commit to user
B. METODE PENGAMATAN
1. Lokasi Pengamatan Lokasi pengamatan untuk tugas akhir ini adalah pada Bagian
Administrasi pada PT. PLN Persero APJ Surakarta. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah:
a. Penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan terkait dengan
tujuan pengamatan selama mengikuti kegiatan magang pada instansi tersebut
b. Penulis memperoleh ijin untuk melaksanakan pengamatan yang memungkinkan penulis mendapatkan informasi lebih detail sesuai
dengan yang diperlukan. 2. Jenis Pengamatan
Jenis Pengamatan yang digunakan yaitu Observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap tempat dan berbagai macam kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung,
dimana kegiatan observasi tersebut meliputi pencatatan tentang keadaan atau fenomena yang diamati dan ditemukan dengan cara peneliti hadir di lokasi,
walaupun kehadirannya menimbulkan pengaruh pada yang di amati. Oleh karena itu ingin meneliti, maka mengamati dan mencatat hal yang
berlangsung menurut apa adanya atau kondisi aslinya. Hal ini di sebut dengan observasi berperan Sutopo, 2002:65.
Untuk penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan observasi. Selain mengikuti magang di perusahaan ini, pengamatan yang dilakukan
terutama yang berkaitan dengan alur surat masuk serta mengetahui bagaimana surat itu sampai kepada pegawai yang berkaitan dengan surat
tersebut. 3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam pengamatan ini berasal dari:
commit to user
a. Narasumber informan Informan adalah manusia yang memberikan tanggapan pada yang di
minta peneliti dan dia bisa memilih arah serta selera dalam menyajikan informasi yang dia miliki Sutopo, 2002: 50. Dalam
pengamatan kualitatif posisi sumber data manusia narasumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki
informasinya. Informan data ini adalah staf bagian Sekretaris Umum bidang Administrasi di PT. PLN Persero APJ Surakarta.
b. Dokumen dan Arsip Dokumen merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu yang berupa rekaman tertulis gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu
aktifitas atau peristiwa tertentu Sutopo, 2002:54. Peristiwa- peristiwa yang telah lama dilakukan dan terjadi pada PT. PLN
Persero APJ Surakarta bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen atau arsip-arsip. Dokumen yang digunakan penulis
adalah gambar-gambar yang berhubungan dalam kearsipan, gambar tentang penyimpanan arsip dalam rak.
c. Hasil Observasi Hasil observasi merupakan hasil pengamatan penulis yang di lihat
penulis sebagai suatu kegiatan yang memperkuat dari pernyataan yang di dapat dari informan maupun dari dokumen-dokumen yang di
gunakan penulis. 4. Teknik Pengumpulan Data
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sumber data dalam penelitian kualitatif terdiri dari beberapa jenis yang menuntut cara atau
teknik pengumpulan data tertentu yang sesuai guna mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahannya. Strategi pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif yang mempermudah dan membantu penulis untuk mendukung pengamatan ini yaitu dengan cara:
commit to user
a. Wawancara Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi
dengan bertanya langsung kepada responden atau pihak lain yang dianggap berkompeten. Teknik ini dipakai penulis agar data yang
diperoleh lebih hidup dan lengkap juga dimaksudkan bila ada hal lain yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada responden.
Teknik wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara mendalam tidak berstruktur, dimana pertanyaan yang mengarah
pada kedalaman informasi dilakukan secara informal dan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan kejelasan baik jumlah dan kualitas
data yang diharapkan Sutopo, 2002:58. Dalam wawancara ini penulis menanyakan langsung kepada
petugas yang mengurusi arsip tentang bagaimana penyimpanan arsip. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara
yang telah disusun sebelumnya sebagai acuan. Pedoman wawancara dimaksud terdapat di dalam lampiran.
b. Observasi Teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap tempat dan berbagai macam kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini penulis
mengadakan pengamatan secara langsung dimana kegiatan observasi tersebut meliputi pencatatan tentang keadaan dan fenomena yang
diamati Sutopo, 2002: 64. Pengamatan yang di lakukan penulis adalah mengamati langsung bagaimana penyampaian surat masuk itu
sampai ke alamat bagian petugas yang bersangkutan. Pengamatan terhadap surat karena pada umumnya arsip di PT PLN Persero APJ
Surakarta adalah surat. c. Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan cara: membaca, mengkaji serta mempelajari buku-buku pedoman yang ada hubungannya
dengan materi pengamatan ini Sutopo, 2002: 69.
commit to user
5. Teknik Analisis Data Analisa data yang dilakukan secara kualitatif dengan berupaya
menggambarkan keadaan yang sebenarnya berdasarkan pengamatan. Dalam penelitian ini, peneliti menyusun rumusan pengertiannya secara singkat atau
dalam arti inti pemahaman dari semua peristiwa yang dikaji yang disebut reduksi data. Hal diikuti dengan penyusunan sajian data yang berupa cerita
sistematis dan logis dari peristiwa yang dikaji dan dilengkapi perabot sajian yang di perlukan matriks, gambar, dsb yang mendukung kekuatan sajian
data. Reduksi dan sajian data harus disusun pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang di perlukan. Selanjutnya, pada waktu pengumpulan
data berakhir peneliti menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Model
analisis data tersebut disebut model analisis interaktif Sutopo, 2002:95-96. Penulis menggambarkan keadaan di PT PLN Persero APJ
Surakarta sesuai keadaan yang sebenarnya dengan mengumpulkan beberapa data yang didapat. Dari beberapa data tersebut penulis mereduksinya
menjadi satu yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan yang logis, setelah itu penulis menarik kesimpulan dari sajian data tersebut.
commit to user
BAB III DISKRIPSI LEMBAGA INSTANSI
A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja
Surakarta adalah sebuah kota besar di provinsi Jawa Tengah. Nama lainnya adalah Solo atau Sala. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota
peringkat kesepuluh terbesar setelah Yogyakarta. Sisi timur kota ini sungai terabadikan dalam satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Kota Solo terletak
sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang. Di Surakarta ketenagalistrikan dimulai pada tahun 1901 yang ditandai
dengan berdirinya N.V. Solosche Electric Itet Mij SEM di Surakarta yang berkantor di Purwosari. Sampai dengan tahun 1927 kemudian kantor pindah ke
Purbayan. Usaha perlistrikan saat itu penguatnya hanya terdiri dari 2 mesin diesel yang operasionalnya hanya hidup pada malam hari saja. Baru pada tahun
1936 mulai ada aliran listrik stroom siang hari karena sudah ada Dagstrom. Ketika itu layanan listrik sudah punya ranting di daerah Klaten, Boyolali dan
Sragen. Selanjutnya pada tahun 1942 kekuasaan diambil alih dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Jepang menguasai pelistrikan di Indonesia
berlangsung sampai dengan tahun 1945 dengan nama diganti menjadi Jawa Dengki Jigiyoso Listrik Jawa Tengah.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa waktu setelah Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, pada
bulan September 1945 penguasaan listrik diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dari tangan Jepang. Namanya kemudian berganti menjadi
Jawatan Listrik dan Gas. Melalui penetapan pemerintah No. I S.D. Tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945 Jawatan Listrik dan Gas ditetapkan masuk
dalam Departemen Pekerjaan Umum. Oleh sebab itu, kemudian tanggal 27 Oktober 1945 dianggap
mempunyai nilai historis dan nilai formal sebagai mulainya pengelolaan ketenagalistrikan secara nasional di Indonesia. Hari bersejarah ini diperingati
24