Analisis Evaluasi Kelembagaan Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug

37 Setelah analisis terhadap sistem kelembagaan adat Kasepuhan Cibedug dilakukan, lalu dirumuskan apakah konsep ko-manajemen bisa dijadikan rekomendasi yang dapat diterapkan dari pihak TNGHS kepada masyarakat adat Kasepuhan Cibedug sebagai win-win solution terhadap pemanfaatan sumberdaya hutan TNGHS yang dilakukan masyarakat adat tersebut sehingga sumberdaya hutan dapat dimanfaatkan secara keberlanjutan.

4.4.2. Analisis Evaluasi Kelembagaan Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug

Setelah analisis terhadap kelembagaan adat masyarakat Kasepuhan Cibedug dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap sistem kelembagaan adat Kasepuhan Cibedug yang dijalankan tersebut. Kriteria yang digunakan dalam menilai sistem pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat adat Kasepuhan Cibedug adalah kriteria umum seperti disebutkan dalam Hidayat 2009 antara lain : a. Efisiensi b. Keberlanjutan, dan c. Pemerataan Kriteria efisiensi dalam evaluasi kelembagaan adat Kasepuhan Cibedug ini sama dengan yang dilakukan oleh Novaczek et al 2001 dalam mengevaluasi sistem sasi di desa-desa Maluku Tengah, yaitu : 1 Pengambilan keputusan bersama, 2 Kemudahan akses terhadap sumberdaya yang dimanfaatkan, 3 Pengawasan terhadap akses ke sumberdaya yang dimanfaatkan monitoring, dan 4 Kepatuhan terhadap peraturan. 38 Kriteria keberlanjutan untuk mengevaluasi sistem adat Kasepuhan Cibedug menggunakan indikator berdasarkan Novaczek et al 2001, yaitu : 1 Keberlanjutan sosial yang memiliki pengertian dari sistem adat ini dapat mempertahankan tradisi aksi kolektif, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pendapatan, menjaga keharmonisan masyarakat, serta memberi ruang bagi masalah-masalah lokal untuk dipecahkan secara bersama, dan 2 Keberlanjutan secara biologi, diartikan apabila kesehatan sumberdaya dan hasil sumberdaya tetap baik. Untuk kriteria pemerataan sendiri memiliki empat komponen Hanna 1994 dalam Hidayat 2010, yaitu : 1 Representatif : dalam sistem adat, manajemen yang lebih adil harus mampu mewakili keseluruhan keinginan dan mengakomodasi keseluruhan keragaman yang ada dalam masyarakat, 2 Kejelasan proses : proses manajemen harus memiliki tujuan yang jelas dan pelaksanaannya dilakukan secara transparan, 3 Harapan yang homogen : seluruh pihak yang terlibat atau semua pemegang kepentingan harus memiliki kesepakatan tentang proses dan tujuan pengelolaan sumberdaya, dan 4 Dampak distribusi : proses dan pelaksanaan manajemen harus mampu memberikan perubahan distribusi barang dan jasa. Untuk lebih jelasnya, analisis evaluasi kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Kriteria dan Indikator Evaluasi Kelembagaan Kriteria Kondisi Sumberdaya Sosial Efisiensi a. Akses terhadap sumberdaya yang dimanfaatkan a. Pengambilan keputusan bersama b. Pengawasan terhadap akses ke sumberdaya c. Kepatuhan terhadap peraturan Keberlanjutan a. Keberlanjutan biologi a. Keberlanjutan sosial Pemerataan a. Dampak distribusi a. Representatif b. Kejelasan proses c. Harapan yang homogen 39

4.4.3. Analisis Kesesuaian Sistem Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Kasepuhan