2.5. Tenaga Kerja
Badan Pusat Statistik BPS mendefenisikan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan
atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usahakegiatan ekonomi. Tenaga kerja didefenisikan sebagai penduduk dalam usia kerja working-
age population. Sedangkan pengertian tenaga kerja yang di muat dalam Undang- undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, yaitu setiap orang laki-
laki atau wanita yang sedang dalam danatau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Dumairy 1997 yang tergolong sebagai tenaga kerja adalah
penduduk yang mempunyai umur di dalam batas usia kerja. Tujuan dari pemilihan batas umur tersebut, supaya defenisi yang diberikan sedapat mungkin
menggambarkan kenyataan yang sebenarnya. Setiap negara memilih batas umur yang berbeda karena situasi tenaga kerja pada masing-masing negara juga
berbeda, sehingga batasan usia kerja antar negara menjadi tidak sama. Di Indonesia, batas umur minimal untuk tenaga kerja yaitu 15 tahun tanpa batas
maksimal. Pemilihan umur 15 tahun sebagai batas umur minimal adalah berdasarkan
kenyataan penduduk umur 15 tahun di Indonesia sudah bekerja atau mencari kerja terutama di desa-desa. Demikian juga Indonesia tidak menetapkan batasan
umur maksimal tenaga kerja karena belum adanya jaminan sosial nasional. Hanya
Universitas Sumatera Utara
sebagian kecil penduduk yang menerima tunjangan hari tua, yaitu pegawai negeri dan sebagian pegawai swasta. Bagi golongan ini pun, pendapatan yang diterima
tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga mereka yang telah mencapai umur pensiun masih tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhannya, sehingga
mereka tetap digolongkan sebagai tenaga kerja Simanjuntak, 1998. Menurut Todaro 2000, pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
angkatan kerja AK secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar
berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Meski demikian hal
tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat, benar-benar akan memberikan dampak positif atau negatif dari
pembangunan ekonominya.
2.6. Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat