commit to user
33 didasarkan atas hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama penelitian
berlangsung. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, diantaranya : a Informasi mitra kolaboratif guru pendidikan jasmani yang bersangkutan dan
siswa b Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktifitas pembelajaran
c Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, sekenario pembelajaran, silabus, buku penelitian dan buku refrensi mengajar.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah desfriptif kuantitatif. Menurut Sugianto 1994: 52, “penelitian deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian
berlangsung”. Penelitian dengan data kuantitatif memperoleh hasil perhitungan berupa angka-angka. Suharsimi Arikunto 1989: 244, pengukuran data kuantitatif
dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh
persentase 2. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data
arrai, untuk selanjutnya dibuat tabel, baik yang hanya berhenti sampai tabel saja, maupun yang diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan
kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualiasi datanya.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.
Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan
tindakan yang berlangsung secara terus menerus kepada subjek penelitian.
commit to user
34 Langkah–langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara
partisipatif atau kolaboratif antara guru dengan tim lainya bekerjasama, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama,
diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi – evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian
mempersiapkan rencana
modifikasi, koreksi,
atau pembetulan,
dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.
Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan, prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Survey Awal Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi
sekolah atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau sejauhmana pelaksanaan pembelajaran lempar lembing gaya
hop diterapkan dalam sekolah tersebut. 2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen, dan Alat
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah : a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi 3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang terdiri atas :
a. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran b. Pelaksanaan pembelajaran
c. Semangat dan keaktifan siswa 4. Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul
berupa uraian diskrptif tentang perkembangan belajar serta hasil test keterampilan lempar lembing gaya hop. Serta hasil test ketangkasan lempar
lembing gaya hop siswa yang dideskriptifkan memalui hasil kuantitatif
commit to user
35 5. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari mulai awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam
penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Menurut Supadi 2008: 104 yakni penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan planning,
penerapan tidakan action, mengobservasi dan mengevaluasi tindakan observation and evaluation, dan melakukan refleksi reflecting, dan seterusnya
sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria keberhasilan
. Penjelasan mengenai prosedur penelitian tindakan tersebut dipaparkan memalui penjelasan sebagai berikut :
1. Perencanaan Planing adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.
2. Penerapan Tindakan Action adalah tahap implementasi atau pelaksanaan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.
3. Observasi dan Evaluasi Tindakan Observation and Evaluation adalah tahap pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian
berlangsung. 4. Refleksi Reflection adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan
evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya
Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas merupakan rancangan tindakan dalam satu siklus penelitian. Pada siklus berikutnya rancangan program
penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai. Adapun
tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diterangkan melalui gambar sebagai berikut:
commit to user
36
Gambar 9. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tidakan Kelas
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario pembelajaran yang terdiri dari :
1. Menyusun Rencana Program Pembelajaran RPP lempar lembing gaya hop.
2. Menyusun instrument tes lempar lembing gaya hop 3. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran
4. Menyusun lembar observasi 5. Menyiapkan lembar tes dan angket
6. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran 7. Penyipakan tempat penelitian
8. Penetapan alokasi waktu pelaksanaan 9. Sosialisaisi kepada subjek
Tahap I Perencanaan
Tahap II Pelaksanaan
Tahap III Pengamatan
Tahap IV Refleksi
Siklus I
Tahap I Perencanaan
Tahap II Pelaksanaan
Tahap III Pengamatan
Tahap IV Refleksi
Siklus II
commit to user
37
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan
tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan dalalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan
dengan langakah - langkah kegiatan adalah : - Guru bersama peneliti menyusun bentuk gerakan dan permainan dengan
alat modifikasi untuk meningkatkan kemampuan siswa - Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam
pembelajaran lompat khususnya pada cabang lempar lembing gaya hop yaitu meliputi pembelajaran melempar bola tenis berekor beroperan
kepada teman,mmelempar kearah dinding dengan diberi rangsangan berupa garis jarak pantulan.Media yang digunakan yaitu bola tenis
berekor,bilah
c. Tahap Observasi
Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model
pembelajaran langsung pendidikan jasmani model pendekatan bermain dengan alat modifikasi yang diterapkan terhadap proses pembelajaran lempar lembing
gaya hop.
d. Tahap Evaluasi Refleksi
Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja
yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:
commit to user
38 Tabel 3. Idikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Prosentase target capaian
Aspek yang diukur Siklus
I Siklus
II Cara Mengukur
Sikap siswa dalam mengikuti pelaksanaan
materi lempar lembing gaya hop
45 70
Melalui skala sikap sesuai dengan pedoman rubrik
penilaian RPP
Pemahaman siswa terhadap materi lempar
lebing gaya hop 45
70 Melalui tes kemampuan
kognitif siswa sesuai dengan pedoman rubrik penilaian
RPP
Kemampuan lempar lembing gaya hop pada
siswa 45
65 Diamati melalui proses
pembelajaran dan unjuk kerja praktik sesuai dengan
pedoman rubrik penilaian RPP
Ketuntasan hasil belajar siswa
45 70
Diukur melalui ketuntasan belajar siswa pada materi
lempar lembing gaya hop melalui hasil penjumlahan
aspek afektif, kognitif dan psikomotorik sesuai dengan
KKM sekolah : 65
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan
materi pembelajaran lempar lembing gaya hop sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani yang dibuat guru kemudian setelah pembelajaran
berlangsung siswa disuruh mengerjakan angket model pendekatan bermain dengan alat modifikasi pembelajaran lempar lembing gaya hop. Dari itu bisa
dilihat apakah mengalami peningkatan atau tidak.
