b. Hama dan Predator
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber data selama penelitian, hama dan predator merupakan salah satu kendala dalam budidaya
ayam ras pedaging. Hama dan predator merupakan organisme yang dapat mengganggu atau bahkan memangsa ayam yang sedang dipelihara. Hama yang
sering menyerang pada peternakan ayam ras pedaging di kecamatan pamijahan adalah kutu atau tungau. Tungau tidak menyebabkan kematian pada ayam akan
tetapi dapat membuat ayam gelisah, nafsu makan menurun dan ayam menjadi kurus.
Selain hama, faktor lain yang dapat mengganggu proses budidaya ayam ras pedaging adalah predator. Pada peternakan yang berada di Kecamatan Pamijahan,
predator atau pemangsa dalam peternakan ayam ras pedaging adalah musang dan kucing. Predator merupakan pemangsa yang dapat mengganggu dan memangsa
ayam. Kondisi kandang yang berada di lahan terbuka dan dikelilingi oleh semak dan pohon yang menjadi habitat bagi pemangsa menyebabkan predator sebagai
salah satu penyebab kematian ayam di Kecamatan Pamijahan. Ciri-ciri dari kematian ayam karena predator adalah ayam hilang pada malam hari. Ayam yang
hilang pada malam hari terkadang meninggalkan bekas berupa bagian tubuh dari ayam tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pinto 2011 mortalitas ayam ras pedaging pada peternakan milik bapak Restu di Kecamatan Babakan Madang
yang disebabkan oleh hama dan predator adalah 0,4 persen dari total DOC yang dibudidayakan. Kematian ayam yang disebabkan oleh hama dan predator terjadi
pada setiap periode produksi.
Saadah dkk 2010 mengungkapkan bahwa tindakan untuk menghadapi serangan hama dan predator adalah dengan melakukan tindakan isolasi. Isolasi
dilakukan untuk membasmi dan mencegah serangan hama dan predator. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa 53,7 persen peternak ayam ras pedaging
tidak melakukan tindakan isolasi untuk mencegah serangan hama dan predator.
Pencegahan terhadap hama predator masih kurang dikarenakan semua kandang yang dimiliki oleh responden pada penelitian ini merupakan kandang
yang dibangun di lahan terbuka. Kondisi kandang seperti ini menyebabkan Predator leluasa masuk ke dalam kandang tersebut. Serangan Predator pada
umumnya terjadi pada malam hari sehingga tidak dapat dicegah oleh karyawan karena merupakan jam istirahat. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan
dari peternakan di Kecamatan Pamijahan, kematian ayam yang disebabkan oleh serangan predator dapat dilihat pada Tabel 16.
Mortalitas ayam ras pedaging yang disebabkan oleh hama dan predator pada
peternakan yang berada di Kecamatan Pamijahan adalah sebesar tujuh hingga 23 persen dari total mortalitas ayam. Predator utama pada peternakan tersebut adalah
musang. Selain musang, predator lain pada peternakan di Kecamatan Pamijahan ini adalah kucing. Serangan predator pada umumnya terjadi pada malam hari.
Kodisi lingkungan kandang yang dikelilingi oleh semak dan pepohonan yang merupakan habitat bagi musang menyebabkan jumlah predator di daerah
Kecamatan Pamijahan cukup besar. Selain itu kondisi kandang yang jauh dari keramaian dan aktifitas musang juga terjadi pada malam hari menyebabkan
predator ini sulit dikendalikan.
Tabel 16 Jumlah kematian ayam karena hama dan predator pada peternakan ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan tahun 2013
Responden Kapasitas
Produksi Ekor Mortalitas
Ekor Kematian ayam Karena
Hama Ekor MR
1 4 000
250 38
15,2 2
5 000 320
55 17,2
3 4 000
210 47
22,4 4
5 000 285
52 18,2
5 4 000
290 56
19,3 6
5 000 265
52 19,6
7 4 000
236 48
20,3 8
4 000 245
45 18,4
9 4 000
205 15
7,3 10
4 000 249
39 15,7
c. Penyakit
Penyebab utama mortalitas pada peternakan ayam ras pedaging adalah penyakit. Penyakit yang dapat menyerang ayam ras pedaging bermacam-macam.
