Hubungan antara Kompetensi Gramatikal dan Sikap terhadap Bahasa Indonesia

commit to user 53 Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diduga bahwa seorang penulis yang memiliki sikap terhadap bahasa Indonesia yang positif, berkecenderungan menghasilkan tulisan argumentasi yang baik. Artinya, bahwa makin positif sikap terhadap bahasa Indonesia, diduga makin baik pula kemampun menulis argumentasinya. Atau dengan kata lain, diduga ada hubungan positif antara sikap terhadap bahasa Indonesia dan kemampuan menulis argumentasi.

3. Hubungan antara Kompetensi Gramatikal dan Sikap terhadap Bahasa Indonesia

secara Bersama-sama dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Kompetensi gramatikal dan sikap terhadap bahasa Indonesia satu dengan yang lainnya saling berhubungan dalam rangka mendukung kemampuan menulis argumentasi. Kedua hal itu tidak saling bertentangan atau mengecualikan nonmutually exclusive. Sulit diwujudkan tulisan yang baik hanya mengandalkan kompetensi gramatikal saja atau tanpa didukung oleh sikap bahasanya, begitu juga sebaliknya. Mengacu pada pemikiran tersebut, maka dapat diduga bahwa seorang penulis yang memiliki kompetensi gramatikal dengan baik dan memiliki sikap terhadap bahasa Indonesia yang positif, maka berkecerunderungan mampu menghasilkan tulisan yang bermutu. Artinya, bahwa makin baik kompetensi gramatikal dan sikap bahasa, diduga semakin baik pula kemampuan menulis argumentasinya. Atau dengan kata lain, diduga ada hubungan positif antara kompetensi gramatikal dan sikap terhadap bahasa Indonesia secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentasi. commit to user 54 Berdasarkan penjelasan tentang hubungan antarketiga variable tersebut, maka dapat dibuat diagram kerangka berpikirnya sebagai berikut. Gambar 1. Hubungan Kompetensi Gramatikal dan Sikap Bahasa dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Berdasarkan gambar hubungan antarvariabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Makin tinggi kompetensi gramatikal maka diduga makin tinggi pula kemampuan menulis argumentasinya. Begitu sebaliknya, makin rendah kompetensi gramatikalnya, diduga makin rendah pula kemampuan menulis argumentasinya. Makin tinggi sikap terhadap bahasa Indonesia, diduga makin tinggi pula kemampuan menulis argumentasinya. Begitu sebaliknya, makin rendah sikap terhadap bahasa Indonesia, diduga makin rendah pula kemampuan menulis argumentasinya. Makin tinggi kompetensi gramatikal dan sikap terhadap bahasa Indonesia secara bersama-sama, diduga makin tinggi pula kemampuan commit to user 55 menulis argumentasinya. Begitu sebaliknya, makin rendah kompetensi gramatikal dan sikap terhadap bahasa Indonesia secara bersama-sama, diduga maka makin rendah pula kemampuan menulis argumentasinya.

D. Hipotesis Penelitian