Karakteristik Edge Habitat di Kalimantan Barat
                                                                                thermal  wind  yang  dipengaruhi  oleh  variasi  landform  untuk  mempermudah individu SMA terbang.
Gambar  22.  Luas  Area  Penutupan  Lahan  Edge  Habitat  Musim  Dingin  SMA  di Kalimantan Barat
Perbandingan Karakteristik Lanskap Core dan Edge Habitat Musim Dingin SMA di Kalimantan Barat
Berdasarkan  hasil  analisis  komponen  utama  AKU,  dinyatakan  bahwa masing-masing  core  dan  edge  habitat  memiliki  variabel  lingkungannya  masing-
masing  sehingga  terbentuk  suatu  persamaan  dan  perbedaan  karakteristik  lanskap habitat  musim  dingin  SMA  di  Kalimantan  Barat.  Diagram  persamaan  dan
perbedaan  karakteristik  tersaji  dalam  Gambar  23  dan  tabel  perbandingan karakteristik core dan edge habitat terdapat dalam Tabel 9.
1.
Persamaan Karakteristik Lanskap Habitat Musim Dingin SMA di Kalbar Berdasarkan  diagram  tersebut,  didapatkan  tidak  adanya  persamaan
karakteristik lanskap habitat  musim dingin  SMA sehingga dapat  disimpulkan bahwa  tidak  ada  karakteristik  dasar  yang  menyusun  lanskap  habitat  musim
dingin SMA di Kalbar. Core dan edge habitat merupakan kedua jenis habitat yang berbeda begitu pun pada habitat musim dingin SMA.
2. Perbedaan Karakteristik Lanskap Habitat Musim Dingin SMA di Kalbar
Perbedaan karakteristik lanskap habitat merupakan komponen khusus yang menyusun  kedua  habitat  tersebut  dan  memiliki  kedudukan  komponen  utama
yang  sama  pada  core  dan  edge  habitat.  terdapat  dua  tipe,  yaitu  karakteristik utama KU yang sama dengan urutan KU berbeda dan karakteristik unik yang
hanya  terdapat  pada  masing-masing  habitat  saja.  Terdapat  sebelas  komponen utama untuk karakteristik yang sama dengan kedudukan yang berbeda.
2.1.Karakteristik utama yang sama dengan kedudukan yang berbeda
Karakteristik  utama  yang  sama  dengan  kedudukan  yang  berbeda menandakan  adanya  perbedaan  kepentingan  karakteristik  pada  masing-
masing  core  dan  edge  habitat.  Karakteristik  pertama  adalah  kawasan lanskap pertanian. Pada core habitat karakteristik ini dijumpai pada KU2c
sedangkan  pada  edge  habitat  karakteristik  ini  dijumpai  pada  KU1e.
Karakteristik  lahan  pertanian  memiliki  tingkat  kepentingan  yang  lebih tinggi pada edge habitat dibandingkan pada edge habitat.
Keterangan : -
KUnc : Komponen Utama ke-n untuk core habitat -
KUne : Komponen Utama ke-n untuk edge habitat
Gambar  23.  Diagram  Persamaan  dan  Perbedaan  Karakteristik  Lanskap  Habitat Musim Dingin SMA di Kalimantan Barat
Karakteristik kedua yaitu kawasan lanskap yang dekat dengan aktivitas manusia.Karakteristik ini muncul pada KU4c di core habitat dan KU8e di
edge  habitat.  Karakteristik  selanjutnya  adalah  dataran  rendah  elevasi  0- 300  m  yang  muncul  sebagai  KU5c  di  core  habitat  dan    KU11e  di  edge
habitat.  Karakteristik  keempat,  karakteristik  lanskap  dengan  kelas kemiringan lahan agak berbukit  3-8 merupakan KU6c di  core habitat
dan  KU10e  di  edge  habitat.  Karakteristik  kelima  adalah  karakteristik lanskap  dengan  kemiringan  lahan  berbukit  8-15  yang  berada  pada
KU7c  di  core  habitat  dan  KU5e  di  edge  habitat.  Hal  ini  menandakan bahwa tingkat kepentingan kelas elevasi berbukit lebih penting pada edge
habitat dibandingkan pada core habitat. Karakteristik selanjutnya muncul pada KU9c di core habitat dan KU13e di edge habitat adalah karakteristik
lanskap  dengan  kelas  kemiringan  lahan  berbukit  15-25.  Kawasan dengan kelas kemiringan lahan datar 0-3, merupakan KU10c pada core
habitat  dan  KU9e  pada  edge  habitat.Karakteristik  lanskap  lahan  terbuka muncul pada KU1c dan KU4e. Karakteristik lanskap dengan elevasi lebih
dari  100  meter  merupakan  KU1c  dan  KU7c.Karakteristik  terakhir  yang merupakan  karakteristik  lanskap  dengan  elevasi  500-1000  meter  muncul
pada KU1c dan KU3e.
