Fungsi Bermain Dorongan Dasar Anak dalam Bermain

commit to user 22 Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya kebutuhan akan makan,minum, tidur, dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti halnya atletik adalah nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang kaya yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut Yudha M. Saputra 2001:9 kegiatan atletik bernuansa permainan mengandung beberapa ciri sebagai berikut: 1 siswa terlibat dalam tugas gerak yang berfariasi dengan irama tertentu. 2 mengakibatkan kegemaran berlombabersaing secar sehat. 3 menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat berlatih 4 tugas gerak yang mengandung resiko yang sepadan dengan kemampuan siswa dan menjadi tantangan. 5 Menguji ketangkasan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang baru. Hibanna S. Rahman 2002: 85 mengartikan ”bermain adalah segala kegatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak”. Sedangkan menurut Agus Mahendra 2004: 4 yaitu ”bermain adalah dunia anak, sambil bermain mereka belajar, dalam belajar, anak-anak adalah ahlinya”. Dari pengertian di atas di tarik kesimpulan yang di maksud bermain adalah dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu untuk bersenang-senang.

b. Fungsi Bermain

Anak yang bermain akan melakukan aktifitas bermain dengan sukarela dan akan melakukan aktifitas bermain tersebut dengan kesungguhan, demi untuk memperoleh kesenangan dari aktifitas tersebut. Menurut Sukintana 1992: 7 ”bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya”. Sedangkan menurut Yudha M. Saputra 2001: 6 kegiatan bermain dapat meningkatkan siswa dengan sasaran aspek yang dapat di kembangkan menurut lima aspek. Aspek-aspek tersebut adalah: commit to user 23 1 manfaat bermain untuk perkembangan fisik. 2 manfaat bermain untuk perkembangan motorik. 3 manfaat bermain untuk perkembangan sosial. 4 manfaat bermain untuk perkembangan emosional. 5 manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan olahraga.

c. Dorongan Dasar Anak dalam Bermain

Dorongan dasar bagi anak sangat penting terutama dalam masa pertumbuhan maupun perkembangan anak. Anak yang aktif biasanya mempunyai dorongan yang cukup besar dalam perkembangannya. Menurut Agus Mahendra 2002:8 pengertian dorongan dasar ialah: Suatu keinginan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu. Semua anak memiliki perasaan seperti ini yang kemungkinan besar merupakan sifat turunan atau pengaruh lingkungan. Dorongan dasar dikaitkan dengan pengaruh masyarakat, guru, orang tua, dan teman-teman sendiri. Biasanya dorongan besar akan berpola sama pada setiap anak dan tidak dipengaruhi oleh sifat kematangan. Dorongan tersebut niscaya mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasnmani dan untuk menciptakan program yang sesuai dengan sifat-sifat anak. Sedangkan dorongan-dorongan tersebut menurut Agus Mahendra 2004: 9 sebagai berikut: 1 Dorongan untuk bergerak. 2 Dorongan untuk berhasil dan mendapatkan pengakuan 3 Dorongan untuk mendapatkan pengakuan teman dan masyarakat 4 Dorongan untuk bekerja sama dam bersaing 5 Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik 6 Dorongan untuk bertualang 7 Dorongan untuk kepuasan kreatif 8 Dorongan untuk menikmati irama 9 Dorongan untuk mengetahui Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada berbagai macam dorongan diantaranya: untuk bergerak, mendapatkan pengakuan, bekerja sama, bertualang dan lain-lain. commit to user 24

5. Modifikasi Sarana Pembelajaran Lempar Lembing

Dokumen yang terkait

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolal

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEDEKATAN BERMAIN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS X 7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 73

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 110

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL DAN MODIFIKASI SARANA TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP STEP SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 68 68

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 32 MEDAN MARELAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 25

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 12

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASKES PADA LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BER MAIN B ERBASIS MODIFIKASI ALAT Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kela

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas X Multi Media Semester Genap SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASKES PADA LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BER MAIN B ERBASIS MODIFIKASI ALAT Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kela

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

0 1 81