Jenis-jenis penyakit yang umum terjadi pada peternakan ayam adalah kotoran berdarah coccidiosis, Tetelo new casstle diseae, Gumboro infectious bursal
disease, dan penyakit ngorok chronic respiratory disease. Penyakit-penyakit tersebut muncul karena adanya virus dan bakteri di kandang atau sarana budidaya
lainnya. Kebersihan kandang, tabung pakan dan tempat minum merupakan faktor penyebab adanya penyakit. Penanganan penyakit harus segera dilakukan begitu
ayam terjangkit penyakit, karena jika tidak maka akan menyebabkan kematian pada ayam. pengobatan pada ayam yang sudah terjangkit penyakit sebaiknya
dilakukan di tempat yang terpisah dengan ayam lainnya karena penyakit pada ayam sangat mudah menular. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pinto
2011 mortalitas ayam ras pedaging pada peternakan milik bapak Restu di Kecamatan Babakan Madang yang disebabkan oleh penyakit adalah 6,1 persen
dari total DOC yang dibudidayakan. Faktor penyakit merupakan sumber risiko yang menyebabkan kematian ayam terbesar pada penelitian tersebut.
Sama seperti penelitian Pinto 2011 penyebab utama kematian ayam pada peternakan di Kecamatan Pamijahan adalah karena penyakit. Jumlah kematian
ayam yang disebabkan oleh penyakit pada masing-masing peternak dapat dilihat pada Tabel 17.
Persentase mortalitas ayam yang diakibatkan oleh penyakit pada peternakan ayam di Kecamatan Pamijahan sangat tinggi yaitu 39 persen hingga 52 persen.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para responden, penyakit yang menjadi penyebab utama kematian ayam adalah gumboro infectious bursal disease.
Gejala dari serangan penyakit gumboro adalah hilangnya nafsu makan ayam, peradangan di sekitar dubur, dan diare. Penyakit ini sulit untuk diobati sehingga
jika sudah terkena penyakit ini maka ayam akan mati. Selain sulit diobati, penyakit gumboro juga dapat menular dengan cepat melalui kotoran, pakan,
minuman dan peralatan lain yang sudah tercemar. Selain itu penyakit lain yang menyebabkan kematian ayam adalah penyakit ngorok chronic respiratory
disease. Penyakit ngorok adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan. Gejala dari ayam yang terserang
penyakti ngorok adalah ayam bersin-bersin, sayap terkulai, dan diare. Penyakit ngorok juga dapat menular dengan cepat melalui peralatan pakan dan juga
minuman ayam.
Tabel 17 Jumlah kematian ayam karena penyakit pada peternakan ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan tahun 2013
Responden Kapasitas
Produksi Ekor Mortalitas
Ekor Kematian ayam Karena
Penyakit Ekor MR
1 4 000
250 113
45,2 2
5 000 320
135 42,2
3 4 000
210 101
48,1 4
5 000 285
146 51,2
5 4 000
290 127
43,8 6
5 000 265
123 46,4
7 4 000
236 93
39,4 8
4 000 245
103 42
9 4 000
205 91
44,4 10
4 000 249
110 44.2
Selain kedua penyakti diatas, kematian ayam di Kecamatan Pamijahan juga disebabkan oleh tetelo new casstle diseae. Penyakit tetelo merupakan penyakit
pada ayam dimana belum ditemukan pengobatannya. Penyakit tetelo disebabkan oleh virus yang menyerang sel darah ayam. Gejala dari penyakit tetelo adalah
nafsu makan turun, kesulitan bernafas, dan ayam menyerang tidak menentu. Penyakit tetelo merupakan penyakit ayam yang sulit untuk diobati dan sampai
saat ini masih jarang ditemukan obat-obatan untuk penyakit tetelo. Ayam yang sudah terserang penyakit tetelo sebaiknya segera dipisahkan dari ayam yang
masih sehat karena penyakit ini menular dengan cepat melalui kotoran dan juga pernafasan.
d. Gangguan Lingkungan
Selain cuaca, hama, predator dan penyakit kematian ayam juga dapat disebabkan oleh stres pada ayam yang disebabkan oleh lingkungan. Menurut
Saadah dkk 2010 kematian ayam dapat disebabkan oleh rendahnya pengawasan lalu lintas pada peternakan. Salah satu bentuk pengawasan lalu lintas pada
peternakan ayam adalah larangan masuk bagi orang yang tidak berkepentingan.
Stres pada ayam pada umumnya terjadi pada saat DOC baru tiba. Perjalanan yang jauh dari supplier hingga ke lokasi kandang menyebabkan DOC
stres. Selain itu, suasana baru di kandang juga dapat menyebabkan ayam stres. Stres pada ayam juga dapat terjadi akibat suara-suara keras dari luar dan
ketika masa pemanenan. Menurut peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan suara keras, misalnya suara petir pernah menyebabkan kematian pada
ayam. Sistim panen dapat menyebabkan kematian ayam karena panen di peternakan yang ada di daerah Kecamatan Pamijahan tidak dilakukan sekaligus.
Panen dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembeli, dimana pembeli dapat memilih ayam yang mereka inginkan. Proses penangkapan ayam dapat
menyebabkan ayam menjadi stres dan menyebabkan kematian pada ayam yang