Tabel 3. Daftar Variabel Lingkungan
No Variabel Lingkungan
Singkatan Sumber
1 Jarak Terdekat ke Badan Air
JTBA Ekstraksi dari
Peta Penutupan
Lahan yang Dibuat
Menjadi Peta Euclidean
Distance 2
Jarak Terdekat ke Lahan Terbangun JTBG
3 Jarak Terdekat ke Lahan Terbuka
JTBK 4
Jarak Terdekat ke Hutan Lahan Kering JTHK
5 Jarak Terdekat ke Hutan Rawa Gambut
JTHR 6
Jarak Terdekat ke Hutan Mangrove JTMG
7 Jarak Terdekat ke Lahan Pertanian dan
Perkebunan JTPS
8 Jarak Terdekat ke Semak Belukar Rawa
JTSB 9
Jarak Terdekat ke Sawah JTSH
10 Jarak Terdekat ke Perkebunan Sawit
JTST 11
Jarak Terdekat ke Elevasi 0-300 meter JTE1
Ekstraksi dari ASTER DEM
yang Dibuat Menjadi Peta
Euclidean Distance
12 Jarak Terdekat ke Elevasi 300-500 meter
JTE2 13
Jarak Terdekat ke Elevasi 500-800meter JTE3
14 Jarak Terdekat ke Elevasi 800-1000 meter
JTE4 15
Jarak Terdekat ke Elevasi 1000 meter JTE5
16 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 0-3 JTK1
17 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 3-8 JTK2
18 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 8-
15 JTK3
19 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 15-
25 JTK4
20 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 25-
4 JTK5
21 Jarak Terdekat ke Kemiringan Lahan 40 JTK6
HASIL PENELITIAN
Kondisi Umum
Kondisi umum penelitian terdiri atas letak administratif, kondisi biofisik, kondisi sosial budaya, kebijakan pemerintah mengenai penggunaan tata ruang, dan
hasil survai.
1. Letak Administratif
Provinsi Kalimantan Barat terletak antara 2º30 Lintang Utara - 3º20 Lintang Selatan dan 107º 40 - 114º 30 Bujur Timur pada peta bumi. Provinsi
Kalimantan Barat dengan luas yang beribu kota di Kota Pontianak ini memiliki batas administrasi sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan
Negara Bagian Sarawak, Malaysia, sebelah selatan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah, sebelah timur Kalimantan Timur, dan sebelah barat Laut Natuna dan
Selat Karimata. Wilayah administratif Kalimantan Barat dibagi menjadi 14 kotakabupaten, yaitu Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten
Pontianak, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten
Ketapang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Kayong Utara Bappeda Provinsi Kalbar 2011.
2. Kondisi Biofisik
Secara umum, Provinsi Kalimantan Barat merupakan daerah dataran rendah yang memiliki ratusan sungai dengan luas 146.727
2
km
. Wilayah ini diapit oleh dua jajaran pegunungan, yaitu Pegunungan KalingkangKapuas
Hulu di bagian utara dan Pegunungan Schwaner di selatan sepanjang perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat 2012.
Sebagian besar provinsi memiliki tekstur tanah terdiri dari jenis tanah Podsolik Merah Kuning dengan persentase luasan areal sekitar 17,28 dari
areal Provinsi Kalimantan Barat seluas 14,7 juta hektar. Hamparan tanah ini sebagian besar berbukit dan bergunung yang berada di pegunungan patahan
yang tersebar luas di Pegunungan Kapuas Hulu dan Pegunungan Muller di Kabupaten Kapuas Hulu. Sedangkan pada daerah pesisir, sebagian besar
memiliki jenis tanah OGH Organosol, Gley dan Humus dan tanah Aluvial yang sebagian besar terdapat di Kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Ketapang,
dan Sambas BPKH Wilayah III Kalbar 2011.
Provinsi Kalimantan Barat terdiri atas sepuluh kelas penutupan lahan, yaitu badan air, lahan terbangun, lahan terbuka, hutan lahan kering, hutan rawa
gambut, hutan mangrove, hutan lahan pertanian dan perkebunan, semak belukar rawa, sawah, dan perkebunan sawit. Jenis penutupan lahan yang
mendominasi provinsi Kalbar adalah hutan lahan kering dengan luas area penutupan lahan 7.433.723 ha. Ragam luas penutupan lahan Provinsi Kalbar
dapat dilihat pada Gambar 13.
Dataran Kalimantan Barat secara umum terbagi kedalam tiga kenampakan utama fisiografi, yaitu bagian utara-timur, tengah-barat, dan barat-selatan
BPKH Wilayah III Kalbar 2011. Bagian utara-timur adalah daerah pinggiran yang memiliki kenampakan topografi relatif lebih tinggi dari bagian lain dan
berupa perbukitan serta jalur pegunungan dengan tipe batuan sedimen, penutupan lahan yang mendominasi adalah hutan. Bagian barat-tengah
memiliki kesan topografi berupa dataran rendah yang luas dan merupakan daerah yang sudah terbuka dengan tipe batuan metamorf batu malihan juga
terdapat perbukitan rendah dengan topografi berombak serta pegunungan yang masih tertutup hutan.Bagian barat-selatan yang dominan memiliki
kenampakan topografi berupa dataran alluvial yang relatif muda yang ditandai dengan kenampakan rawa-rawa beserta pertanian campuran dan hutan dataran
rendah sebagai penutup lahannya. Elevasi atau ketinggian permukaan daratan di Provinsi Kalbar dibagi menjadi lima kelas, yaitu elevasi 0-300 meter,