Iklim Mikro Kawasan Perumahan

Hasil yang berbeda ini dapat disebabkan karena pohon mempunyai kemampuan untuk menghasilkan uap air dari proses evapotranspirasi yang lebih besar dibandingkan dengan semak dan rumput. Begitu pula dengan semak yang mempunyai kemampuan menghasilkan uap air lebih besar dibandingkan dengan rumput, maka kelembaban di sekitar semak lebih tinggi. Rata-rata dari tiga pengulangan pengukuran kelembaban udara diperoleh hasil untuk pohon adalah 52,91 persen, untuk semak adalah 52,84 persen dan untuk rumput adalah 49,04 persen. Uji statistik yang dilakukan pada hasil pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban menyatakan bahwa suhu udara dan kelembaban pada pohon, semak dan rumput berbeda pada taraf nyata 5 persen Lampiran 10.

5.2.3 Iklim Mikro Kawasan Perumahan

Peningkatan jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan tempat tinggal, yakni peningkatan kebutuhan perumahan. Pembangunan perumahan lebih sering terkonsentrasi di wilayah yang dekat dengan pusat kota atau pusat perdagangan, karena aksesibilitasnya yang mudah dijangkau. Perumahan yang nyaman bagi para penghuninya sebaiknya memiliki kebutuhan ruang terbuka hijau yang mencukupi. Semakin tinggi ruang terbuka hijaunya maka iklim mikro kawasan perumahan tersebut akan semakin nyaman. Bella Casa Residence merupakan sebuah perumahan di Depok yang terletak di Bagian Wilayah Kota VII Sukmajaya. Tanaman-tanaman yang ditanam di areal perumahan tergolong baru dan masih belum mencapai tinggi yang maksimal untuk pohonnya. Selain itu, ruang terbuka hijau tersedia dalam bentuk linear, yakni sepanjang jalan atau di depan halaman rumah masing-masing. Pengukuran iklim mikro untuk vegetasi pohon, semak dan rumput dilakukan di salah satu ruang terbuka hijau linearnya Lampiran 11. Pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban dilakukan di bawah naungan pohon, semak dan rumput Lampiran 12. Pengukuran untuk pohon dilakukan di bawah naungan pohon jambu bangkok Psidium guajava dengan tinggi ±5 meter dan bertajuk bulat, untuk vegetasi semak dilakukan di tanaman palem wregu Rhapis excelsa dengan tinggi ±1,5 meter dan untuk rumput dilakukan di atas rumput teki Cyperus rotundus. Berikut merupakan hasil pengukuran suhu udara pada kawasan perumahan yang disajikan dalam bentuk grafik Gambar 20. Gambar 20. Grafik Suhu Udara pada Kawasan Perumahan. Berdasarkan grafik, dapat dilihat bahwa dari awal pengukuran hingga akhir suhu yang dihasilkan stabil. Suhu udara di bawah naungan pohon lebih rendah dibandingkan suhu pada semak, sedangkan untuk hasil suhu udara semak diperoleh hasil yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan rumput. Hal ini dapat diakibatkan karena pohon memiliki area naungan yang lebih luas dibandingkan semak dan rumput, sehingga suhu yang dihasilkan oleh pohon lebih rendah. Jika dilihat rata-rata dari tiga pengulangan pengukuran suhu udara yang dilakukan, diperoleh hasil untuk pohon adalah 35,18°C untuk semak adalah 38,96°C dan untuk rumput adalah 39,84°C. Hal ini menunjukkan bahwa pohon memiliki rata-rata suhu yang lebih rendah jika dibandingkan dengan semak dan rumput, sehingga pohon lebih mereduksi suhu. 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 1 3 5 7 9 11131517192123252729 Suhu U da r a °C Waktu menit Pohon Semak Rumput Gambar 21. Grafik Kelembaban Udara pada Kawasan Perumahan. Gambar 21 merupakan grafik pengukuran kelembaban udara dengan vegetasi pohon, semak dan rumput. Hasil yang diperoleh menunjukkan angka yang stabil untuk setiap vegetasinya. Pohon memiliki kelembaban udara paling tinggi dengan rata-rata 44,16 persen kemudian yang kedua adalah semak dengan rata-rata 38,21 persen dan rumput memiliki kelembaban udara paling rendah dengan nilai rata-rata sebesar 36,23 persen. Pohon memiliki rata-rata kelembaban yang paling tinggi jika dibandingkan dengan semak dan rumput. Hal ini dapat disebabkan karena pohon mempunyai kemampuan untuk menghasilkan uap air dari hasil proses evapotranspirasi yang lebih besar daripada semak dan rumput, sehingga kelembabannya lebih tinggi. Hal ini berbeda dengan rumput yang kemampuan menghasilkan uap airnya lebih rendah sehingga kelembaban yang dihasilkannya juga rendah. Uji statistik yang dilakukan pada hasil pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban untuk land use perumahan menyatakan bahwa suhu udara dan kelembaban pada pohon, semak dan rumput berbeda pada taraf nyata 5 persen Lampiran 13.

5.2.4 Iklim Mikro Kawasan RTH Kota