Manajemen Arsip TINJAUAN PUSTAKA

commit to user arsip khusus, karena khusus hanya menyimpan arsip yang ada di unit yang bersangkutan. 4. Berdasarkan Keasliannya Menurut keasliannya, arsip dibedakan atas : a. Arsip Primer Arsip yang asli. Arsip ini bukan tindasan, bukan karbon kopi, bukan salinan, foto copian dan bukan mikrofilmnya. b. Arsip Sekunder Arsip yang berupa tindasan, fotocopi, salinan, atau microfilm. 5. Berdasarkan Subyeknya Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan menjadi berbagai macam, misalnya : a. Arsip keuangan b. Arsip kepegawaian c. Arsip pendidikan d. Arsip pemasaran e. Arsip penjualan, dan sebagainya 6. Berdasarkan Sifat Kepentingannya Menurut sifat kepentingannya arsip di bedakan menjadi 2: a. Arsip penting Adalah arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan, dokumentasi, sejarah, dan sebagainya. b. Arsip vital Adalah arsip yang bersifat permanen, disimpan untuk selama- lamanya, misalnya akte, ijazah, buku induk mahasiswa, dan sebagainya.

2. Manajemen Arsip

Manajemen arsip merupakan kegiatan pengelolaan atau pentaan informasi dan fisik arsip yang meliputi menciptakan, merekam atau mendaftar, mengontrol, memelihara, menyebarkan, serta menyusutkan commit to user memusnahkan arsip. Manajemen arsip mengawasi sistem penyimpanan arsip organisasi dan memberikan pelayanan-pelayanan yang diperlukan. Dengan kata lain manajemen arsip melakukan pengawasan sistematik mulai dari penciptaan, atau penerimaan arsip, kemudian pemrosesan, penyebaran, pengorganisasian, penyimpanan, sampai pada akhir pemusnahan arsip. Informasi yang sudah tersimpan menjadi arsip dapat berbentuk buku, makalah, foto, peta, atau barang dukumen dalam bentuk lainnya yang dibuat atau diterima untuk tujuan operasional dan legalitas yang berhubungan dengan kegiatan organisasi. Menurut Ghani dalam artikelnya yang berjudul Perubahan Undang-Undang masalah-masalah yang di hadapi dalam pengelolaaan atau manajemen arsip antara lain: 1 Banyak arsip yang belum tertata dengan baik. Kondisi ini jelas akan menimbulkan masalah dalam penemuan kembali arsip dan dalam pelaksanaan program retensi. 2 Ruang penyimpanan tidak menjamin kemananan arsip dari kehilangan dan kerusakan. Suhu ruang tidak terkontrol untuk menjamin kelestarian bahan arsip. Ruang penyimpanan arsip pada umumnya pengap dan tidak sehat bagi pengelola arsip. 3 Ketersedian tempat penyimapanan arsip masih sangat terbatas. Akibatnya banyak arsip yang tersimpan di lorong-lorong dan bawah tangga kantor. Dari segi keamanan, kondisi ini tentu saja beresiko tinggi terjadinya kehilangan dan kerusakan. Dalam satu kasus ditemukan bahwa ada pegawai di suatu organisasi atau perusahaan yang berinisiatif untuk membersihkan lorong-lorong di kantornya dari arsip dengan cara menjual arsip sebagai barang atau kertas bekasa kepada pemulung. 4 Staf atau petugas yang ditunjuk untuk mengelola arsip umumnya tidak mempunyai pendidikan atau pelatihan di kerasipan. Penugasan mereka di bagian kerasipan dalam beberapa kasus dikarenakan pegawai tersebut mempunyai kinerja atau karir yang tidak baik, tidak ada commit to user bagian atau unit lain yang menerimanya atau karena tidak ada pegawai lain yang berkeinginan bekerja di bagian kearsipan. 5 Masih terbatasnya penggunaan teknologi informasi untuk membantu manajemen arsip terutama dalam hal penyimpanan dan penemuan kembali.

3. Manajemen Arsip Dinamis

Dokumen yang terkait

PROSEDUR PELAYANAN KELUHAN PELANGGAN PT PLN ( PERSERO ) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA

2 35 106

Pelaksanaan Kegiatan Community Empowering PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY EMPOWERING PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) YO

0 6 11

PENDAHULUAN PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY EMPOWERING PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) YOGYAKARTA.

0 3 16

PENUTUP PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY EMPOWERING PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) YOGYAKARTA.

0 9 39

AKTIFITAS HUMAS PT. PLN (Persero) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA DALAM USAHANYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

1 9 54

STRATEGI PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA DALAM MENGATASI TUNGGAKAN PELANGGAN

18 119 133

PENGARUH SISTEM REMUNERASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PRIMA PT. PLN (PERSERO) PADA BAGIAN AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) KOTA BANDUNG : Studi Persepsi Karyawan Bagian Pelayanan PT. PLN APJ Bandung.

1 7 60

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) CIMAHI.

4 27 74

Kinerja Pt. Pln (Persero) Area Pelayanan Jaringan (Apj) Surakarta Dalam Mengatasi Gangguan Jaringan Listrik

0 1 93

Pelaksanaan payment point online bank (ppob) di PT. PLN (persero) area pelayanan dan jaringan Surakarta

1 1 112