Sampel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

commit to user 60 vertical jump, kemudian hasilnya dirangking dari sampel yang mempunyai power otot tinggi sampai pada sampel yang mempunyai power otot rendah. Hasilnya dibagi menjadi kelompok, kelompok sampel dengan power otot tinggi, sedang dan rendah. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelompok sampel dengan power otot tinggi dan power otot rendah.

4. Kecepatan Lari 100 Meter

Kecepatan lari 100 meter adalah Lari yang diusahakan atau dilakukan dengan secepat-cepatnya kecepatan maksimal mulai start hingga finish dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk menempuh jarak 100 meter. Inti olahraga Lari cepat 100 meter adalah terletak pada kecepatannya, oleh karna itu faktor kecepatan adalah unsur utama yang harus diperhatikan dalam Lari cepat.

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tahun angkatan 20102011 yang berjumlah 99 siswa.

2. Sampel Penelitian

Untuk menentukan besar sampel dilakukan undian secara acak random dari populasi yang ada. Sehingga besar sampel 40 sampel kemudian dilakukan penelitian pendahuluan pre tes dengan tes vertical jump, selanjutnya menentukan besarnya sampel dalam tiap kelompok digunakan 10 sampel sehingga commit to user 61 jumlah seluruhnya adalah: 10 x 4 kelompok = 40 sampel. Besar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 siswa putra yang terdiri dari 20 siswa yang memiliki kemampuan power otot tungkai tinggi dan 20 siswa yang memiliki power otot tungkai rendah. Selanjutnya 20 siswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan yang memiliki power otot tungkai rendah masing-masing dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 10 siswa yang mendapatkan latihan Hollow Sprints dan 10 siswa sebagai kelompok yang mendapatkan latihan Repetition Sprints. Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam melaksanakan perubahan perubahan penelitian tersebut diatas adalah: a. Melakukan tes kemampuan power otot tungkai vertical .jump terhadap 40 siswa yang menjadi subyek penelitian. hasil tes disusun berdasarkan urutan kemampuan power otot tungkai dari yang tinggi ke yang rendah dirangking. b. Membagi seluruh subjek penelitian kedalam dua kelompok yang terdiri dari kelompok berkemampuan power otot tinggi dan kelompok berkemampuan power otot rendah. Adapun teknik pembagian kelompok yang digunakan adalah dengan membagi hasil pengukuran tes vertical jump kedalam dua kelompok yaitu 20 responden yang memiliki power otot tungkai terbaik peringkat 1-20 dijadikan kelompok yang memiliki kemampuan power otot tungkai tinggi. Sementara itu responden yang memiliki kemampuan power otot tungkai rendah peringkat 21-40. c. Langkah berikutnya yang dilakukan adalah kelompok yang mempunyai power otot tinggi dibagi menjadi dua sub kelompok yang dilakukan dengan menggunakan cara ordinal pairing A-B B-A. Begitu juga pada kelompok commit to user 62 yang memiliki kemampuan power otot rendah, dengan cara yang Sama dibagi menjadi dua sub kelompok. Dengan menggunakan cara ordinal pairing akan didapat empat sub kelompok yang memiliki kemampuan awal seimbang. Dengan demikian diperoleh dua kelompok latihan Hollow Sprints terhadap 10 responden yang mempunyai kemampuan power otot tinggi dan 10 responden yang mempunyai kemampuan power otot rendah. Demikian halnya dengan kelompok latihan Repetition Sprints terdapat 10 responden yang mempunyai power otot tinggi dan 10 responden yang mempunyai power otot rendah. d. Selanjutnya untuk menentukan kelompok mana yang mendapat latihan Hollow Sprints dan Repetition Sprints dilakukan dengan cara diundi. Hasilnya kelompok A mendapat latihan Hollow Sprints dan kelompok B mendapat latihan Repetition Sprints.

F. Teknik Pengumpulan Data