Pengukuran risiko Risiko Produksi Ayam Ras Pedaging Pada Peternakan di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat

kuadran dua dan kuadran empat. Ada beberapa cara mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari risiko:

1. Diversifikasi

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh risiko adalah dengan cara menempatkan aset di beberapa tepatunit usaha agar risiko tidak menyebabkan aset perusahaan habis. Risiko dalam bisnis dapat dikurangi dengan melakukan beberapa unit bisnis. Penempatan aset di beberapa tempat dapat menghindari perusahaan dari kerugian besar jika salah satu unit bisnis tersebut mengalami kerugian atau bahkan bangkrut. Namun demikian, dalam melakukan diversifikasi perusahaan sebaiknya melakukan usaha yang masih berhubungan dengan bisnis utama. Hal ini dilakukan karena pembukaan usaha baru membutuhkan dana yang sangat besar. Alasan lain dari pemilihan usaha dalam diversifikasi adalah harus disesuaikan dengan SDM sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.

2. Penggabungan Merger

Pola lain dalam penanganan risiko adalah dengan cara menggabungkan perusahaan dengan pihak perusahaan lain biasanya dalam bentuk akuisisi. Merger adalah penggabungan badan usaha dengan cara mengambil alih secara langsung kekayaan bersih net asset satu atau lebih perusahaan oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mengambil alih kekayaan bersih perusahaan lain tetap mempertahankan identitasnya dan melanjutkan usaha sebagai satu kesatuan ekonomi yang lebih besar. Merger dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi risiko yang dapat dihadapi perusahaan tersebut.

3. Integrasi Vertikal

Vertical Integration Menurut Harwood et al 1999, salah satu strategi untuk mengatasi risiko dengan pertanian adalah dengan integrasi vertikal. Integrasi vertikal adalah dengan mendisitribusikan output dari sebuah unit bisnis menjadi input bagi unit bisnis lainnya. Contoh penerapan integrasi vertikal adalah petani yang menghasilkan jagung menggunakan hasil panen mereka untuk menjadi pakan pagi ternak yang mereka miliki. Integrasi vertikal tersebut dapat menghindari kedua unit bisnis tersebut dari risiko harga output dan juga risiko harga input.

4. Kontrak Produksi

Production Contracts Menurut Harwood et al 1999 kontrak produksi dapat mengurangi risiko yang dihadapi oleh perusahaan kususnya risiko produksi. Kontrak produksi menwajibkan pemberi kontrak perusahaan yang akan menjadi pembeli produk yang diproduksi melakukan kontrol pada proses produksi dari komoditas atau produk tersebut. selain melakukan kontrol pada proses produksi, pada sistem kerjasama kontrak produksi mengharuskan pihak pemberi kontrak menyediakan input bagi perusahaan. Sehingga dengan demikian input yang diperoleh oleh petani lebih berkualitas. 5. Kontrak Pemasaran Marketing Contracts Risiko harga merupakan risiko yang sering dihadapi oleh perusahaan yang menghasilkan komoditi pertanian kususnya komoditi yang bersifat musiman. Menurut Harwood et al 1999 strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh adanya risiko harga adalah dengan melakukan kontrak pemasaran. Kontrak pemasaran adalah perjanjian tertulis antara produsen atau petani dengan pembeli dimana perjanjian tersebut dibuat sebelum panen. 6. Asuransi Asuransi tidak dapat mengurangi probabiltas sebuah risiko. Asuransi adalah cara pengurangan dampak risiko dengan mengalihkan dampak risiko tersebut kepada pihak lain. Dampak risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan akan berkurang karena adanya pihak lain dalam hal ini perusahaan asuransi yang akan menanggung sebagian dari kerugian sebagai dampak risiko. Mitigasi diharapkan dapat menggeser sumber-sumber risiko yang memiliki dampak diatas batas normal yaitu sumber-sumber risiko yang berada pada