Analisis Kesesuaian Sistem Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Kasepuhan Analisis Ko-Manajemen

39

4.4.3. Analisis Kesesuaian Sistem Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Kasepuhan

Cibedug dengan Peraturan Perundangan Analisis dilakukan dengan membandingkan antara aturan adat Kasepuhan Cibedug dalam sistem pemanfaatan sumberdaya hutan dengan aturan perundangan yang berlaku terkait pemanfaatan hutan di kawasan konservasi. Analisis ini dilakukan untuk melihat apakah sistem pemanfaatan hutan oleh masyarakat Kasepuhan Cibedug tidak menyalahi aturan perundangan sehingga keberadaan masyarakat adat tersebut dapat seiring sejalan dengan kepentingan pemerintah dalam menjalankan fungsi konservasi dari kawasan TNGHS. Peraturan perundangan yang digunakan antara lain : a. Undang-Undang No 41 Tahun 1999 pasal 24, pasal 37, pasal 50, pasal 67, pasal 74, pasal 75 dan pasal 78. b. Undang-Undang No 5 Tahun 1990 pasal 26, pasal 27 dan pasal 33. c. Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2011 pasal 35 d. Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2007 pasal 19 e. Peraturan Menteri Agraria No 5 Tahun 1999 pasal 1 dan pasal 2. f. Peraturan Menteri Kehutanan No 56 Tahun 2006 pasal 5.

4.4.4. Analisis Ko-Manajemen

Untuk analisis ko-manajemen, analisis ini dilakukan sebagai sebuah rekomendasi atau win-win solution yang dapat ditawarkan kepada pihak Balai TNGHS dengan adanya keberadaan masyarakat adat Kasepuhan Cibedug yang mendiami kawasan TNGHS yang memanfaatkan sumberdaya hutan didalam kawasan tersebut. Sebelumnya, terlebih dahulu dilihat sejauh mana ko-manajemen yang telah terbentuk antara taman nasional dan Kasepuhan Adat Cibedug. Bentuk 40 ko-manajemen ini dilihat berdasarkan pada Sen dan Nielsen 1996 yang antara lain : 1 Instruksi 2 Konsultasi 3 Koperasi 4 Pengarahan dan 5 Informasi. Kriteria yang akan digunakan dalam analisis ko-manajemen ini melihat bagaimana pertukaran informasi yang dilakukan antara Kasepuhan Cibedug dengan taman nasional serta penentuan pengambilan keputusan. Hasil dari bentuk ko-manajemen tersebut lalu diusulkan selanjutnya kepada taman nasional. Dengan adanya tawaran ko-manajemen ini, diharapkan keberadaan masyarakat adat Kasepuhan Cibedug dapat diakui keberadaannya didalam kawasan TNGHS tanpa mengurangi fungsi dari kawasan taman nasional itu sendiri sehingga keberadaan sumberdaya hutan TNGHS dapat berlangsung secara berkelanjutan sustainable. Tingkatan ko-manajemen beserta kriteria penilaiannya disajikan pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. Tingkatan Ko-Manajemen No Tingkat Ko-Manajemen Keterangan 1 Instruktif Ada suatu mekanisme untuk berdialog dengan masyarakat. Pemerintah hanya menginformasikan kepada masyarakat tentang keputusan-keputusan yang akan dibuat 2 Konsultatif Ada suatu mekanisme yang tersedia bagi pemerintah untuk berkonsultasimusyawarah dengan masyarakat tetapi semua keputusan dibuat oleh pemerintah 3 Koperasi Antara pemerintah dan masyarakat bersama-sama dalam pengambilan keputusan 4 Pendampingan Masyarakat memberi masukansarannasehat tentang suatu keputusan dan pemerintah memberi dukungan terhadap keputusan tersebut 5 Informasi Masyarakat mendapat kekuasaan untuk membuat keputusan dari pemerintah dan bertanggungjawab untuk menginformasikan keputusan-keputusan yang telah dibuat kepada pemerintah

V. GAMBARAN UMUM 5.1.