Sampel penelitian ini tidak seluruhnya bersuku Mandailing karena ada daerah kecamatan yang merupakan daerah perkebunan Pulau Bauk, sehingga remaja yang
dijadikan sampel yang bersekolah di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan Tenggara banyak pula yang bersuku Jawa. Di samping itu suku-suku pendatang yang
bersekolah yang dijadikan sampel pada daerah populasi secara tidak sengaja juga bukan asli lahir di Padangsidimpuan. Oleh karena itu kebudayaan yang dibawa oleh
pendatang juga memberikan pengaruh terhadap pemahaman leksikon pada tradisi lisan upacara adat perkawinan.
Penelitian awal pada bulan 15 s.d. 27 Juli 2009 dan Agustus sampai dengan Desember 2010. Upacara adat perkawinan pada tanggal 17 Mei 2010, antara
Zulmahyudi Harahap putra Bapak M. Yusuf Harahap ‘alm’ dengan Ibu Tarolan Daulay dengan Vera Irawan putri Bapak Sarimen dengan Ibu Nuraini. Upacara
perkawinan pada tanggal 9 Januari 2011 Alfian Harahap putra Bapak Batari Harahap dengan Ibu Siti Annur Siregar dengan Aminah Rizkia putri Bapak Parmonangan
Nasution dengan Ibu Holijah Hanum Lubis.
3.3 Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer dan data skunder, data primer yaitu data utama sedangkan data sekunder disebut dengan data kedua. Data
primer merupakan data yang diperoleh langsung ketika upacara adat perkawinan dilakukan sehingga tradisi lisan sebagai wadah berlangsungnya upacara adat
perkawinan tersebut. Data primer juga didapat dengan mengambil data dari informan kunci yaitu pelaku adat dan raja-raja yang memahami adat istiadat di Tapanuli
Selatan.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Lofland dan Lofland 1984 dalam Moleong 2005: 157 menyebutkan, sumber data utama dalam penelitian kualitatif,
ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam hal ini sumber data utama tersebut direkam dengan handycam dan
dicatat juga dilakukan pengambilan foto. Data yang dikumpulkan dari mulai bulan Agustus 2009 sampai dengan Mei 2011. Dengan menggunakan teknik observasi
partisipatoris yang bersifat pasif atau seperti istilah yang digunakan oleh Adler dan Adler dalam James P. Spradley 1980.
Observasi nonpartisipatoris atau observasi non-intervensionism. Observasi adalah tindakan menngamati sebuah fenomena dengan menggunakan instrument dan
rekaman untuk tujuan ilmiah. Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data dan bahan-bahan dari upacara perkawinan adat yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
Di dalam observasi, pengobservasian tidak memanipulasi data dan juga menstimulasi subjeknya.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi instrumen pengumpulan data terdiri dari dua: a lembar dokumentasi untuk data tertulis; dan b teknik
rekam untuk data lisan. Sumber data primer penelitian ini terdiri dari dua jenis yakni data yang diperioleh ketika upacara adat perkawinan dan wawancara dengan informan kunci yaitu raja-raja
adat, pelaku adat, tokoh masyarakat, sedangkan untuk memahami leksikon bahasa adat dikumpulkan dari dari hasil rekaman.
Jadi dengan menggunakan kedua data tersebut, menggabungkan dan memilih leksikon bahasa yang dipergunakan ketika upacara adat perkawinan, diklasifikasikan yang berasal dari
lingkungan alam, laut, hutan tumbuh-tumbuhan gunung, hewan, dan nama benda, kata ganti
Universitas Sumatera Utara
diri, dan lainnya. Data tertulis dikumpulkan dan data lisan yang didokumentasikan, data lisan diperoleh dengan cara merekam ujaran-ujaran tradisi lisan pelaku adat yang sedang
melaksanakan upacara adat ketika memberikan tanggapan, jawaban dan kata-kata nasihat pada upacara perkawinan adat.
3.4 Metode Pengumpulan Data