IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu
Pengambilan data dilakukan di Kasepuhan Adat Cibedug, Desa Citorek Barat, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja purposive karena wilayah Kasepuhan Cibedug terletak di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak serta melakukan pemanfaatan
terhadap sumberdaya hutan taman nasional. Waktu yang digunakan untuk pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli 2011.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara secara
mendalam depth interview terhadap key person yang dianggap dapat mewakili stakeholder
terkait. Masyarakat Kasepuhan Cibedug diwakili oleh kepala adat dan baris kolot
Kasepuhan Cibedug, pemerintah setempat diwakili oleh kepala desa dan BPD Citorek Barat, serta pemerintah sebagai pemilik dan pengelola TNGHS diwakili
oleh kepala resort dan staf resort Cibedug TNGHS. Observasi juga dilakukan di wilayah Kasepuhan Cibedug berfungsi untuk melihat secara langsung keadaan
lingkungan daerah penelitian, penerapan kearifan lokal dalam pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat serta mengamati tempat-tempat yang diceritakan
informan yang berkaitan dengan penelitian Data sekunder diperoleh dari catatan berupa laporan penelitian atau arsip dari
lembaga-lembaga dan instansi terkait meliputi keadaan umum penelitian dan peta ruang adat dari kasepuhan adat Cibedug ini serta aturan-aturan formal mengenai
pemanfaatan sumberdaya hutan seperti Undang-Undang No 41 Tahun 1999,
33 Peraturan Menteri Kehutanan No 56 Tahun 2006, Undang-Undang No 5 Tahun 1990
dan Perarturan Menteri Agraria No 5 Tahun 1999.
4.3. Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Singarimbun 1989 menyebutkan survey adalah metode pengambilan sampel dari
suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Seorang peneliti dapat mengumpulkan data tertentu dengan memilih sampel
dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan dengan melakukan teknik survey.
Pengambilan data yang digunakan dalam wawancara akan menggunakan teknik pendekatan informan kunci Key Informant Approach. Menurut Rudito dan
Femiola 2008 dalam pendekatan ini mencoba mengumpulkan data melalui orang- orang tertentu yang dipandang sebagai pemimpin, pengambil keputusan atau juga
dianggap sebagai juru bicara dari kelompok atau komunitas yang jadi obyek pengamatan, dan orang tersebut dianggap akan bisa memberikan informasi akurat
dalam mengidentifikasi masalah-masalah dalam komunitas tersebut. Orang-orang ini merupakan atau dianggap sebagai pemimpin dari kelompok-kelompok orang dalam
komuniti atau masyarakat, dan biasanya diwakili oleh tokoh-tokoh informal, seperti seseorang yang dianggap oleh anggota masyarakat atau komuniti lainnya sebagai ahli
agama, ahli adat kebiasaan dan ahli pemerintahan. Selanjutnya, wawancara secara snowball
juga dilakukan yakni jawaban yang diperoleh dari seorang informan kemudian dikembangkan dan dicari jawabannya pada informan lain yang dianggap
34 dapat menjelaskan permasalahan lebih lanjut. Berikut rincian jenis, sumber dan
analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Tujuan Jenis Data
Sumber Data Analisis Data
Melihat kesesuaian serta potensi
dampak yang dihasilkan dari
pemanfaatan SDH oleh masyarakat
adat Kasepuhan Cibedug
Primer dan Sekunder 1.
Aturan pembagian ruang adat
2. Aturan dalam
pemanfaatan SDH 3.
Aturan batasan pemanfaatan SDH
4. Aturan akses
pemanfaatan SDH 5.
Aturan formal perundangan yang
berlaku dalam pemanfaatan SDH
6. Potensi
dampak akibat pemanfaatan
SDH 1.
Wawancara dengan kepala adat Kasepuhan
Cibedug 2.
Aturan-aturan adat Kasepuhan Cibedug
3. Peraturan formal
perundangan 4.
UU No 41 tahun 1999 pasal 24, 37, 50, 67, 74,
75 dan 78 5.
UU No 5 tahun 1990 pasal 26, 27 dan 33.
6. PP No 28 tahun 2011
pasal 35 7.
PP No 6 tahun 2007 pasal 19
8. Permen Agraria No 5
tahun 1999 pasal 1 dan 2 9.
Permenhut No 56 tahun 2006 pasal 5
1. Analisis
Kesesuaian 2.
Analisis Deskriptif
Peranan Balai TNGHS serta
Stakeholder terkait
keberadaan Kasepuhan Cibedug
Primer dan Sekunder 1.
Aktor kelembagaan 2.
Aturan pengawasan pemanfaatan SDH
3. Aturan sanksi
pemanfaatan SDH 4.
Aturan penyelesaian
konflik 1.
Wawancara dengan
kepala adat Kasepuhan Cibedug
2. Wawancara
dengan Kepala dan Staf Resort
Cibedug TNGHS 3.
Laporan riset, studi, penelitian oleh pihak
lain seperti LSM atau peneliti
1. Institutional
Analysis and
Development 2.
Analisis evaluasi
kelembagaan 3.
Analisis Deskriptif
- Mengevaluasi
kegiatan ko- manajemen yang
telah terbangun antara TNGHS dan
Kasepuhan Cibedug di dalam
pengelolaan kawasan TNGHS
Primer dan Sekunder 1.
Pertukaran informasi antara
TNGHS dan Kasepuhan
Cibedug
2. Penentuan
keputusan di kawasan TNGHS
1. Wawancara
dengan kepala adat Kasepuhan
Cibedug 2.
Wawancara dengan
Kepala dan Staf Resort Cibedug TNGHS
3. Aturan pengawasan
pemanfaatan SDH 4.
Aturan sanksi pemanfaatan SDH
5. Aturan
penyelesaian konflik
1. Analisis
evaluasi kelembagaan
2. Analisis
Deskriptif
35
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data