commit to user
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tiap Siklus
1. Pra Siklus
Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada
di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut. a. Siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010, yang
mengikuti materi pelajaran penjas khususnya atletik adalah 34 Siswa, yang terdiri atas 20 siswa putri dan 14 siswa putra. Dilihat dari proses pembelajaran atletik
khususnya materi lempar lembing, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.
b. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran atletik, sebab guru kurang memiliki motode mengajar yang tepat dalam materi lempar lembing
gaya hop dalam jumlah siswa yang terlampau banyak. Selain itu keterbatasan sarana seperti; lapangan, lembing, dsb, menjadi kendala lain dalam memperoleh
hasil yang maksimal dalam materi atletik tersebut. c. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa cenderung
sulit diatur saat materi atletik berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Saat mengikuti materi
atletik, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang
berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya. d. Guru kurang bisa menghandel keadaan kelas, sebab jumlah siswa yang terlampau
banyak dengan situasi tempat belajar yang cukup ramai, menjadikan situasi
commit to user
40 belajar menjadi kurang dapat diatur dengan baik. Sehingga tingkat kemampuan
siswa dalam lempar lembing gaya hop tidak dapat maksimal e. Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat. Model
pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdapak pada rendahnya kemampuan lempar
lembing gaya hop pada siswa. Sebelum melakukan pelaksanaan tidakan maka peneliti dan guru melakukan
pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada materi lempar lembing gaya hop pada kelas X 9 SMA Negeri 3
Surakarta. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari; kemampuan melakukan lempar lembing gaya hop; afektif siswa dan hasil belajar lempar lembing gaya hop
siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010.
a. Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Sebelum Diberikan Model
Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain.
Kondisi hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010 sebelum diberikan tidakan model pembelajaran
langsung disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Diskripsi Data Awal Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Sebelum Diberikan Tidakan Melalui Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain.
Rentang Nilai Keterangan
Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 Baik Sekali
Tuntas
75 – 79 Baik
Tuntas 70 – 74
Cukup Baik Tuntas
65 – 69 Cukup
Tuntas 64
Kurang Tidak Tuntas
34 100
Jumlah 34
100
commit to user
41 Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan
tindakan maka dapat dijelaskan bawa mayoritas siswa belum menujukan hasil yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 0 siswa.
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tesebut masing masing aspek menujukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang Kurang. Maka disusun
sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi lempar lembing gaya hop pada siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010,
dengan model pembelajaran langsung. Pelaksanaan tidakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: 1 Perencanaan, 2
Pelaksanaan Tindakan, 3 Observasi dan interprestasi, 4 Analisis dan Refleksi.
2. Siklus I
Pembelajaran lempar lembing dengan mengunakan pembelajaran dengan pendekatan bermain pada Siklus I adalah perkenalan teknik dasar pada lempar
lembing gaya hop, yang meliputi; 1 Mempraktekan teknik melempar tanpa awalan dengan menggunakan bola tangan, 2 Mempraktekan teknik melempar menggunakan
bola tangan di ikuti gerakan lari setelah melempar, 3 Mempraktikan teknik melempar dengan menggunakan bola tenis berekor diikuti gerakan lari setelah
melempar, 4 Mempraktekan teknik melempar menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran simpai, 5 Mempraktekan teknik melempar dengan menggunakan
bola tangan dengan awalan berlari, 6 mempraktekan teknik melempar menggunakan bola tenis berekor pada dinding denagan rangsanngan jarak pantulan.
Pembelajaran teknik dasar lempar lembing gaya hop pada Siklus I tersebut dilakukan selama dua kali pertemuan.
commit to user
42
a. Rencana Tindakan I
Kegiatan perencanaan tidakan I dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Pebruari 2010, di SMA Negeri 3 Surakarta. Peneliti dan guru penjas yang bersangkutan mitra
kolaboratif mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I. melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada silkus I diadakan selama dua kali
pertemuan. Guru bersama peneliti melakukan pengukuran kemampuan lempar lembing gaya hop dada pada siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta, tahun ajaran
2009 2010, dengan melakukan tes ketangkasan lempar lembing gaya hop. Dari hasil pengukuran ketangkasan lempar lembing gaya hop pada siswa kelas X 9 SMA Negeri
3 Surakarta, tahun ajaran 2009 2010 diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang meingkuti tes keseluruhannya sama sekali belum mengetahui
teknik melakukan lempar lembing gaya hop. Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan Guru merancang
rencana pelaksanaan tindakan Siklus I sebagai berikut : 1 Peneliti bersama guru merancang skenario model pembelajaran melalui
pendekatan bermain dengan sarana pembelajaran yang di mpdifikasi, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam lempar lembing gaya hop.
2 Peneliti dan guru penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP lempar lembing gaya hop dengan model bermain menggunakan sarana yang di
modifikasi 3 Peneliti dan guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam pelaksaan
proses pembelajaran lempar lembing seperti; bola tangan, bola berekor, dsb. 4 Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan non tes.
Instrumen tes dinilai hasil peningkatan ketangkasan lempar lembing gaya hop dan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran dengan pendekatan
bermain . Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi
commit to user
43 yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktivan dan sikap siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.
