Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat

sebagian kecil penduduk yang menerima tunjangan hari tua, yaitu pegawai negeri dan sebagian pegawai swasta. Bagi golongan ini pun, pendapatan yang diterima tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga mereka yang telah mencapai umur pensiun masih tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhannya, sehingga mereka tetap digolongkan sebagai tenaga kerja Simanjuntak, 1998. Menurut Todaro 2000, pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja AK secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat, benar-benar akan memberikan dampak positif atau negatif dari pembangunan ekonominya.

2.6. Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Pendapatan diartikan sebagai hasil kerja atau usaha baik dalam bentuk uang maupun barang. Salah satu bentuk pendapatan adalah upah atau gaji, yang berarti uang yang di bayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai pembayar tenaga kerja yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995. Maryatmo dan Susilo 1996 mengemukakan bahwa pendapatan merupakan jumlah seluruh uang yang diterima oleh keluarga atau seseorang selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Pendapatan masyarakat dengan demikian adalah seluruh penerimaan yang di terima pada satu tahun Universitas Sumatera Utara tertentu baik itu dari hasil produksi pertanian maupun dari hasil industri dan perdagangan serta sektor-sektor lainnya. Jenis-jenis sumber pendapatan dapat berasal dari : a usaha sendiri wiraswasta, misalnya : berdagang, mengerjakan sawah; b bekerja pada orang lain, misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai dan karyawan baik swasta maupun pemerintah; c hasil dari milik, misalnya mempunyai sawah yang disewakan, rumah yang disewakan, uang yang dipinjamkan dengan bunga tertentu Gilarso, 1992. Menurut Richardson 2001 model pendapatan interregional merupakan perubahan pendapatan regional berasal dari beberapa sumber yang mungkin, tidak lagi semata-mata berasal dari perubahan ekspor yang ditentukan secara eksogen. Sumber-sumber ini, meliputi : a perubahan pengeluaran-pengeluaran otonom regional misalnya : investasi, pengeluaran pemerintah; b perubahan tingkat pendapatan suatu daerah atau daerah-daerah lain di dalam sistem yang bersangkutan yang akan terlihat dalam perubahan ekspor daerah; c berubahnya salah satu diantara parameter-parameter model hasrat konsumsi marginal, koefisien perdagangan irregional atau tingkat pajak marginal. Badan Pusat Statistik BPS menggunakan indikator untuk mengukur kesejahteraan, yaitu : kependudukan; pendidikan; kesehatan; ketenagakerjaan; fertilitas dan keluarga berencana; perumahan dan lingkungan; konsumsi dan pengeluaran rumah tangga. Sedangkan Jhinggan 1999 mengemukakan dalam melihat indikator kesejahteraan masyarakat menggunakan ukuran distribusi pendapatan; komposisi output; selera; biaya nyata dan perubahan tertentu yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.7. Tempat Usaha

Dokumen yang terkait

Dampak Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Bandar)

24 148 108

Dampak Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Bandar)

0 0 9

Dampak Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Bandar)

0 0 2

Dampak Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Bandar)

0 2 34

Kajian Pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

0 2 18

Kajian Pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

0 0 2

Kajian Pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

0 0 8

Kajian Pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

0 0 20

Kajian Pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

0 0 3

Kajian Pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

0 0 31