2.2.Karakteristik unik yang ada hanya di masing-masing core dan edge habitat Karakteristik  unik  ini  dihasilkan  oleh  kedua  ragam  habitat  karena
adanya  perbedaan  jumlah  komponen  utama  yang  dihasilkan  oleh  kedua habitat  tersebut.  Pada  core  habitat,  komponen  utama  yang  dihasilkan
sebanyak sepuluh komponen sedangkan 13 komponen utama dihasilkan di edge habitat.
Core Habitat
  KU1c   KU2c
  KU3c   KU4c
  KU5c   KU6c
  KU7c   KU8c
  KU9c   KU10c
Edge Habitat   KU1e
  KU2e   KU3e
  KU4e   KU5e
  KU6e   KU7e
  KU8e   KU9e
  KU10e   KU11e
  KU12e   KU13e
Persamaan T
I D
A K
A D
A
Tabel  9.  Perbandingan  Karakteristik  Lanskap  Core  dan  Edge  Habitat  di Kalimantan Barat
Komponen Utama
Core Habitat Edge Habitat
KU1 JTBA Jarak Terdekat ke Badan Air
JTSB Jarak Terdekat ke Semak Belukar Rawa JTMG Jarak Terdekat ke Hutan Mangrove
JTSH Jarak Terdekat ke Sawah JTBK Jarak Terdekat ke Lahan Terbuka
JTE2 Jarak Terdekat ke Elevasi 300-500 m JTE3Jarak Terdekat ke Elevasi 500-800 m
JTE4Jarak Terdekat ke Elevasi 800-1000 m JTE5Jarak Terdekat ke Elevasi 1000 m
KU2 JTSB Jarak Terdekat ke Semak Belukar Rawa
JTK6 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan  40 JTSH Jarak Terdekat ke Sawah
KU3 JTK5Jarak  Terdekat  ke  Kemiringan  Lahan  25-
40 JTE3Jarak Terdekat ke Elevasi 500-800 m
JTE4Jarak Terdekat ke Elevasi 800-1000 m KU4
JTBG Jarak Terdekat ke Lahan Terbangun JTBK Jarak Terdekat ke Lahan Terbuka
JTST Jarak Terdekat ke Perkebunan Kelapa Sawit KU5
JTE1 Jarakt Terdekat ke Elevasi 0-100 m JTK3 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 8-15
KU6 JTK2  Jarak  Terdekat  ke  Kemiringan  Lahan  3-
8 JTHR Jarak Terdekat ke Hutan Rawa Gambut
KU7 JTK3  Jarak  Terdekat  ke  Kemiringan  Lahan  8-
15 JTE5Jarak Terdekat ke Elevasi 1000 m
KU8 JTHR Jarak Terdekat ke Hutan Rawa Gambut
JTBG Jarak Terdekat ke Lahan Terbangun KU9
JTK4  Jarak  Terdekat  ke  Kemiringan  Lahan  15- 25
JTK1 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 0-3 KU10
JTK1  Jarak  Terdekat  ke  Kemiringan  Lahan  0- 3
JTK2 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 3-8 KU11
- JTE1 Jarak Terdekat ke Elevasi 0-100 m
KU12 -
JTHK Jarak Terdekat ke Hutan Lahan Kering KU13
- JTK4 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 15-25
Karakteristik  unik  yang  muncul  pada  core  habitat  saja  adalah
karakteristik  lanskap  yang  berhubungan  dengan  hutan  mangrove  dan badan  air  serta  karakteristik  lanskap  dengan  kemiringan  lahan  lebih  dari
25-40  pegunungan.  Karakteristik  unik  yang  pertama  berhubungan ketersediaan  pakan  SMA  yaitu  lebah  madu  karena  adanya  pohon  inang
sarang  lebah  madu  di  kawasan  hutan  mangrove,  yaitu  Sonneratia casseolaris.  Karakteristik  unik  selanjutnya  merupakan  karakter  yang
disukai  SMA  karena  variasi  ketinggian  dan  kemiringan  yang  membentuk angin  thermal  untuk    memudahkan  SMA  dalam  terbang.  Rata-rata  jarak
terdekat yang diperoleh adalah 3,4 km.
