Pemerataan Analisis Evaluasi Program Keluarga Harapan PKH

Universitas Sumatera Utara peningkatan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan karena bantuan dana dan perubahan sikap akibat kewajiban yang telah ditetapkan dari program ini. Namun ada juga peserta yang menganggap tidak ada peningkatan pelayanan akibat jarangnya peserta mengakses pelayanan kesehatan karena anaknya jarang ada masalah dalam kesehatan.Dari pendidikan juga tidak ada perubahan karena anak masih SD dan bersekolah di sekolah negeri.Selain memang bebas uang sekolah, dia mengaku anaknya memang selalu rajin bersekolah.

5.2.3 Pemerataan

Bantuan yang didapat keluarga sangat miskin dari Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Sunggal sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dan dari awalpun peserta PKH telah dijelaskan mengenai skema bantuan dan apabila ada perubahan akan langsung dijelaskan dalam pertemuan kelompok oleh pendamping. Begitu pula apabila ada perubahan kategori misalnya ada ibu yang hamil, berkurang atau bertambahnya balita dan anak sekolah akan langsung dilakukan pemutakhiran data oleh pendamping untuk menyesuaikan jumlah dana bantuan yang diterima. Sempat beredar kabar bahwa ada pemotongan jumlah bantuan oleh pendamping PKH, padahal bantuan tersebut dipotong karena penerima bantuan yang telah melalaikan kewajibannya.Bahkan ada beberapa masyarakat yang bantuannya habis karena terpotong semua. Memang sejak 2013 potongan hanya 10 setiap bulan, namun sebelumnya berlaku potongan 50 setiap bulan, jadi ada masyarakat yang bantuannya habis terpotong. Dilihat dari segi nominal, bantuan sudah sesuai dengan desain karena dana langsung dikirim ke rekening lewat kantor pos. Namun, apabila setelah uang berada di tangan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penerima, penyaluran uang ke pihak-pihak lain menjadi tanggung jawab penerima bantuan. Awalnya pendamping melakukan verifikasi data dan mengumpulkan hasilnya kepada operator di UPPKH Kota.Setelah dikelola operator, pendamping kembali melakukan cross check pada data dan akhirnya dilakukan closing data. Akhirnya terbitlah keterangan nama dan nominal uang yang didapatkan masing- masing KSM dan dari keterangan tersebutlah nantinya pendamping mengisi formulir pencairan dana. Saat pertemuan kelompok sebelum pencairan, biasanya hasil keterangan tersebut langsung diumumkan oleh pendamping sehingga bila ada pemotongan dan KSM tidak mengetahuinya, pendamping langsung bisa menjelaskan dan membuktikannya lewat formulir verifikasi ke fasdik dan faskes. Bantuan tidak sama rata karena disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dari segi manfaat, pendamping telah mengusahakan agar semua peserta PKH mendapat manfaat yang maksimal dan sama rata. Segala informasi disampaikan ke seluruh peserta tanpa terkecuali namun pemanfaatannya kembali lagi pada pribadi masing-masing peserta. Program ini belum menjangkau seluruh KSM yang ada di Medan Sunggal karena berkaitan dengan data.Sewaktu dilakukan peninjauan, masyarakat masih dalam keadaan baik karena ada usaha seperti berjualan.Kemudian, masyarakat mengalami kegagalan usaha dan tidak bisa berjualan karena tidak ada modal lagi.Hal ini mengakibatkan kurangnya biaya untuk anak sekolah.Penyebab lainnya adalah karena merupakan orang pindahan jadi tidak terdata di wilayah setempat. Ada juga warga yang mampu namun mendapat bantuan PKH dan katanya akan dihentikan bantuannya. Ternyata dulunya penerima bantuan itu menyewa rumah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara namun sekarang sudah membangun rumah karena mendapat rezeki.Ada memang sebagian orang yang mengaku miskin namun tidak diberi bantuan karena setelah ditinjau lagi ternyata dia memiliki kekayaan seperti rumah milik sendiri dan sepeda motor. Berkaitan juga dengan keluhan masyarakat yang tidak mendapat bantuan, Kasi Kesos hanya bisa menampung keluhan dan mengecek apakah masyarakat terdata sebagai penerima bantuan karena hanya nama yang terdata saja yang berhak menerima bantuan. Jika tidak terdaftar, maka hal ini disampaikan ke Disosnaker dan BPS.Kenyataan yang ada, hingga tahun 2015 belum ada pendataan ulang untuk penerima PKH dan masih menggunakan data yang lama.Bagi masyarakat yang merasa kurang mampu namun tidak mendapat bantuan dan melapor ke pendamping juga tidak menjadi tanggung jawab pendamping karena hal tersebut di luar kewenangan pendamping.Jadi pendamping tidak bisa membantu masyarakat tersebut.Perlu diketahui, BPS hanya memiliki satu petugas di kecamatan yang disebut mantis. Kehadirannya di kantor camat sangat jarang ditemui padahal mereka adalah sumber data.

5.2.4 Responsivitas