Mauquf Alaih 50 Pengalokasian dana aset wakaf lapangan futsal Dompet Dhuafa

69 perekonomian mereka SDM. DD Futsal ini beroperasi dari jam 08.00 sampai jam 01.00 setiap harinya. Jadi para pelanggan dapat menyesuaikan waktunya untuk bermain futsal. 2. DD Futsal dikelola oleh TWI dan koperasi karyawan Dompet Dhuafa yaitu Omega Nusantara. Untuk pembagian hasilnya TWI 80 dan Koperasi 20. Setelah digabungkan dengan pendapatan dari aset wakaf lainnya, pembagian hasil TWI ini dialokasikan lagi untuk: Pertama , 50 untuk mauquf alaih. Mauquf alaih menjadi tujuan utama dalam penyaluran wakaf produktif. Di Dompet Dhuafa ada 3 bagian untuk mauquf alaih yaitu pendidikan sebesar 50 diantaranya ada SMART Ekselensia dan juga Beasiswa Etos; kesehatan 30 yang mana TWI mengalokasikan dana wakaf untuk kesehatan masyarakat seperti pendirian rumah sakit gratis LKC dan RST; dan pemberdayaan ekonomi 20. Kedua, 40 untuk maintenance atau investasi guna biaya perawatan agar wakaf produktif terus terjaga. Ketiga , 10 untuk hak amil sesuai dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004. Pendirian DD Futsal ini didirikan untuk dikelola secara produktif sebagai aset wakaf yang menjadi profit center yang ditujukan untuk kesejahteraan umat. 3. Dalam pengelolaannya, DD Futsal pernah mengalami penurunan dana penerimaan. Salah satu faktornya adalah kurangnya SDM yang profesional untuk penggarapannya dan tidak berkembangnya kantin 70 DD Futsal. Namun, saat ini DD Futsal memberikan lahan sewa untuk para pedagang yang akan membuka usahanya dan adanya atm BRI pun menjadi surplus penerimaan DD Futsal. Meskipun dalam hal pengelolaan aset wakafnya baik, namun Namun, menurut analisis saya, bahwa masyarakat sekitar wilayah DD Futsal kurang merasakan adanya manfaat aset wakaf produktif tersebut. Belum ada kegiatan atau pelayanan sosial yang diberikan dari DD Futsal. Tetapi, jika warga sekitar ingin meminta bantuan dana, DD Futsal akan membantu menyampaikannya kepada TWI dan dari sana akan diproses lebih lanjut.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari kajian dan pembahasan ini maka ada beberapa yang perlu penulis sarankan yaitu sebagai berikut: 1. Melihat kontribusi wakaf produktif yang memiliki potensial, TWI perlu memberikan perhatian kepada aset-aset wakaf lainnya agar dikelola secara produktif. Bentuk-bentuk memproduktifkan aset dapat berupa penyewaan, kerjasama pengelolaan bisnis di atas aset dengan pihak ketiga, membangun bisnis di atas aset. Keuntungan yang diperoleh dapat disalurkan untuk program sosial, pendidikan, dan kesehatan kaum dhuafa. 71 2. Pemanfaatan wakaf harus lebih diperluas yaitu lebih dari sekedar untuk kegiatan keagamaan dan pendidikan. Pengelolaan wakaf dapat ditujukan untuk memperkuat perekonomian masyarakat. Karyawan yang mengelola aset wakaf perlu diberikan kesejahteraan dari manfaat wakaf tersebut. Semakin beragamnya harta yang dapat diwakafkan dan manajemen pengelolaan wakaf yang profesional akan memperkuat peran wakaf dalam pengaruh ekonomi masyarakat. 3. Pengelolaan DD Futsal sudah baik. Namun, harus diperhatikan kualitas dari kinerja para SDMnya dan fasilitas di lapangan harus baik, bersih dan terawat, bola yang akan dipakai adalah bola yang layak pakai, lantai harus diperhatikan agar tidak menggelembung. Dalam manajemen keuangannya DD Futsal memberikan setoran setiap hari ke Koperasi Omega Nusantara, selanjutnya tiap 3 bulan sekali Koperasi Omega Nusantara akan memberikan bagi hasil kepada TWI. TWI berupaya untuk menjaga dan memelihara aset yang diwakafkan. Setelah semua penerimaan aset wakaf yang ada di TWI disatukan, pendistribusian dana wakaf akan dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Pengalokasian dana wakaf sebaiknya didahulukan untuk warga sekitar yang kurang mampu, dengan mengadakan program atau pelayanan sosial untuk warga sekitar. Karena pada dasarnya pemanfaatan dana wakaf harus memperhatikan keadaan dan kesejahteraan warga sekitar aset wakaf tersebut.