Universitas Sumatera Utara
namun sekarang sudah membangun rumah karena mendapat rezeki.Ada memang sebagian orang yang mengaku miskin namun tidak diberi bantuan karena setelah
ditinjau lagi ternyata dia memiliki kekayaan seperti rumah milik sendiri dan sepeda motor.
Berkaitan juga dengan keluhan masyarakat yang tidak mendapat bantuan, Kasi Kesos hanya bisa menampung keluhan dan mengecek apakah masyarakat
terdata sebagai penerima bantuan karena hanya nama yang terdata saja yang berhak menerima bantuan. Jika tidak terdaftar, maka hal ini disampaikan ke
Disosnaker dan BPS.Kenyataan yang ada, hingga tahun 2015 belum ada pendataan ulang untuk penerima PKH dan masih menggunakan data yang
lama.Bagi masyarakat yang merasa kurang mampu namun tidak mendapat bantuan dan melapor ke pendamping juga tidak menjadi tanggung jawab
pendamping karena hal tersebut di luar kewenangan pendamping.Jadi pendamping tidak bisa membantu masyarakat tersebut.Perlu diketahui, BPS hanya memiliki
satu petugas di kecamatan yang disebut mantis. Kehadirannya di kantor camat sangat jarang ditemui padahal mereka adalah sumber data.
5.2.4 Responsivitas
Beberapa masyarakat sudah cukup puas dan merasa bantuan telah sesuai dengan keinginannya.Namun ada juga yang merasa bantuan ini belum cukup dan
berharap bantuan ini ditambah dananya dan diperpanjang hingga SMA karena biaya saat SMA jauh lebih besar dibandingkan biaya untuk wajib belajar 9 tahun.
Awal tahun 2015 ini, atas instruksi dari Disosnaker, pendamping kembali mendata
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
peserta PKH yang memiliki anak yang duduk di bangku SMA namun belum diketahui tujuan dari pendataan ini.
Meskipun peserta telah dijelaskan mengenai PKH sejak awal, nampaknya terdapat persepsi yang salah dari beberapa peserta mengenai tujuan PKH.PKH
bertujuan membantu mengurangi beban pengeluaran KSM.Bantuan yang diberikan PKH hanya bersifat mengurangi bukan menghilangkan beban
pengeluaran. Jadi penerima bantuan tidak seharusnya selalu merasa kurang karena dana yang diberikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Nampaknya masyarakat belum sepenuhnya memahami esensi dari program ini. Pemerintah atau pemberi layanan sudah sesuai dengan keinginan dan
harapan masyarakat karena petugas yang paling sering berinteraksi dengan masyarakat yaitu pendamping berhubungan dekat dengan peserta dan bersedia
mengunjungi secara pribadi.Selain untuk pemutakhiran data, pendamping juga mengunjungi peserta yang tidak hadir dalam pertemuan kelompok untuk
menyampaikan informasi dan mengunjungi peserta yang tidak hadir ke posyandu untuk menanyakan alasan ketidakhadiran dan memberi arahan agar tetap
melaksanakan kewajibannya.Karena inilah pendamping senantiasa mengingatkan bahkan mengunjungi peserta PKH untuk mengunjungi puskesmas.Saat jadwal
puskesmas sudah berakhir dan petugas sedang bersiap-siap untuk pulang, ada seorang ibu yang baru saja pulang bekerja kemudian diminta oleh pendamping
dan petugas untuk bergegas pulang dan membawa anaknya untuk diperiksa.Mendorong warga penerima PKH agar tetap memanfaatkan fasilitas
kesehatan dan pendidikan.bukan hal yang mudah. Bahkan pendamping senantiasa mengingatkan jadwal kunjungan posyandu.Ini adalah bagian dari pendampingan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan, yaitu memastikan adanya perubahan perilaku, dan cukup berat untuk meyakinkan bahwa sekalipun miskin mereka masih bisa memanfaatkan
layanan kesehatan dan pendidikan secara gratis dari pemerintah.
5.2.5 Ketepatan