI periode 2008-2013 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.1 Data Penghimpunan Wakaf Periode 2008-2013
Tahun Dana Penghimpunan
2008 2,307,195,678
2009 4,969,640,141
2010 45,657,392,727
2011 37,498,130,992
2012 7,806,014,084
2013 17,097,317,425
Sumber: Laporan Keuangan TWI
1
Ismail A Said, The Power of Wakaf, Ciputat: Dompet Dhuafa, 2013, h.15.