Pemerataan Deskripsi Hasil Wawancara Tentang Evaluasi Program Keluarga

Universitas Sumatera Utara Mengenai peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan setelah adanya program ini, Ibu Indraweni mengatakan sebelum ada program, sekolah terasa sulit karena kurang biaya.Uangpun kadang ada kadang tidak.Namun karena biaya sekolah dibantu secara tetap, biaya terasa ringan.Ibu Lista berpendapat ada peningkatan.Anak yang biasanya sulit sekolah bisa terbantu.Uangnya bisa digunakan untuk membeli seragam sekolah. Untuk yang balita bisa membeli susu. Menurut Ibu Zubaidah, ada peningkatan. Dulunya bila anak sekolah sering absen tidak ada masalah tapi sekarang biaya dipotong.Begitu juga dengan kesehatan ibu hamil dan balita yang sekarang lebih diperhatikan.Ibu Arifah mengatakan sebelum ada program, masyarakat malas untuk ke posyandu namun sekarang semua pergi karena takut dipotong.Anak sekolah juga harus rajin bersekolah dan orang tua selalu mengingatkan bahkan memaksa untuk pergi ke sekolah.Ibu Ratna berkata melihat kondisi ekonomi keluarga, awalnya dia merasa tidak mampu menyekolahkan anak apalagi anaknya tidak masuk sekolah negeri.Tapi program ini sudah sangat membantu dalam hal sekolah.Ibu Siti menuturkan dari kesehatan tidak ada perubahan karena memang anak jarang ada masalah dalam kesehatan.Dari pendidikan juga tidak ada perubahan karena anak masih SD dan merupakan sekolah negeri.Selain memang bebas uang sekolah, anak saya memang selalu rajin sekolah.

