Wakaf Natura Wakaf Saham

33 diketahui kemauan wakif disebabkan karena hilangnya dokumen wakaf. Disini, Kementerian Wakaf hanya berperan sebagai lembaga yang mengontrol kegiatan wakaf, mendorong tumbuhnya wakaf baru serta memberikan fasilitas dan bantuan teknis keuangan, dan diharamkan bagi Kementerian Wakaf untuk mengelola wakaf sendiri dalam kondisi apapun. 32 Agar pemberdayaan dan pengembangan wakaf produktif dapat berjalan dengan baik perlu diadakan kontrol dan pengawasan yang baik. Kontrol dan pengawasan dapat diterapkan dalam lingkungan internal manajemen, maupun dari kalangan eksternal seperti masyarakat, LSM, akademisi, akuntan publik, dan lain sebagainya. Penerapan kontrol dan pengawasan diharapkan agar tidak terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan tanah wakaf. 33 Ada beberapa model pengawasan dalam pelaksanaan wakaf produktif, di antaranya: 34 1. Pengawasan manajerial 32 Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, Terjemahan Muhyidin Mas Rida dan Abdurrahman Kasdi, Jakarta: Khalifa, 2004, h.122. 33 Eddy Khairani, “Strategi Pengembangan Wakaf Produktif”, Artikel diakses pada tanggal 24 Januari 2015 pukul 13:03 WIB dari http:relegionstudi.blogspot.com201309strategi- pengembangan-wakaf-produktif.html?m=1 34 Abdul Hakim, “Manajemen Harta Wakaf Produktif dan Investasi dalam Sistem Ekonomi Syari’ah”, Riptek 4, no.II 2010: h.26-27. 34 Manajemen pengelolaan menempati posisi paling strategis dalam pengembangan wakaf produktif. Pengawasan manajerial dalam pengelolaan wakaf produktif dilakukan dengan cara menuntut tingginya kualitas kepemimpinan dalam lembaga wakaf. Lembaga ini tidak boleh didominasi oleh struktur kepengurusan yang otoriter dan tertutup, melainkan harus mampu menjalankan roda kepemimpinan yang transparan, aspiratif dan bertanggung jawab. 2. Pengawasan Masyarakat Pengawasan masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat, disampaikan secara lisan, tulisan atau bentuk lainnya kepada lembaga perwakafan berupa sumbangan pemikiran, saran perbaikan, gagasan, keluhan atau pengaduan yang bersifat membangun, atau disampaikan melalui media massa. 3. Pengawasan nurani dan tanggung jawab keagamaan Harta wakaf memiliki dimensi ilahiyah dan insaniyah. Dikatakan memiliki dimensi insaniyah, karena dalam harta wakaf terdapat unsur kepedulian sosial sebagai upaya untuk menegakkan keadilan sosial. Sedangkan wakaf dikatakan memiliki dimensi ilahiyah karena benda yang diwakafkan itu bernilai ibadah bagi wakif dengan pahala yang akan terus mengalir selama benda itu ada dan bermanfaat. Karena wakaf