commit to user 23
Sedangkan unsur lain yang sangat mendukung pencapaian prestasi antara lain disiplin, motivasi, fleksibilitas kelenturan, agility kelincahan dan
keseimbangan gerak. Dalam pembinaan kecabangan olahraga unsur-unsur tersebut tidak dapat
dipisah-pisahkan dalam program, melainkan merupakan suatu kesatuan yang utuh, sehingga sebagai konsekuensi dari analisa-analisa semacam itu dapat dikatakan
pada masing-masing kecabangan olahraga, kualitas fisik dasar bertindak bersama- sama dan “campuran” dengan unsur lain dilatih dan dikembangkan dengan
memberi tekanan yang sesuai pada unsur fisik tertentu yang penting dan dominan pada masing-masing kecabangan olahraga tertentu secara tepat.
a. Metode latihan lari cepat Hollow Hollow Sprints
Latihan hollow sprints merupakan suatu bentuk latihan yang dilakukan berselang. Menurut Rex Hazeldine 1985: 102 menyatakan bahwa hollow sprints
menggunakan dua kali sprint yang diselingi dengan periode recovery dengan cara lari pelan atau jogging. Sprint sejauh 30-50 meter, jogging 30-50 meter, sprint lagi
30-50 meter, kemudian berjalan sebagai fase recovery. Pada fase recoveri memungkinkan kita untuk mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke repetisi
berikutnya. Misalnya sprint sepanjang 30 meter, jogging atau jalan 30 meter, lalu
sprint lagi 30 meter, kemudian jalan 30 meter. Jadi pelaksanaannya dalam ulangan repetisi yaitu, cepat-pelan cepat. Di antara ulangan yang dilakukan
diselingi dengan periode istirahat.
commit to user 24
Hollow sprints merupakan latihan yang dilakukan pada satu repetisi terdapat dua ka1i kerja lari menempuh jarak tertentu pada intensitas tinggi
diantara sekali jarak intensitas rendah. Dengan periode kerja pada intensitas tinggi yang dilakukan secara berulang pada satu repetisi, terjadi pengurasan energi ATP
dan PC untuk kerja otot. Latihan hollow sprints jika dilakukan secara berulang-ulang dapat
memungkinkan terjadinya akumulasi LA di dalam darah dan otot. Dengan adanya akumulasi LA tersebut maka pengembangan kondisi fisiknya terutama dalam
daya tahan anaerobik, dengan sistem energi ATP-PC dan LA. Latihan hollow sprints dapat meningkatkan kemampuan daya tahan dan membuat tubuh lebih
toleran terhadap asam laktat. Latihan hollow sprints mengembangkan sistem energi LA 10 dan
sistem energi 25. Latihan hollow sprints ini cukup baik untuk meningkatkan daya tahan, khususnya daya tahan anaerobik atau daya tahan kecepatan. Dengan
peningkatkan daya tahan anaerobik ini maka kemampuan pelari dalam melakukan kerja dapat meningkat. Dengan demikian latihan hollow sprints dapat
meningkatkan kecepatan lari 100 meter. Pada latihan hollow sprints yang ditekankan adalah latihan banyaknya
frekuensi langkah. Dalam usaha meningkatkan kualitas fisik pada tingkat yang lebih tinggi, perlu mempunyai pengetahuan yang cukup pada tingkat yang lebih
tinggi, perlu mempunyai pengetahuan yang cukup efek pelatihan terhadap organ tubuh dan perototan. Pengembangan kondisi fisik sebagai efek pelatihan
tergantung dari pada bentuk pelatihan serta beban yang diberikan untuk
commit to user 25
memperoleh efek pelatihan yang maksimal, pelatihan harus spesifik sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni. Latihan hollow sprints jika dilakukan secara
berulang-ulang dapat memungkinkan terjadinya akumulasi LA di dalam darah dan otot. Dengan adanya akumulasi LA tersebut maka pengembangan kondisi fisiknya
terutama dalam daya dalam anaerobik, dengan sistem energi ATP-PC dan LA. Latihan hollow sprints memiliki keuntungan dan kelemahan yang dapat
di analisis sebagai berikut: Keuntungan
Kelemahan Efektif untuk
mengembangkan frekuensi langkah pada lari cepat
Kurang efektif untuk mengembangkan langkah stredle length pada lari cepat
Dapat memberikan pengaruh pada peningkatan kecepatan
reaksi, terutama reaksi sederhana
Resiko cedera yang terjadi tinggi, terutama cedera otot kaki, karena
kecepatan lari tambah secara tidak bertahap
Efektif untuk mengembangkan kekuatan
otot dan kecepatan reaksi Recovery yang cukup untuk
bisa melanjutkan ke repetisi berikutnya
b. Metode latihan Lari Cepat Repetisi Repetition of Sprints