commit to user 44
Menurut Fishbein dan Ajzen dalam Basuki Suhardi, 1996:22 mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan sikap untuk menanggapi secara taat
atas cara yang disukai atau tidak disukai dalam kaitannya dengan suatu objek tertentu. Sementara itu, SecordBackman dalam Saifuddin Azwar, 2005:5
mendefinisikan sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif pemikiran, afektif perasaan, dan konatif tindakan yang saling berinteraksi
dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. Dari beberapa pendapat pakar-pakar di atas dapat diketahui bahwa ada tiga
komponen sikap, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Secara ringkas ketiga komponen tersebut digambarkan sebagai berikut.
Komponen Karakteristik
Contoh
Afeksi Reaksi emosional
Saya suka, saya marah, saya sedih, dsb.
Kognisi Kepercayaan,
pemikiran, representasi
mental secara
internal Saya
pikir, menurut
pendapat saya, dsb. Konatif
Tendensi untuk merespon atau berperilaku dengan cara khusus
Saya akan melakukan
f. Sikap Positif dan Sikap Negatif
Setiap orang mempunyai pandangan terhadap bahasanya sendiri bahasa Indonesia. Adanya pandangan tersebut akan menimbulkan sikap, bagaimana ia
bertingkah laku dalam menggunakan bahasanya. Bila seseorang memiliki pandangan yang baik terhadap bahasanya, ia akan mempunyai sikap dan tingkah
laku baik pula dalam penggunaan bahasannya. Orang yang bersikap positif, ditandai dengan adanya kemauan
mempertahankan kemandirian bahasanya, kemauan menjadikan bahasa sebagai
commit to user 45
lambang identitas pribadinya, dan kemauan menggunakan bahasa secara cermat, korek, santun, dan layak. Dengan istilah lain dapat dikatakan, seseorang memiliki
sikap kesetiaan bahasa, kebanggaan bahasa, dan kesadaran akan norma bahasa. Orang yang tidak memiliki ketiga unsur sikap bahasa setia, bangga, dan
kesadaran akan norma bahasa, dikatakan bersikap negatif. Sikap yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing, dengan anggapan
tanpa bahasa asing pembicaraan tidak berbobot, termasuk sikap yang negatif terhadap bahasa Indonesia Mansyur Pateda, 1987: 30.
Selanjutnya Mansyur Pateda mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan mempunyai sikap positif terhadap bahasa Indonesia apabila: 1 selalu berhati-hati
di dalam menggunakan bahasa; 2 tidak senang melihat orang mempergunakan bahasa secara serampangan; 3 mengingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia
membuat kesalahan; 4 tertarik perhatiannya apabila orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa; 5 dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain;
mau bertanya kepada pakarnya kalau menghadapi persoalan bahasa. Sikap bahasa seseorang dapat dikenali melalui bagaimana distribusi
perbendaharaan bahasa, kecermatan pemakaian bentuk dan struktur bahasa, dan dapat juga dikenali melalui bagaimana seseorang menghadapi perbedaan
dialektual dan problem-problem yang timbul dari interaksi antarindividu.
g. Pengukuran Sikap Bahasa