5 Peneliti dan guru menyusun standar penliaian pada penguasaan teknik lempar lembing gaya hop.
6 Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksaan tindakan I, yakni di lapangan olah raga SMA N 3 Surakarta dan di lapangan alun alun utara kraton Surakarta.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tidakan I dilaksanakan tiga kali pertemuan, selama tiga minggu yakni pada setiap hari sabtu tanggal 6 Maret 2010, 13 Maret 2010,dan sabtu tangal 20 Maret di
lapangan olah raga SMA N 3 Surakarta. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan
oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama Sabtu, 6 Maret 2010 adalah praktik teknik melempar dengan menggunakan bola tangan tangan
awalan, materi kedua adalah praktik melempar dengan menggunakan bola tangan diikuti gerakan lari setelah melempar,materi ketiga adalah praktik melempar
menggunakan bola tennis berekor diikuti gerakan lari setelah melempar,materi keempat adalah praktik melempar dengdn menggunakan bola tenes berekor dengan
sasaran simpai,materi kelima adalah praktik melempar menggunakan bola tangan dengan awalan berlari,materi keenam adalah praktik melempar dengan menngunakan
bola tennis berekor pada dinding dengan rangsangan jarak pantulan. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa kemudian mempresensi.
commit to user
44 2 Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta
kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat. 3 Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching
atau penguluran. 4 Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi
lempar lembing dan permainan-permainan yang dimodifikasi yaitu dengan lempar memasukkan bola kegawangnya sendiri untuk memasukkan sebanyak
mungkin. 5 Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni
teknik dasar melempar dengan melempar bola tangan tanpa awalan. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti.
6 Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar melempar, yakni melempar dengan menggunakan dua tangan lemparan dari atas kepala, sesuai dengan
contoh yang demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru. 7 Siswa melakukan gerakan teknik dasar melempar,dengan formasi siswa saling
berhadapan agar lemparannya bisa di tangkap dan dapat dilempar lagi atau saling ber operan, sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru.
8 Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukannya.
9 Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan
materi pertama 10 Peneliti dan guru menyampaikan materi kedua yakni gerakan teknik melempar
menggunakan bola tangan dengan diikuti gerakan lari setelah melempar. Siswa memperhatikan pelaksanaan contoh gerakan yang dilakukan oleh guru dan
peneliti.
commit to user
45 11 Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar melempar menggunakan bola
tangan diikuti gerakan lari setelah melempar, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.
12 Sebelum melakukan gerakan melempar siswa dibagi menjadi 4 kelompok, sedangkan masing – masing kelompok terdiri atas 8 dan 9 orang siswa.
13 Siswa melakukan gerakan teknik dasar melempar dengan melakukan lemparan dengan diikuti gerakan lari menuju kelompok di depannya sehingga terjadi
pertukaran tempat setelah setiap kelompok melakukan lemparan, sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru.
14 Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan melempar yang akan dilakukannya serta memberikan kesempatan
bertanya apabila terjadi kesulitan. 15 Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada
siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan materi kedua.
16 Peneliti dan guru menyampaikan materi ketiga yakni gerakan teknik melempar menggunakan bola tenis berekor dengan gerakan lari setelah melempar. Siswa
diminta memperhatikan pelaksanaan contoh gerakan melempar dengan menggunakan bola tenis berekor diikuti gerakan lari setelah melempar yang
dilakukan oleh guru dan peneliti. 17 Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar melempar menggunakan bola
tenis berekor dengan diikuti gerakan lari setelah melempar, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.
18 Sebelum melakukan instruksi siswa dibagi menjadi 4 kelompok berpasangan. 19 Siswa secara bergantian sesuai dengan pasangan kelompok masing - masing
melakukan gerakan teknik melempar menggunakan bola tenis berekor diikuti gerakan lari setelah melempar, sesuai dengan instruksi dari peneliti dan
guru,pelaksanaan lemparan ini sama dengan materi kedua yaitu melakukan
commit to user
46 lemparan kemudian diikuti gerakan lari secara bergantian dengan pasangan yang
telah di bagi sehingga dapat berganti posisi setelah keseluruhan siswa melakukan lemparan.
20 Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan teknik melempar yang akan dilakukannya,serta kesempatan untuk
bertanya tentang materi praktik yang dilakukan. 21 Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada
siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan materi ketiga.
22 Peneliti dan guru menyampaikan materi keempat yakni gerakan teknik melempar menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran simpai. Siswa diminta
memperhatikan pelaksanaan contoh gerakan melempar dengan menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran simpai yang dilakukan oleh guru dan peneliti
23 Siswa di bagi menjadi 4 kelompok untuk melakukan lemparan ke arah sasaran simpai.
24 Siswa melakukan lemparan dengan menggunakan bola tenis berekor kearah simpai yang telah di gantung pada dinding,dalam pelaksanaan kegiatan ini
dijadikan sebagai kompetisi dalam tiap kelompok untuk memasukkan lemparan dengan bola tenis berekor pada simpai kelompok yang paling banyak
memasukkan menjadi pemenang. 25 Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan lemparan
dengan benar dan masuk ke sasaran simpai agar kelompoknya menjadi pemenang.
26 Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan
materi keempat. 27 Peneliti dan guru menyampaikan materi kelima yakni gerakan teknik melempar
menggunakan bola tangan dengan awalan berlari. Siswa diminta memperhatikan
commit to user
47 pelaksanaan contoh gerakan melempar dengan menggunakan bola tangan dengan
awalan berlari yang dilakukan oleh guru dan peneliti. 28 Siswa di bagi menjadi 4 kelompok untuk melakukan lemparan dengan bola
tangan dengan awalan berlari. 29 Siswa melakukan lemparan diawali awalan lari antara 4 sampai 6 langkah
sebelum melempar.Arah lemparan menuju kelompok yang berada di depannya sehingga siswa yang berada di kelompok depannya menangkap lemparan yang
selanjutnya secara bergantian melakukan lemparan dengan awalan berlari. 30 Peneliti dan guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada para siswa agar
melakukan gerakan melempar dengan benar. 31 Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada
siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan materi kelima.
32 Peneliti dan guru menyampaikan materi keenam yakni gerakan teknik melempar menggunakan bola tenis berekor pada dinding dengan rangsangan jarak pantulan.
Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh gerakan melempar yang dilakukan oleh guru dan peneliti.
