Metode latihan Lari Cepat Repetisi Repetition of Sprints

commit to user 25 memperoleh efek pelatihan yang maksimal, pelatihan harus spesifik sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni. Latihan hollow sprints jika dilakukan secara berulang-ulang dapat memungkinkan terjadinya akumulasi LA di dalam darah dan otot. Dengan adanya akumulasi LA tersebut maka pengembangan kondisi fisiknya terutama dalam daya dalam anaerobik, dengan sistem energi ATP-PC dan LA. Latihan hollow sprints memiliki keuntungan dan kelemahan yang dapat di analisis sebagai berikut: Keuntungan Kelemahan Efektif untuk mengembangkan frekuensi langkah pada lari cepat Kurang efektif untuk mengembangkan langkah stredle length pada lari cepat Dapat memberikan pengaruh pada peningkatan kecepatan reaksi, terutama reaksi sederhana Resiko cedera yang terjadi tinggi, terutama cedera otot kaki, karena kecepatan lari tambah secara tidak bertahap Efektif untuk mengembangkan kekuatan otot dan kecepatan reaksi Recovery yang cukup untuk bisa melanjutkan ke repetisi berikutnya

b. Metode latihan Lari Cepat Repetisi Repetition of Sprints

Lari cepat repetisi mempunyai pengertian yang sama dengan Short sprint training, yang merupakan salah satu metode latihan untuk meningkatkan kecepatan lari dengan penekanan pada pengembangan kecepatan sistem ATP- commit to user 26 PC dan kekuatan otot. Tipe latihan lari cepat repetisi ini terdiri dari beberapa ulangan lari cepat pada kecepatan maksimal repetisi di sini melibatkan suatu jarak tertentu, kecepatan yang konstan dan periode pulih asal yang cukup panjang guna mempertahankan bentuk dan tingkat kualitas yang diperlukan. Durasi ulangan pada lari cepat repetisi harus dikerjakan dengan sangat singkat 5-10 detik agar kecepatan maksimal dapat dicapai tanpa terjadi kelelahan dini. Fox, Bowers, Foss 1988 : 315, memberikan definisi bahwa latihan lari cepat repetisi adalah lari cepat yang dilakukan dengan kecepatan maksimal, berulang-ulang dengan diselingi periode pulih asal recovery sempurna diantara ulangan yang dilakukan. Sebelum ulangan repetisi dilakukan, perlu adanya pulih asal yang cukup lama, hal ini penting terutama untuk meningkatkan power anaerobic dan oksigen-dept yang tinggi. Menurut Bossey 1980 : 15, pulih asal waktu istirahat dalam lalihan lari cepat repetisi biasanya menggunakan aktivitas jogging atau jalan. Metode latihan lari cepat repetisi mengembangkan: a kecepatan sebesar 90; b daya tahan anaerobic sebesar 6; dan c daya tahan aerobic sebesar 4 Wilt, F. 1968 : 407. Sedangkan Fox, Bowers, Foss 1988 : 316, mengemukakan bahwa lari cepat repetisi mengembangkan system energi: a ATP-PC dan LA sebesar 90; b LA dan 02 sebesar 6; dan c 02 sebesar 4. “Menurut Rushall, Pyke 1990 : 265, bahwa hasil latihan yang diperoleh dari program latihan lari cepat repetisi adalah selain peningkatan terjadi pada power anaerobik dan hanya sedikit power aerobik, peningkatan juga terjadi pada serabut-serabut otot cepat dan commit to user 27 peningkatan mekanik pada neuromuskuler”. Peningkatan yang terjadi pada serabut otot cepat dicerminkan dengan adanya perubahan ukuran serabut-serabut otot, isi total phosphagen pada otot dan konsentrasi enzim-enzim yang bertanggung jawab untuk pemecahan glikogen menjadi asam laktat dan menghancurkan phosphate energi tinggi. Sedangkan peningkatan mekanika yang terjadi pada neuromuskuler dicerminkan dengan adanya peningkatan panjang langkah dan frekuensi langkah serta koordinasi gerakan pada waktu mengangkat lutut. Dari literatur yang ada, jarak dan pulih asal waktu istirahat untuk latihan lari cepat repetisi sangat beragam. Berbagai jarak dan bentuk pulih asal untuk latihan lari cepat repetisi dari beberapa penulis dapat dikemukakan sebagai berikut: a menturut Boosey 1980 : 15, adalah lari cepat berulang-ulang 15 kali menempuh jarak 40-50 meter dengan kecepatan maksimal dan diselingi pulih asal jogging atau berjalan diantara ulangan yang dilakukan; b menurut Nossek 1982: 71 , adalah lari cepat berulang 10-16 ulangan dalam 3-4 seri pada jarak 30-80 meter dengan kecepatan maksimal dan diselingi pulih asal aktif diantara ulangan yang dilakukan; c menurut Rex Hazeldine 1985 : 103, adalah lari cepat berulang pada jarak 20-70 meter dengan kecepatan maksimal dan diselingi pulih asal jogging diantara ulangan yang dilakukan. Penerapan metode latihan lari cepat repetisi dalam suatu unit latihan akan memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut : commit to user 28 Keuntungan Kelemahan Efektif untuk mengembangkan frekuensi langkah pada lari cepat. Resiko cidera sangat tinggi bagi atlet-atlet pemula, terutama cidera otot kaki. Efektik untuk mengembangkan kecepatan reaksi, terutama reaksi pada saat start bagi pelari cepat. Kurang efektif untuk mengembangkan panjang langkah pada lari cepat. Efektif untuk mengembangkan kecepatan maksimum dan kekuatan otot kaki. 3.Lari Cepat 100 Meter Lari 100 meter sebagai nomor lari jarak pendek merupakan salah satu nomor lari cepat sprint. Lari cepat sprint, adalah gerakan maju yang dilakukan untuk mencapai tujuan finish secepat mungkin atau dengan waktu yang sesingkat mungkin. Adapun yang dimaksud dengan lari cepat 100 meter adalah lari yang diusahakan atau dilakukan dengan secepat-cepatnya kecepatan maksimal mulai start hingga finish dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk menempuh jarak 100 meter. Inti olahraga lari cepat 100 meter adalah terletak pada kecepatannya, oleh karena itu faktor kecepatan adalah unsur utama yang harus diperhatikan dalam lari cepat. Bompa 1990:314 mengemukakan bahwa kecepatan adalah salah serta kemampuan biomotorik yang sangat penting dilakukan dalam olahraga yaitu: kecepatan, atau kapasitas berpindah, bergerak secepat mungkin. Menurut Harsono 1988:216 kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu commit to user 29 yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Lari jarak pendek adalah suatu cara lari dimana atlet harus menempuh seluruh jarak atau sepanjang jarak yang tempuh dengan kecepatan yang semaksimal mungkin atau dengan kecepatan penuh Aip Syarifuddin, 1992:15. Kecepatan adalah kemampuan untuk berpindah atau bergerak tubuh atau anggota