Observasi Dan Interpelasi Tindakan I

commit to user 52 8 Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi Dan Interpelasi Tindakan I

Observasi dan interpelasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan I peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan tindakan I, yakni : 1 Peneliti mengamati proses pembelajaran lempar lembing gaya hop melalui pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas X 9 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2009 2010. Pada pertemuan pertama sabtu, 6 Maret 2010 selama 2 x 45 menit, peneliti mengajarkan materi teknik dasar lempar lembing gaya hop, yakni teknik dasar melempar tanpa awalan dengan mengunakan bola tangan, teknik dasar melempar dengan diikuti gerakan lari setelah melempar menggunakan bola tangan, dan teknik dasar melempar menggunakan bola tenis berekor diikuti gerakan lari setelah melempar. Pada pertemuan kedua sabtu,13 Maret 2010, selama 2 x 45 menit peneliti memberikan materi kelanjutan dari teknik dasar lempar lembing gaya hop, yakni teknik dasar gerakan melempar menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran simpai,teknik melempar menggunakan bola tangan dengan sasaran dinding dengan rangsangan jarak pantulan.serta rangkaian teknik langkah melakukan gaya hop. Pada pertemuan ketiga Sabtu, 20 Maret 2010,Di pertemuan ketiga peneliti melakukan tes akhir siklus I, untuk mengetahi hasil perkembangan proses pembelajaran selama siklus I. 2 Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. commit to user 53 3 Sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan guru melaksanakan pretest sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada siklus I 4 Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model instruksi langsung, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pemebelajaran langsung, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa. 5 Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh permainan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang di perintah oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: a Siswa yang aktif selama pemberian materi teknik dasar lempar lembing gaya hop sebesar 30, sedangkan 70 lainnya tampak berbicara dengan temannya, melamun, dan bermain sendiri bersama teman yang lain. Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka ada yang kurang menyukai materi, dan tidak bisa melakukan ujuk kerja praktik lempar lembing gaya hop. b Siswa yang antusias selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar 20, sedangkan 80 lainnya kurang memperhatikan penjelasan dari peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri dengan temannya. Karena peneliti berada pada satu tempat yang kurang dapat menjangkau siswa yang lain, sebab kondisi tempat yang cukup luas dan ramai, sehingga siswa yang tidak terjangkau merasa diabaikan, sehingga mereka cenderung bermain sendiri. 6 Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima commit to user 54 pembelajaran materi lempar lembing gaya hop melalui model pembelajaran bermain. Berdasarkan hasil pengamatan observasi selama pelaksanaan Tindakan I berlangsung, bersarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi: 1 Hasil belajar siswa dalam materi lempar lembing gaya hop setelah Tidakan I dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik Sekali adalah 8,82, sedangkan sisanya Baik 17,64; Cukup Baik 8,82; Cukup 11,76; Kurang 52,94. Dalam hal ini sejumlah 16 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 18 siswa Tidak Tuntas. Dalam pelaksanaan Tidakan I terdapat kelebihan yang dapat diguanakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun kelebihan dan pelaksanaan Tindakan I diantaranya : 1 Siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti yakni dengan penyampaian materi model inovatif dengan permainan, sebab siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan metode bermain, melalui penjelasan guru dan peneliti, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap langka dan jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM pada mata pelajaran Penjasorkes. 2 Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui intruksi langsung, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terpimpin dan terkomando dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. 3 Situasi kelas lebih tertata, dan terkomando dengan baik, sehingga materi yang diberikan terarah. Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I tersebut adalah: commit to user 55 1 Sistuasi lapangan olah raga yang ramai crowded membuat pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal, serta menggangu konsentrasi siswa dalam melaksanakan instruksi materi dari peneliti dan guru. 2 Mayoritas siswa belum dapat mempraktekan beberapa gerakan teknik dasar lempar lembing yang didemonstrasikan oleh peneliti secara benar. 3 Siswa kurang paham dengan bentuk penjelasan peneliti dan guru sebab sebagian siswa kurang konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan oleh peneliti dan guru. 4 Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya, sehingga peneliti dan guru seringkali mengulangi pelaksanaan materi pada minggu lalu. 5 Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan gerakan maupun teknik dasar yang dilakukan siswa kurang dapat dipantau oleh guru dan peneliti. 6 Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerakan teknik dasar karena malu. 7 Siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan gerakan lengan dan memutar pinggang pada lempar lembing gaya hop sehingga sebagian siswa belum dapat menunjukan kualitas gerakan yang maksimal

d. Analisis dan Reflesi Tindakan I

Dokumen yang terkait

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolal

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEDEKATAN BERMAIN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS X 7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 73

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 110

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL DAN MODIFIKASI SARANA TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP STEP SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 68 68

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 32 MEDAN MARELAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 25

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 12

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASKES PADA LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BER MAIN B ERBASIS MODIFIKASI ALAT Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kela

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas X Multi Media Semester Genap SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASKES PADA LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BER MAIN B ERBASIS MODIFIKASI ALAT Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kela

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

0 1 81