Jenis Penelitian dan Pendekatan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

17 belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian, dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan teori mengenai Pengembangan Wakaf Produktif, yang meliputi Konsep Wakaf Produktif, Model-Model Wakaf Produktif, Manajemen Wakaf Produktif diantaranya Posisi Nazhir, Sistem Kontrol dan Pengawasan Wakaf Produktif, serta Pengalokasian Dana Wakaf.

BAB III GAMBARAN TABUNG WAKAF INDONESIA

Dalam bab ini, penulis menguraikan gambaran umum tentang Tabung Wakaf Indonesia yang diteliti meliputi, Sejarah dan Latar Belakang berdirinya, Legal Formal, Struktur Organisasi, Visi dan Misi, Produk Wakaf Produktif TWI, Penerima Manfaat Wakaf, dan Perkembangan Wakaf Produktif di Tabung Wakaf Indonesia.

BAB IV PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF LAPANGAN FUTSAL DOMPET DHUAFA

Menguraikan pembahasan mengenai lapangan futsal Dompet Dhuafa, perlibatan wakaf produktif terhadap penguatan ekonomi masyarakat dan pengalokasian dana futsal Dompet Dhuafa. 18

BAB V PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam skripsi ini. 19

BAB II MANAJEMEN WAKAF PRODUKTIF

A. Konsep Wakaf Produktif

1. Pengertian Wakaf

Wakaf adalah perbuatan hukum yang suci dan mulia, sebagai shadaqah jariah yang pahalanya terus menerus mengalir walaupun yang memberi wakaf telah meninggal. 1 Dalam Pasal 215 Ayat 1 Kompilasi Hukum Islam, wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. 2 Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Wakaf ialah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah. 3 Wakaf merupakan salah satu bentuk filantropi kedermawanan sebagai realisasi ibadah kepada Allah, yang senantiasa dianjurkan pengamalannya sebagaimana terlihat dalam pesan-pesan ajaran Islam. Seperti isi perintah dalam Al Qur’an yang berbunyi: 1 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: PT Grasindo, 2007, h.55. 2 Kompilasi Hukum Islam, Pasal 215 Ayat 1 3 UU No. 41 Tahun 2004. Tentang Perwakafan Indonesia