33 Pada materi keenam ini penelliti dan guru mempunyai maksud agar para siswa melakukan gerakan melempar secara maksimal agar nantinya siswa dapat
melempar dengan mencapai jarak maksimal.namun pada materi ini siswa melakukan lemparan pada dinding dan pada lantai di depan dinding tersebut di
beri tanda jarak dengan menggunakan bilah bambu yang berjarak 3 meter sampai 6 meter agar nantinya siswa dapat melempar dengan jarak pantulan sejauh
mungkin. 34 Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melempar
secara maksimal agar mendapatkan jarak pantulan sejauh mungkin bahkan melebihi batas jarak pantulan yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan guru.
commit to user
48 35 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
36 Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua sabtu, 13 maret 2010 adalah praktik teknik dasar lempar lembing gaya hop, serta pengulangan materi yang
telah disampaikan minggu sebelumnya. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan berdoa dan dilanjutkan mempresensi siswa.
2 Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.
3 Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching atau penguluran.
4 Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi lempar lembing dan permainan-permainan yang dimodifikasi yaitu dengan .
5 Peneliti dan guru memulai pembelajaran dengan mengulang materi yang telah disampaiakan
pada pertemuan
sebelumnya, yakni:
teknik melempar
menggunakan bola tangan tanpa awalan, teknik gerakan melempar dengan menggunakan bola tangan diikuti gerakan lari setelah melempar,teknik melempar
dengan menggunakan bola tenis berekor diikuti gerakan lari setelah melakukan lemparan,teknik melempar dengan menggunakan bola tenis berekor dengan
sasaran simpai,teknik melempar dengan menggunakan bola tangan diawali dengan gerakan lari.pengulangan dilakukan secara singkat,serta tambahan materi
pembelajaran teknik gaya hop pada lempar lembing bagi para siswa. 6 Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama pada pertemuan kedua yakni
pengulangan materi yang dilakukan pada pertemuan minggu sebelumnya . Siswa
commit to user
49 tidak perlu di berikan contoh karena kebanyakan dari siswa masih mengingat
gerakan teknik dasar melempar yang telah di ajarkan. 7 Siswa diminta melakukan teknik gerakan teknik melempar dengan benar adapun
pengulangan gerakan teknik melempar yang pertama yaitu melempar menggunakan bola tangan tanpa awalan,lemparan dilakukan dengan kedua
tangan. 8 Untuk formasi siswa di bagi menjadi 8 kelompok agar dapat melakukan
lemparan secara bergantian dan benar sesuai dengan intruksi dari peneliti dan guru.
9 Setelah dirasa cukup melakukan pengulangan materi pertama dilanjutkan dengan pengulangan materi kedua yakni melakukan lemparan menggunakan bola tangan
dengan diikuti gerakan lari setelah melempar. 10 Peneliti dan guru memberikan bimbingan tentang gerakan teknik yang kedua
agar siswa mau melakukan gerakan lari setelah melempar,dengan formasi siswa seperti pada materi pertama tetapi terjadi pergantian tempat karena melakukan
gerakan lari setelah melempar. 11 Setelah melakun lemparan menggunakan bola tangan dengan diikuti gerakan lari
di lanjutkan dengan melakukan lemparan pada sasaran simpai menggunakan bola tenis berekor.sasaran berupa simpai di gantung menempel pada dinding.
12 Peneliti dan guru mengamati gerakan lemparan siswa untuk masuk pada sasaran simpai yang di maksud untuk melatih sudut lempar saat melempar dengan
menggunakan lembing yang sesungguhnya.. 13 Setelah siswa melakukan lemparan dengan sasaran simpai dilanjutkan
pengulangan materi melempar menggunakan bola tangan dengan awalan berlari. 14 Untuk formasi siswa sama saat melakukan lemparan dengan menggunakan
lemparan dengan bola tangan tanpa awalan namun untuk materi ini diawali dengan awalan lari,lemparan dilakukan dengan kedua tangan.
commit to user
50 15 Setelah siswa melakukan pengulangan materi yang diberikan siswa di bariskan
untuk sejenak istirahat dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 16 Peneliti dan guru mempersipkan materi ke dua yaitu melakukan gaya hop pada
lempar lembing dengan mengajarkan langkah-langkah hop. 17 Peneliti dan guru memberikan penjelasan tentang gaya hop dan memberikan
contoh gerakan gaya hop tanpa menggunakan lembing,siswa di minta untuk memperhatikan contoh yang diberikan dan bertanya apabila kurang jelas tentang
penjelasan dan contoh yang di berikan oleh peneliti dan guru. 18 Siswa di bagi menjadi 4 baris dan di atur jaraknya agar saat belajar langklah hop
tidak menginjak atau bersentuhan dengan siswa yang lain. 19 Peneliti dan guru membimbing dengan melakukan gerakan langkah hop bersama
dengan diikuti oleh para siswa.Gerakan yang di ajarkan yaitu di mulai dengan awalam 3 langkah,langkah pertama dengan kaki kanan langkah kedua dengan
kaki kiri langkah ketiga dengan kaki kanan bersamaan melakukan jengket hop. 20 Peneliti dan guru membimbing siswa melakukan gerakan langkah hop dengan
awalan 3 langkah seperti yang telah di contohkan dan dilakukan bersama,jika ada kesulitan dilakukan pendekatan dan pencontohan ulang.Setiap melakukan teknik
langkah hop peneliti dan guru memberikan aba – aba agar gerakan dilakukan secara bersamaan dan dapat diketahui siswa yang masih kesulitan melakukan
praktik langkah gaya hop. 21 Setelah para siswa diberikan materi langkah hop dengan awalan 3 langkah
selanjutnya ditambahkan awlan dengan berlari kecil antara 5 sampai 7 langkah sebelum melakukan hop jengket .