Karakteristik unik yang hanya muncul pada edge habitat adalah JTK 6 kelas  kemiringan  lahan  pegunungan,  JTST  perkebunan  sawit,  dan
JTHK hutan lahan kering. Kelas kemiringan lahan lebih dari 40 hanya didapati pada edge habitat karena rentang luas wilayahnya  yang diperoleh
lebih  besar  daripada  edge  habitat.  Karakteristik  unik  selanjutnya  adalah perkebunan  kelapa  sawit.  Rata-rata  jarak  terdekat  yang  diperoleh  adalah
32,9  km.  Karakteristik  terakhir  yang  diperoleh  adalah  hutan  lahan  kering
dengan  rata-rata  jarak  terdekat  7,7  km.  Hutan  lahan  kering  merupakan kelas penutupan lahan yang mendominasi pada edge habitat Gambar 18.
Melalui  perbandingan  karakteristik  core  dan  edge  habitat  musim  dingin SMA  di  Kalimantan  Barat  diperoleh  disimpulkan  bahwa  tidak  diperoleh
karakteristik  dasar  penyusun  habitat  musim  dingin  SMA.  Namun  ditemukan beberapa  karakteristik  yang  sama  dengan  tingkat  kepentingan  yang  tidak  terlalu
jauh berbeda di Kalimantan Barat, antara lain kawasan lanskap pertanian dengan tipe  penutupan  lahan  sawah  dan  semak  belukar  rawa,  hutan  rawa  gambut,  lahan
terbangun,  lahan  terbuka,  elevasi  0-300  meter  dan  lebih  dari  1000  meter,  serta kelas kemiringan lahan kurang dari 25.
Perbandingan Karakteristik Habitat Musim Dingin SMA di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan
Habitat  suatu  spesies  disusun  atas  dua  macam  habitat,yaitu  core  dan  edge habitat.  Kedua  habitat  ini  memiliki  karakteristik  yang  berbeda.  Tietje  2000
mengemukakan bahwa core habitat habitat inti atau interior  merupakan habitat dengan  potongan  inti  dari  edge  habitat    habitat  pinggir  yang  menyediakan
isolasi  dari  gangguan  luar  seperti  bising,  angin,  radiasi  surya,  dan  peningkatan predator.  Habitat  pinggir  edge  habitat  adalah  tempat  dimana  sekumpulan
tumbuhan  bertemu  atau  dimana  daerah  suksesi  atau  kondisi  vegetasi  dengan sekumpulan  tumbuhan  lain  Tietje  2000.  Perbandingan  karakteristik  ini
dilakukan  dengan  membandingkan  masing-masing  core  dan  edge  habitat  di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan dengan menggunakan uji t-student dan
membandingkan  secara  deskriptif.  Hasil  yang  diperoleh  melalui  uji  t-student adalah  karakteristik  habitat  musim  dingin  di  Kalimantan  Barat  dan  Kalimantan
Selatan  berbeda  nyata  sehingga  diperlukan  jenis  pengelolaan  lanskap  yang berbeda antara Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
                