Penelitian tentang Kelembagaan Masyarakat Adat

22 Bentuk Ko-manajemen yang ideal adalah pemerintah dan masyarakat adalah mitra yang sejajar yang bekerjasama untuk melaksanakan semua tahapan dan tugas proses pengelolaan sumberdaya dan lingkungan serta memahami peran dan tanggungjawab masing-masing sehingga sistem Ko-manajemen bisa sukses berjalan.

2.5. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil studi dari beberapa penelitian terdahulu, diperoleh hasil kajian mengenai kelembagaan masyarakat adat dan kolaboratif manajemen. Beberapa penelitian tersebut diantaranya yaitu :

2.5.1. Penelitian tentang Kelembagaan Masyarakat Adat

No Penulis Judul Skripsi Kesimpulan 1 Afif Aprianto Komparasi Kearifan Tradisional Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug Dengan Aturan Formal Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak 1 Terdapat kelembagaan yang jelas dan lengkap dengan organisasi yang menegakkan norma-normaaturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari mekanisme sanksi yang berlaku adalah mekanisme “kabendon” 2 Kearifan tradisional masyarakat adat Kasepuhan Cibedug sangat terkait dengan konsep tata ruang wilayah masyarakat adat Kasepuhan Cibedug dan aturan-aturan norma yang ada di dalamnya. Tata ruang wilayah meliputi wewengkon dan pemukiman, leuweung hutan, reuma, lahan garapan, tutupan dan titipan 3 Aturan adat masyarakat adat Kasepuhan Cibedug sangat konsisten dengan aturan formal pengelolaan TNGHS dalam hal asas, tujuan dan zonasi 2 Muhammad Ramli Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Masyarakat Adat Baduy Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten 1 Struktur kelembagaan masyarakat adat Baduy bersifat vertikal, dengan masing- masing pemegang jabatan adat memiliki batasan dan wewenag khusus dalam setiap kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan 2 Masyarakat Baduy memiliki pengetahuan tradisi yang telah berlangsung sejak lama dan diwariskan secara turun temurun baik dalam pengelolaan hutan pemanfaatan hasil hutan atau dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang tersirat di dalam pikukuh karuhun . 23 No Penulis Judul Skripsi Kesimpulan 3 Golar Strategi Adaptasi Masyarakat Adat Toro Kajian Kelembagaan Lokal dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Lore Lindu Propinsi Sulawesi Tengah 1 Telah terjadi perubahan lingkungan yang disebabkan intervensi ekonomi pasar dan dinamika politik 2 Perubahan preferensi ekonomi masyarakat serta dinamika politik di Toro berimplikasi terhadap kestabilan sumberdaya hutan di Toro 3 Kelembagaan adat yang direvitalisasi telah dinilai baik berdasarkan kriteria Ostrom maupun criteria umum masyarakat Toro 4 Perubahan kelembagaan adat secara umum memiliki implikasi terhadap kelestarian pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan di Toro 5 Eksistensi sumberdaya hutan sangat penting bagi masyarakat Toro. Hal tersebut tercemin melalui pola hubungan yang kompleks antara masyarakat dengan sumberdaya hutan 2.5.2. Penelitian tentang Kolaboratif Manajemen No Penulis Judul Skripsi Kesimpulan 1 Wulandari Implementasi Manajemen Kolaboratif Dalam Pengelolaan Ekowisata Berbasis Masyarakat Studi Kasus Kampung Citalahab Sentral- Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 1 Pelaksanaan Kolaborasi dalam program ekowisata berbasis masyarakat di kampung Citahab telah berada pada tahap ke tiga yaitu melaksanakan kesepakatan. Namun, kolaborasi hanya sebatas pelaksanaan saja dan belum diadakan kegiatan mereview kesepakatan. Selain itu juga belum adanya pelibatan stakeholder lain seperti dinas pariwisata dan swasta dalam pengembangan kesepakata. 2 Manfaat pengelolaan kolaboratif ekowisata berbasis masyarakat di Kampung Citalahab meliputi manfaat ekonomi, sosial, dan manfaat ekologis. Manfaat ekonomi yaitu penyerapan tenaga kerja lokal sebagai penyedia home stay, pemandu lokal, porter dan juru masak. Manfaat sosial yaitu meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang ekowisata, pelestarian budaya lokal khususnya budaya sunda. Manfaat ekologisnya yaitu masyarakat ikut membantu Taman Nasional untuk menjaga sumberdaya alam yang ada dalam kawasan. 24 No Penulis Judul Skripsi Kesimpulan 2 Clara Christina Theresia Efektivitas Pengelolaan Hutan Kolaboratif Antara Masyarakat Dengan Perum Perhutani Kasus PHBM di KPH Kuningan dan KPH Majalengka Perum Perhutani Unit III Jawa Barat 1 Telah terbangun kepercayaan trust antara pihak yang terlibat 2 Setiap pihak juga telah mengerti mengenai pembagian peran dan tanggung jawab 3 Kapasitas masing-masing pihak dinilai sudah dapat menunjang dalam pelaksanaan kegiatan PHBM 4 Pentingnya resiko sudah dipahami bahwa sudah terpenuhinya dana, pekerja, peralatan dan waktu dalam proses kolaborasi

III. KERANGKA PEMIKIRAN