22 Para siswa mengulang – ulang garakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan peneliti dan guru.
23 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi
commit to user
51 yang akan disampaikan minggu depan dan memberikan kesempatan apabila para
siswa mengalami kesulitan. 24 Peneliti dan guru mengakhiri pelajaran dengan ber doa dan siswa di bubarkan
untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan ketiga Sabtu, 20 Maret 2010
adalah rangkaian lempar lembing gaya hop, pengulangan materi langkah gaya hop, dan posttest untuk siklus I. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai
berikut: 1 Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses
pembelajaran dengan berdoa dan mempresensi. 2 Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta
kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat. 3 Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching
atau penguluran. 4 Peneliti dan guru memulai pembelajaran dengan mengulang materi yang telah
disampaiakan pada pertemuan sebelumnya, yakni: teknik langkah melakukan gaya hop mulai dengan awalan langkah hingga dengan awalan lari pelan.
5 Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik feedback kepada siswa
yang melakukan praktik gaya hop, serta menyiapkan materi selanjutnya. 6 Peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I
dengan memanggil satu persatu untuk melakukan lempar lembing dengan gaya hop yang telah diajarkan.
7 Peneliti dan guru melakukan posttest untuk siklus I, dengan mencatat dan menilai kualitas gerakan lempar lembing gaya hop pada blangko penilaian yang telah
disiapkan.
commit to user
52 8 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
c. Observasi Dan Interpelasi Tindakan I
Observasi dan interpelasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan I peneliti
berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan tindakan I, yakni :
1 Peneliti mengamati proses pembelajaran lempar lembing gaya hop melalui pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas X 9 SMA Negeri 3
Surakarta tahun ajaran 2009 2010. Pada pertemuan pertama sabtu, 6 Maret 2010 selama 2 x 45 menit, peneliti mengajarkan materi teknik dasar lempar
lembing gaya hop, yakni teknik dasar melempar tanpa awalan dengan mengunakan bola tangan, teknik dasar melempar dengan diikuti gerakan lari
setelah melempar menggunakan bola tangan, dan teknik dasar melempar menggunakan bola tenis berekor diikuti gerakan lari setelah melempar. Pada
pertemuan kedua sabtu,13 Maret 2010, selama 2 x 45 menit peneliti memberikan materi kelanjutan dari teknik dasar lempar lembing gaya hop, yakni
teknik dasar gerakan melempar menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran simpai,teknik melempar menggunakan bola tangan dengan sasaran dinding
dengan rangsangan jarak pantulan.serta rangkaian teknik langkah melakukan gaya hop. Pada pertemuan ketiga Sabtu, 20 Maret 2010,Di pertemuan ketiga
peneliti melakukan tes akhir siklus I, untuk mengetahi hasil perkembangan proses pembelajaran selama siklus I.
2 Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, sebagai pedoman atau acuan dalam
proses pelaksanaan pembelajaran.
commit to user
53 3 Sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan guru melaksanakan pretest sebagai
bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada siklus I 4 Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model instruksi
langsung, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pemebelajaran langsung, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi
unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa. 5 Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh permainan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang di perintah
oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: a Siswa yang aktif selama pemberian materi teknik dasar lempar lembing gaya
hop sebesar 30, sedangkan 70 lainnya tampak berbicara dengan temannya, melamun, dan bermain sendiri bersama teman yang lain. Dari hasil
wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka ada yang kurang
menyukai materi, dan tidak bisa melakukan ujuk kerja praktik lempar lembing gaya hop.
b Siswa yang antusias selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar 20, sedangkan 80 lainnya kurang memperhatikan penjelasan dari peneliti.
Siswa tersebut bermain sendiri dengan temannya. Karena peneliti berada pada satu tempat yang kurang dapat menjangkau siswa yang lain, sebab
kondisi tempat yang cukup luas dan ramai, sehingga siswa yang tidak terjangkau merasa diabaikan, sehingga mereka cenderung bermain sendiri.
6 Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima
commit to user
54 pembelajaran materi lempar lembing gaya hop melalui model pembelajaran
bermain. Berdasarkan hasil pengamatan observasi selama pelaksanaan Tindakan I
berlangsung, bersarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi: 1 Hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop setelah Tidakan I
dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik Sekali adalah 8,82, sedangkan sisanya Baik 17,64; Cukup Baik 8,82; Cukup 11,76;
Kurang 52,94. Dalam hal ini sejumlah 16 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 18 siswa Tidak Tuntas.
Dalam pelaksanaan Tidakan I terdapat kelebihan yang dapat diguanakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun kelebihan dan
pelaksanaan Tindakan I diantaranya : 1 Siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti yakni
dengan penyampaian materi model inovatif dengan permainan, sebab siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan metode bermain, melalui
penjelasan guru dan peneliti, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap langka dan jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar
KBM pada mata pelajaran Penjasorkes. 2 Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui intruksi langsung,
sehingga pelaksanaan KBM menjadi terpimpin dan terkomando dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang
diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. 3 Situasi kelas lebih tertata, dan terkomando dengan baik, sehingga materi yang
diberikan terarah. Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih terdapat kelemahan
sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I tersebut adalah:
commit to user
55 1 Sistuasi lapangan olah raga yang ramai crowded membuat pelaksanaan
pembelajaran kurang maksimal, serta menggangu konsentrasi siswa dalam melaksanakan instruksi materi dari peneliti dan guru.
2 Mayoritas siswa belum dapat mempraktekan beberapa gerakan teknik dasar lempar lembing yang didemonstrasikan oleh peneliti secara benar.
3 Siswa kurang paham dengan bentuk penjelasan peneliti dan guru sebab sebagian siswa kurang konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan oleh peneliti dan
guru. 4 Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada pertemuan
sebelumnya, sehingga peneliti dan guru seringkali mengulangi pelaksanaan materi pada minggu lalu.
