Patik Uhum Falsafah Masyarakat Tapanuli Selatan

2.2.1.3 Patik

Patik merupakan aturan dasar dalam melaksanakan hidup dan berkehidupan dalam bermasyarakat menurut tatanan adat, aturan tersebut memberikan pemelajaran untuk menumbuhkan budi pekerti dan norma-norma sosial bermasyarakat. Norma- norma tidak tertulis berfungsi sebagai pedoman hidup yang harus dipegang teguh dalam berbicara, bersikap maupun bertindak tanduk di tengah kehidupan sehari-hari. Interaksi dan hubungan bermasyarakat senantiasa mencerminkan nilai-nilai patik, atau patik-patik paradaton yang tersusun dalam ungkapan-ungkapan filosofis. Sehingga ungkapan tersebut harus dihayati dan diamalkan. Patik-patik paradaton dapat dikelompokkan menjadi dua bagian: yakni patik-patik paradaton yang mengajarkan kasih sayang holong dan patik-patik paradaton yang mengajarkan persatuan dan kesatuan domu. Esensi patik mengandung muatan dan konsekuensi hukum yang mesti ditaati, karena berisi hal yang patut dan tidak patut dilakukan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Melalui patik-patik paradaton bertujuan agar ditempatkan pada tempat yang benar yang disebut pataya-taya adat. Seluruh aktifitas adat terjalin atas kesadaran dan kemufakatan yang tinggi dengan jalinan hubungan yang sangat dinamis sehingga adat istiadat diselenggarakan dengan indah, damai, rukun, penuh kasih sayang dan senantiasa dilandasi dengan kebersamaan yang tinggi untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan hidup. Butir-butir patik paradaton yang diwariskan seperti: a Holong manjalani domu, domu manjalani holong; b Tangi disiluluton, inte siriaon; c Pantun hangoluon, teas hamateon; d Tampar marsipagodangon, ulang sayat Universitas Sumatera Utara marsipaenekon; e Tarida urat ditutupon, masopak dangka dirautan; f Unduk- unduk ditoru ni bulu, ise na tunduk inda tola dibunu; g Inda tola marandang sere, angkon marandang jolma do; h Suan tobu di bibir dohot di ate-ate; i Gak-gak halimponan, unduk dapotan sere; j Tampak na do rantosna, rim ni tahi do gogona dan lain-lain.

2.2.1.4 Uhum

Uhum berarti peraturan perundang-undangan yang merupakan penjabaran dari patik, uhum merupakan landasan operasional dari patik yang bersifat tatanan praktis. Sedangkan patik peraturan dasar yang tidak tertulis, sehingga uhum merupakan penjabaran dari patik. Jadi uhum mengatur tentang: a susunan masyarakat yang berlandaskan holong dohot domu Hubungan kekerabatan yang bersifat geneologis teritorial dan Hubungan kekerabatan yang bersifat geneologis b susunan, tugas, kedudukan lembaga dalihan na tolu; hak kewajiban raja, rakyat; hubungan antara raja dan rakyat secara timbal balik, hubungan sesama rakyat anggota masyarakat; c hak dan kewajiban pimpinan raja kampung, hak dan kewajiban rakyat terhadap kampung; d Hubungan antara huta raja panusunan dengan huta lain, hubungan antara anggota masyarakat huta satu dengan huta yang lainnya.

2.2.1.5 Ugari