4.2.2 Pemerataan

Pemerataan berkaitan dengan distribusi hasil atau manfaat program bagi masyarat.Pemerataan berkaitan dengan pertanyaan apakah manfaatnya sudah merata dirasakan semua pihak. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bapak Isra menuturkan bahwa desain program sudah baik, namun pelaksanaan belum.Masih ditemukan kondisi penerimaan bantuan yang berjejal- jejal padahal desainnya masyarakat nyaman mendapatkan dan waktunya terjadwal. Kalau dilihat dari segi nominal, bantuan sudah sudah sesuai dengan desain karena dana langsung dikirim ke rekening lewat kantor pos. Namun, apabila setelah uang berada di tangan penerima, penyaluran uang ke pihak-pihak lain menjadi tanggung jawab penerima bantuan. Manfaat yang diberikan belum terdistribusi karena berkaitan dengan data. Saat dana dikucurkan, harusnya data penerima harus sudah valid. Perlu verifikasi ulang data penerima PKH sehingga tidak ada yang merasa dirugikan dan ada evaluasi per triwulan. Apabila ada rumah tangga yang statusnya naik sudah tidak miskin lagi maka bantuan dapat dihentikan dan dapat diganti dengan rumah tangga sasaran lain. Inikan perlu revisi data.Pendataan yang akurat dilakukan setiap tahun.Ada revisi data.Jangan lagi menggunakan data 2011 untuk tahun 2014-2015. Tim pendata harus melibatkan tim independen misalnya ada komisioner seperti LSM, wartawan, aparat pemerintah, dan institusi antara pemerintah dan masyarakat seperti PKK, Karang Taruna, KMPI, bahkan mahasiswa. Jadi melibatkan tim terpadu dalam melakukan pendataan. Jadi nanti tidak ada alasan untuk mengeluh karena semua pihak turut dalam pendataan.Bila data yang ada salah, maka itu merupakan kesalahan bersama.Pendataan tidak dimonolopi oleh satu pihak saja.Hal yang terjadi sekarang, masyarakat menujukan kesalahan kepada kepala lingkungan dan lurah.Padahal yang melakukan pendataan adalah BPS. Dua hal utama yaitu perlu penyediaan data awal yang akurat dan perlu tim pendataan yang terpadu untuk selalu melakukan pendataan secara berkala minimal per tahun. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berkaitan juga dengan keluhan masyarakat yang tidak mendapat bantuan, Kasi Kesos hanya bisa menampung keluhan dan mengecek apakah masyarakat terdata sebagai penerima bantuan karena hanya nama yang terdata saja yang berhak menerima bantuan. Jika tidak terdaftar, maka hal ini disampaikan ke Disosnaker dan BPS.Kenyataan yang ada, hingga tahun 2015 belum ada pendataan ulang untuk penerima PKH dan masih menggunakan data yang itu-itu juga.Perlu diketahui, BPS hanya memiliki satu petugas di kecamatan yang disebut mantis. Kehadirannya di kantor camat sangat jarang ditemui padahal mereka adalah sumber data. Ibu Yulisnina menyatakan bahwa bantuan yang diberikan sudah sesuai dengan program yang dibuat.Sempat beredar kabar bahwa ada pemotongan jumlah bantuan oleh pendamping PKH, padahal bantuan tersebut dipotong karena penerima bantuan yang telah melalaikan kewajibannya.Bahkan ada beberapa masyarakat yang bantuannya habis karena terpotong semua. Memang sejak 2013 potongan hanya 10 setiap bulan, namun sebelumnya berlaku potongan 50 setiap bulan, jadi ada masyarakat yang bantuannya habis terpotong. Manfaat yang diberikan juga belum merata ke seluruh lapisan masyarakat karena program ini dijalankan sesuai dengan data yang didapat dari BPS.Jadi yang mendapat bantuan hanyalah mereka yang datanya diberikan oleh BPS.Bagi masyarakat yang merasa kurang mampu namun tidak mendapat bantuan, tidak menjadi tanggung jawab pendamping karena hal tersebut di luar kewenangan pendamping.Jadi pendamping tidak bisa membantu masyarakat tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Mengenai kesesuaian bantuan yang didapat dengan peraturan yang ditetapkan, Ibu Indraweni mengatakan bantuan sudah sesuai karena memang ada peraturannya dan kalau melanggar pun ada potongannya.Bantuan yang diterima berbeda-beda sesuai dengan kondisi jumlah anak yang sekolah dan yang balita. Ibu Lista mengatakan bantuan sudah sesuai dengan peraturan namun tidak sama rata. Kalau banyak anak maka banyak bantuannya.Tergantung jumlah anak sekolah, balita, dan ibu hamil. Manfaatnya sama karena petugas juga tidak pernah pilih kasih. Apabila ada informasi, disampaikan ke semua peserta jadi tidak dibeda-bedakan. Menurut Ibu Zubaidah, bantuan sudah sesuai dengan peraturan. Bantuan berbeda karena menurut jumlah anak sekolah dan balita.Semakin banyak anak semakin banyak bantuan. Manfaat yang diterima sama rata. Manfaat sama rata dan tidak dibeda-bedakan. Ibu Arifah berkata bantuan sudah sesuai dengan peraturan.Manfaatnya merata karena semua dikumpulkan. Bantuan tidak sama rata.Ibu Ratna mengatakan bantuan sudah sesuai dengan peraturan. Bantuan berbeda-beda sesuai dengan peraturannya yaitu berdasarkan bayi dan anak sekolah. Manfaatnya ya sama sajalah untung membantu keuangan. Ibu Siti menuturkan bantuan sudah sesuai dan tidak pernah dipotong malah ditambah karena anak sudah masuk SD. Bantuan yang terima berbeda-beda tiap penerima tergantung jumlah tanggungan. Manfaat sama rata bagi semuanya. Mengenai jangkauan program ini, Ibu Indraweni mengatakan semua yang kurang mampu mendapat bantuan program.Ada memang sebagian orang yang mengaku miskin namun tidak diberi bantuan karena setelah dilihat lagi ternyata dia memiliki kekayaan seperti rumah milik sendiri dan sepeda motor.Menurut Ibu Lista tidak semua terbantu, namun ada banyak yang telah terbantu.Sebelumnya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara masyarakat ada yang mampu namun mendapatkan bantuan tapi kemudian diselidiki oleh petugas dan bantuan diambil kembali.Bagi yang tidak mampu namun belum mendapat bantuan juga diusahakan oleh petugas agar diberi bantuan.Ibu Zubaidah mengatakan bantuan masih belum merata karena ada yang kurang mampu tapi tidak mendapat bantuan.Sewaktu peninjauan, keadaan masih bagus karena ada usaha seperti berjualan kemudian bangkrut dan tidak bisa berjualan karena tidak ada modal sehingga kurang biaya untuk anak sekolah.Namun, masyarakat yang mampu tidak ada yang mendapat bantuan.Ibu Arifah juga mengatakan belum semua yang miskin mendapat bantuan mungkin karena ada kesalahan dari pendataan.Namun yang mendapat bantuan memang yang benar-benar miskin. Menurut Ibu Ratna, sejauh yang dia ketahui, tetangganya merupakan orang yang mampu dari segi ekonomi jadi tidak ada yang mendapat bantuan. Ibu Siti berkata belum semua yang kurang mampu mendapat bantuan karena merupakan orang pindahan. Ada juga warga yang mampu namun mendapat bantuan PKH dan katanya akan dicoret namanya. Ternyata dulunya penerima bantuan itu menyewa rumah namun karena mendapat rezeki sekarang sudah membangun rumah bertingkat.

4.2.3 Responsivitas