5 Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan gerakan maupun teknik dasar yang dilakukan siswa kurang dapat dipantau oleh guru dan peneliti.
6 Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerakan teknik dasar karena malu.
7 Siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan gerakan lengan dan memutar pinggang pada lempar lembing gaya hop sehingga sebagian siswa belum
dapat menunjukan kualitas gerakan yang maksimal
d. Analisis dan Reflesi Tindakan I
Berdasarkan hasil observasi pada Tinakan I tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:
1 Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus I telah menujukan hasil yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaiakan banyak dan berfariasi serta alokasi
waktu dalam mengajar yang sedikit. 2 Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat apa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus I.
commit to user
56 3 Tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum diberikan
tidakan cukup mengambarkan kondisi awal kelas sebelum mendapatkan tindakan. 4 Model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur
kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal.
5 Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I belum menunjukan hasil yang maksimal walaupun telah menujukan peningkatan akan tetapi belum sesuai
dengan target capaian pada siklus I. Secara lebih detail hasil kerja siswa selama Tindakan I, dijelaskan sebagagai berikut :
a Hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop setelah Tidakan I dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik sekali 8,82
;Baik 17,64; Cukup Baik 8,82; Cukup 11,76; Kurang 52,94. Dalam hal ini sejumlah 11 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 22
siswa Tidak Tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada proses Siklus I, hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop dalam kaegori
Cukup. Namun apabila dibandingkan dengan data awal yang dimiliki hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop menujukan hasil yang
meningkat dari data awal yakni dengan rata - rata peningkatan sebesar 18.18 6 Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tidakan pada siklus I, akan
dipertahankan dan ditingkatkan. 7 Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama
pelaksanaan Tidakan I, maka disusun langkah antisipatif, yakni : a Untuk mengantisipasi situasi lapangan yang ramai maka siswa diminta untuk
sesegera mungkin menuju lapangan. b Siswa diminta mengingat gerakan melempar sesuai yang telah diajarkan.
c Guru dan peneliti memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan teknik gerakan melempar secara benar.
commit to user
57 d Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan kepada
siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
e Peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat memabntu mengatur jalannya proses pembelajaran.
Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik diantaranya;
Teknik dasar melempar tanpa awalan,teknik melempar diikuti gerakan lari setelah melempar, serta menguatkan materi materi yang dianggap kurang seperti; Teknik
gerakan melempar maksimal dengan materi melempar dengan sasaran diding untuk mencapai jarak pantulan sejauh mungkin,gerakan teknik melakukan lempar lembing
gaya hop.
e. Data Diskripsi Tindakan I
Selama pelaksanaa Tindakan I maka peneliti dan guru melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari;
ketangkasan lempar lembing gaya hop; kemampuan melakukan lempar lembing gaya hop; aktifitas siswa dan hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas X 9 SMA
Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010.
1 Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Setelah Diberikan Model
Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain.
Kondisi hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010 setelah diberikan Tidakan I model pembelajaran
dengan penekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
commit to user
58 Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Setelah Diberikan
Model Pembelajaran Dengan pendekatan Bermain Tindakan I
Rentang Nilai Keterangan
Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 Baik Sekali
Tuntas 3
8,82
75 – 79 Baik
Tuntas 6
17,64 70 – 74
Cukup Baik Tuntas
3 8,82
65 – 69 Cukup
Tuntas 4
11,76 64
Kurang Tidak Tuntas
18 52,94
Jumlah 34
100 Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar lempar lembing gaya hop
siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010 setelah diberikan Tidakan I adalah Cukup dengan prosentase 11,76, Kurang dengan prosentase
52,94, dan sisanya Baik 17,64; Cukup Baik 8,82. Sejumlah 16 siswa telah mencapai kriteria Tuntas sedangkan 18 siswa Tidak Tuntas.
1. Siklus II
Siklus II merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refkesi yang dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus I, rata –
rata siswa menunjukan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus I, karena
merupakan perbaikan dari Siklus I. Adapun tahapan yang dilakuan pada Siklus II ini diantarannya;
a. Rencana Tindakan II
Kegiatan perencanaan Tidakan II dilaksanakan pada hari Senin, 15 Maret 2010, di SMA Negeri 3 Surakarta. Peneliti dan guru penjas yang bersangkutan mitra
kolaboratif mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis
commit to user
59 dan refleksi tindakan I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
siklus II. Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan Guru merancang
rencana pelaksanaan tindakan Siklus II sebagai berikut : 1 Peneliti bersama guru merancang skenario model pembelajaran dengan
pendekatan bermain, untuk meningkatkan motivasi serta kemampuan siswa dalam lempar lembing gaya hop. Dengan sintaks pembelajaran sebagai berikut :
a Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mepersiapkan siswa untuk belajar
b Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap
c Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal d Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi
umpan balik e Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
2 Peneliti dan guru penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus II lempar lembing gaya hop melalui pembelajaean dengan pendekatan bermain
3 Peneliti dan guru menyiapkan media,serta menyiapkan sarana yang akan digunakan seperti; bola tangan, bola berekor, lembing, dsb.
4 Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan ketangkasan lempar lembing gaya hop
dengan model pembelajaran melalui pendekatan bermain. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti
dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian rubrik penilaian siswa yang
tercantum dalam RPP.
commit to user
60 5 Peneliti dan guru menyusun standar penliaian pada penguasaan teknik dasar
lempar lembing gaya hop. 6 Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksaan tindakan II, yakni pada lapangan
olah raga SMA Negeri 3 Surakarta serta lapangan Alun alun utara Keraton Surakarta.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tidakan II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan kali pertemuan, selama tiga minggu yakni pada setiap hari sabtu tanggal 27 Maret 2010, 3 April 2010,dan 10
April 2010 di lapangan olah raga SMA Negeri 3 Surakarta dan di pertemuan ke tga di lapangan Alun alun utara keraton Surakarta. Masing-masing pertemuan dilaksanakan
selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi
terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam Tindakan II ini adalah penguatan materi sebab materi secara dasar telah diberikan pada Tidakan
sebelumnya. Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama Sabtu, 27 Maret
2010 yaitu melakukan lemparan dengan menggunakan bola tangan dengan gerakan lari setelah melempar lemparan menggunakan satu tangan dan melempar dengan
menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran dinding dengan rangsangan jarak pantulan, dan materi . Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Peneliti dan guru menyiapkan siswa, serta memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan mempresensi siswa.
