Pangkalan Data Variabel Lingkungan
jarak terdekat terhadap titik sampling core dan edge habitat. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode
statistika, yaitu analisis komponen utama AKU. Komponen utama merupakan kombinasi linear dari peubah yang diamati, informasi yang
terkandung pada komponen utama merupakan gabungan dari semua peubah dengan bobot tertentu Mattjik 2001. Antar komponen utama
bersifat orthogonal, tidak berkorelasi dan informasinya tidak tumpang tindih. AKU menjadi penting untuk dilakukan karena dengan
menggunakan AKU tingkat kepentingan dari variabel lingkungan pada masing-masing core dan edge habitat dapat diketahui sehingga dapat
disusun suatu rencana pengelolaan yang tepat sasaran. Analisis statistika ini dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel dengan plug-in
XL Stat. Untuk memperoleh sebaran data yang relevan, digunakan metode rotasi varimax dengan Kaiser Normalization.
2.3.Analisis Perbandingan Karakteristik Lanskap Habitat SMA di Kalbar dengan Kalimantan Selatan Kalsel
Perbandingan karakteristik lanskap habitat SMA di Kalbar dengan habitat SMA di Kalsel diperoleh melalui uji t-student t-test. Perbandingan
karakteristik ini dilakukan atas masing-masing variabel lingkungan di core serta edge habitat. Menurut Kurniawan 2008, uji t-student berpasangan
adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas berpasangan sehingga analisis ini dianggap tepat untuk
membandingkan rata-rata dari dua grup. Perbandingan habitat di kedua prrovinsi ini menjadi penting karena melalui hasil perbandingan kedua
habitat musim dingin yang berada di Kalbar dan Kalsel ini dapat diambil suatu keputusan apakah pengelolaan lanskap di kedua kawasan tersebut
sama atau berbeda. Uji ini menggunakan bantuan software Microsoft Excel dengan plug-in XLstat.
2.4.Analisis Rencana Pengelolaan Lanskap Habitat Musim Dingin SMA di Kalimantan Barat
Analisis penyusunan pengelolaan lanskap habitat SMA dilakukan dengan cara mengidentifikasikan hasil AKU yang telah diperoleh. Identifikasi ini
dilakukan dengan cara melihat tingkat kepentingan variabel lingkungan pada hasil AKU yang telah diperoleh dan menyesuaikan rencana
pengelolaan dengan kondisi actual yang ada di tapak melalui data sekunder. Semakin tinggi tingkat kepentingan variabel lingkungan, maka variabel
lingkungan tersebut yang memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi dalam rencana pengelolaan lanskap habitat musim dingin SMA di
Kalimantan Barat.