2 Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.
3 Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching atau penguluran.
commit to user
61 4 Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan
kegiatan melempar dengan permainan meriam bola.Kelas dibagi menjadi dua regu kemudian berada di tepi luar samping lapangan tenis,bola tangan diletakkan
ditengah lapangan kemudian para siswa berusaha melempar dengan bola tenis berekor supaya bola tangan yang berada ditengah lapangan masuk kedaerah
lawanteman yang berada di seberang lapangan. 5 Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama yakni gerakan melempar
menggunakan bola tangan diikutigerakan lari setelah melempar. Siswa diminta menyimak secara detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh guru dan
peneliti. 6 Sebelum
melakukan gerakan
menlempar siswa
dibagi menjadi
4 kelompok,kemudian di jadikan dua baris berhadapan dengan jarak kurang lebih
20 m. 7 Siswa melakukan gerakan teknik dasar melempar dengan menggunakan satu
tangan, sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru. 8 Peneliti dan guru memberikan bimbingan kepada siswa tentang gerakan
melempar yang akan dilakukannya. 9 Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum dapat
melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki materi selanjutnya.
10 Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan
materi kedua. 11 Peneliti dan guru menyampaikan materi kedua yakni gerakan melempar dengan
bola tenis berekor pada dinding dengan rangsangan jarak pantulan tujuannya lemparan maksimal dari siswa. Siswa diminta menyimak secara detail
pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.
commit to user
62 12 Siswa diminta melakukan lemparan, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh
peneliti dan guru. 13 Siswa secara bergantian sesuai dengan urutan melakukan gerakan melempar,
sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru. 14 Peneliti dan guru memberikan bimbingan kepada siswa tentang lemparan yang
akan dilakukannya. 15 Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum dapat
melakukan gerakan dengan baik dan benar serta maksimal. 16 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua Sabtu, 3 April 2010 adalah rangkaian gerakan lempar lembing gaya hop. Urutan pelaksaan tindakan
tersebut adalah sebagai berikut : 1 Peneliti dan guru menyiapkan siswa dan berdoa, serta memulai proses
pembelajaran dengan mempresensi. 2 Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta
kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat. 3 Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching
atau penguluran. 4 Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama pada pertemua kedua yakni
teknik rangkaian lempar lembing gaya hop. Siswa diminta menyimak secara detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.
5 Pada sesi ini siswa diminta untuk melakukan koordinasi rangkaian gerakan lemparlembing gaya hop dengan porsi sebenarnya yakni mulai dari
awalan,gaya,saat melempar,dan gerak lanjut setelah melempar. 6 Siswa diminta melakukan teknik rangkaian gerakan lempar lembing gaya hop
dengan benar, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.
commit to user
63 7 Sebelum melakukan rangkaiangerakan lempar lembing gaya hop siswa dibagi
menjadi 4 kelompok. 8 Siswa melakukan rangkaian gerakan lempar lembing gaya hop, sesuai dengan
instruksi dari peneliti dan guru. 9 Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada siswa
tentang gerakan lempar lembing gaya hop yang akan dilakukannya. 10 Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik feedback kepada siswa yang melakukan tugas.
11 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi
yang akan disampaikan minggu depan. Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ketiga Sabtu, 10 April
2010 adalah lempar lembing gaya hop, serta pengambilan data akhir tindakan II. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Peneliti dan guru menyiapkan siswa dan bardoa, serta memulai proses pembelajaran dengan mempresensi.
2 Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.
3 Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching atau penguluran.
4 Siswa diminta menyimak secara detail pelaksanaan contoh gerakan lempar lembing gaya hop yang dilakukan oleh guru dan peneliti.
5 Peneliti meminta siswa untuk melakukan gerakan lempar lembing gaya hop secara bergantian.
6 Siswa melakukan lempar lembing gaya hop, sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru.
commit to user
64 7 Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung Peneliti dan Guru mengadakan
observasi, serta memberikan penguatan kepada siswa dalam pelaksanaan lempar lembing gaya hop.
8 Pengambilan data akhir siklus II 9 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Observasi Dan Interpelasi Tindakan II
Observasi dan interpelasi tindakan II dilakukan selama Tindakan II berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan II peneliti
berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan Tindakan II, yakni :
1 Peneliti mengamati proses pembelajaran lempar lembing gaya hop melalui pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas X 9 SMA Negeri 3
Surakarta tahun ajaran 2009 2010. Pada pertemuan pertama Sabtu, 9 April 2010 selama 2 x 45 menit, Sabtu, 16 April 2010, selama 2 x 45 menit . Pada
pertemuan ketiga Sabtu, 24 April 2010, selama 2 x 45 menit 2 Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
3 Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model instruksi langsung, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada
model pemebelajaran dengan pendekatan bermain, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara
langsung oleh siswa. 4 Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh permainan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang di perintah
commit to user
65 oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar
diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu Siswa yang aktif selama pemberian materi teknik
dasar lempar lembin meningkg gaya hop sebesar 80, sedangkan 20 lainnya masih memberikan respon yang kurang serius terhadap materi. Dari hasil
wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka ada yang kurang
menyukai materi, dan tidak bisa melakukan ujuk kerja praktik lempar lembing gaya hop.
5 Guru, peneliti dan siswa selalu memberikan applause pada setiap penampilan siswa. Guru dan peneliti juga memberikan reward berupa pujian, seperti: “Bagus
sekali”, “Ayo semangat”, “ Ya Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi.
6 Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima
pembelajaran materi lempar lembing melalui model pembelajaran dengan pendekatan bermain.
Berdasarkan hasil pengamatan observasi selama pelaksanaan Tindakan II\ berlangsung, bersarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:
1 Hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop setelah Tidakan II dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik Sekali 16,27
sedangkan sisanya Baik 11,76; Cukup Baik 29,41; Cukup 35,29; Kurang 2,94. Sejumlah 33 Siswa mencapai kriteria Tunas sedangkan 1 siswa Tidak
Tuntas. Telah memenui target dengan capaian berhasil lebih dari target capaian yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan Tidakan II terdapat kelebihan yang dapat diguanakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan dan
pelaksanaan Tindakan II diantaranya :
commit to user
66 1 Sebagian siswa telah mampu menunjukan gerakan lempar lembing gaya hop
dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang sama sekali belum dapat menunjukan gerakan lempar lembing gaya hop.
2 Melalui proses pengelompokan siswa dalam permainan sebagian besar siswa dapat perpartisipasi dalam permainan yang dibuat oleh guru dan peneliti
Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan guru tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa.
Melalui penguatan kegiatan permainan siswa lebih berani dan beradaptasi dengan kegiatan melempar.
Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II, adapun kelemahan
dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II tersebut adalah: 1 Masih ada siswa yang kurang serius sehingga penerimaan materi pembelajaran
kurang maksimal diterima.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan II
Berdasarkan hasil observasi pada Tinakan II tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:
1 Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menujukan hasil yang sesuai yakni 2 kali pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir
siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan.
2 Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat apa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus II.
3 Model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta
transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik.
commit to user
67 4 Motivasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar pada Tindakan II,
cenderung naik menjadi 80 sedangkan antusias siswa selama mengikuti proses belajar naik menjadi 70. Adanya antusias dan respon siswa terhadap materi
karena peneliti dan guru meminta bantuan teman dalam membantu memberikan pengawasan dan control terhadap siswa dalam belajar.
5 Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan II menunjukan hasil yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Secara lebih
detail hasil kerja siswa selama Tindakan II, dijelaskan sebagagai berikut : a
Hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop setelah Tidakan II dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik Sekali
16,27 sedangkan sisanya Baik 11,76; Cukup Baik 29,41; Cukup 35,29; Kurang 2,94. Sejumlah 33 Siswa mencapai kriteria Tunas
sedangkan 1 siswa Tidak Tuntas. Telah memenui target dengan capaian berhasil lebih dari target capaian yang diharapkan.
Melihat hasil yang diperoleh pada Tidakan II maka penelitian tidakan kelas telah memenuhi target dari, rencana target yang diharapkan
e. Diskripsi Data Tindakan II
Selama pelaksanaa Tindakan II maka peneliti dan guru melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari;
ketangkasan lempar lembing gaya hop; kemampuan melakukan lempar lembing gaya hop, dan hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas X 9 SMA Negeri 3
Surakarta tahun ajaran 2009 2010.
1 Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Setelah Diberikan Model
Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain.
Kondisi hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010 setelah diberikan Tidakan II model
commit to user
68 pembelajaran dengan pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut: Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Setelah Diberikan
Model Pembelajaran Denngan Pendekatan Bermain Tindakan II.
Rentang Nilai Keterangan
Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 Baik Sekali
Tuntas 7
16,27
75 – 79 Baik
Tuntas 4
11,76 70 – 74
Cukup Baik Tuntas
10 29,41
65 – 69 Cukup
Tidak Tuntas 12
35,29 64
Kurang Tidak Tuntas
1 2,94
Jumlah 34
100 Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar lempar lembing gaya hop
siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010 setelah diberikan Tidakan II adalah Baik Sekali 16,27 sedangkan sisanya Baik 11,76; Cukup Baik
29,41; Cukup 35,29; Kurang 2,94. Sejumlah 33 Siswa mencapai kriteria Tunas sedangkan 1 siswa Tidak Tuntas.
commit to user
69
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pembelajaran lembing gaya hop siswa kelas
X.9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010.
Tabel 7. Hasil Perbandingan Hasil Belajar Lempar Lembing Gaya Hop Setelah Diberikan Model Pembelajaran Denngan Pendekatan Bermain Siklus I dan
Siklus II
Prosentasi Rentang
Nilai Keterangan
Data Awal Siklus I
Siklus II
80 Baik Sekali
8,82 16,27
75 – 79 Baik
17,64 11,76
70 – 74 Cukup Baik
8,82 29,41
65 – 69 Cukup
11,76 35,29
64 Kurang
100 52,94
2,94 Melalui tabel perbandingan hasil belajar diatas apabila didistribusikan dalam
grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut:
commit to user
70 Melalui grafik perbandingan hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa
kelas X.9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010, terjadi peningkatan hasil belajar siswa mulai dari data awal, Siklus I dan Siklus II.
commit to user
71
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas X.9 Negeri 3 Surakarta dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: 1
perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang
telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa: Pembelajaran dengan pendekatan bermain, dapat meningkatkan hasil
pembelajaran lempar lembing gaya hop pada siswa kelas X.9 SMA Negeri 3 Surakarta. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I
dan siklus II. hasil belajar lempar lembing gaya hop pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 47,04 jumlah siswa yang tuntas adalah 16 siswa. Pada siklus II terjadi
peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 92,73, sedangkan siswa yang tuntas 33 siswa.
B. Implikasi