Analisis Iklim Mikro Pohon pada Berbagai Land use

Lingkungan kota sangat perlu dijaga kenyamanannya, karena suhu dan kelembaban berpengaruh terhadap aktivitas manusia. Suatu kota yang memiliki kenyamanan ideal-sedang memiliki suhu yang berkisar 22,5°-27,5°C dengan kelembaban berkisar 60-90. Berdasarkan hasil pengukuran, hanya struktur vegetasi pohon pada kawasan RTH kota yang memiliki kategori kenyamanan ideal-sedang. Hal ini membuktikan bahwa RTH yang ada pada setiap kawasan belum optimal fungsinya dalam ameliorasi iklim.

5.3 Analisis Iklim Mikro Berdasarkan Struktur Vegetasi Berbagai Land use

5.3.1 Analisis Iklim Mikro Pohon pada Berbagai Land use

Keberadaan pohon sangat erat hubungannya dengan lingkungan. Manfaat keberadaan pohon diantaranya adalah sebagai penahan laju air sehingga lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah, menjaga kesuburan tanah, pemasok kebutuhan oksigen, dan dapat mereduksi beberapa zat pencemar udara. Manfaat pohon sangat banyak bagi lingkungan sehingga keberadaan pohon penting dalam sebuah kawasan land use, termasuk kawasan industri, perumahan, CBD dan RTH Kota. Land use yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pohon yang dibutuhkan juga berbeda. Misalnya pada kawasan perumahan, yakni pada taman lingkungannya, lebih membutuhkan pohon dengan tajuk bulat dan lebar yang berfungsi sebagai peneduh karena tempat tersebut digunakan sebagai tempat bersosialisasi dan tempat bermain bagi anak-anak, sehingga harus memiliki tempat yang teduh dan ternaungi. Berbeda dengan kawasan perumahan, kawasan industri lebih membutuhkan pohon yang dapat mereduksi polusi hasil dari proses dan aktifitas produksi industri tersebut, selain itu pohon di kawasan industri harus mampu meningkatkan kualitas lingkungan. Letaknya yang dekat dengan jalan, kawasan CBD membutuhkan pohon yang bersifat peneduh yang dapat mereduksi panas yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas, dapat mereduksi bising dan mereduksi gas-gas yang dihasilkan oleh kendaraan. Selain itu, pohon di sekitar kawasan CBD harus memiliki daun serta buah yang tidak mudah rontok agar tidak mengotori jalanan. Berbeda dengan CBD, pohon di kawasan RTH kota lebih mengutamakan pohon yang memiliki tajuk yang rapat jika ditanam dalam jumlah yang banyak yang selanjutnya selain berfungsi sebagai hutan kota dapat sekaligus berfungsi sebagai habitat satwa seperti burung. Pengukuran terhadap struktur vegetasi pohon dilakukan pada empat land use yang berbeda, yakni industri, perumahan, CBD, dan RTH kota. Pengukuran pohon dilakukan di bawah naungan pohon jambu air Syzigium aquaeum untuk kawasan industri, pohon beringin Ficus benjamina untuk kawasan CBD, pohon jambu Bangkok Psidium guajava untuk kawasan perumahan, dan pohon sempur Dillenia pteropoda untuk kawasan RTH kota. Berikut disajikan perbedaan suhu udara yang dihasilkan pohon pada keempat land use yakni industri, CBD, perumahan dan RTH Kota Gambar 24. Gambar 24. Grafik Suhu Udara Struktur Vegetasi Pohon. Berdasarkan grafik yang disajikan, pohon jambu bangkok di kawasan perumahan menghasilkan suhu yang paling tinggi, kemudian pohon jambu air di kawasan industri sebagai urutan kedua, pohon beringin di kawasan CBD sebagai urutan ketiga dan yang paling rendah menghasilkan suhu adalah pohon sempur di kawasan RTH kota. Rata-rata suhu udara pohon untuk kawasan industri adalah sebesar 34,47°C, sebesar 33,55°C adalah kawasan CBD, sebesar 35,18°C adalah kawasan perumahan dan sebesar 31,55°C adalah kawasan RTH kota. Pohon di kawasan perumahan menghasilkan rata-rata suhu yang paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Perbedaan suhu yang dihasilkan ini dapat disebabkan oleh perbedaan karakter kawasan. Kawasan perumahan merupakan kawasan yang padat dengan bangunan dan terdapat banyak perkerasan aspal pada jalannya, sehingga suhu yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Kota 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 Su hu Uda ra °C Kawasan Kawasan CBD Kawasan RTH Kota Kawasan Perumahan Kawasan Industri yang dipenuhi oleh bangunan, suhu udaranya cenderung naik yang disebabkan berkurangnya angin dan penggunaan permukaan-permukaan yang menyerap panas. Selain itu, berdasarkan perbandingan luas RTH, kawasan perumahan memiliki luasan RTH Tabel 10 yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lain sehingga suhunya paling tinggi. Kemampuan pohon dalam mereduksi suhu juga menjadi salah satu pengaruh perbedaan suhu yang dihasilkan. Daun dapat menangkap, memantulkan, menyerap dan meneruskan cahaya matahari tergantung jenis daun, berat jenis daun, bentuk daun dan pola percabangannya. Pohon pada kawasan perumahan merupakan pohon dengan ketinggian yang paling rendah jika dibandingkan dengan pohon pada kawasan lain, yakni sekitar 3-5 meter, oleh karena itu suhu yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Pohon yang dapat mereduksi suhu udara dan meningkatkan kelembaban adalah pohon yang memiliki tajuk piramidal atau bulat memiliki daerah bebas cabang lebih rendah sehingga kemampuan tajuknya dalam menyerap radiasi lebih tinggi, ditanam berjejer atau berkelompok, memiliki tinggi sedang 6-15 meter dengan kepadatan tajuk yang tinggi. Gambar 25. Grafik Kelembaban Struktur Vegetasi Pohon. Gambar 25 merupakan grafik kelembaban pohon. Berdasarkan grafik, pohon sempur di kawasan RTH kota menghasilkan kelembaban yang paling tinggi, kemudian pohon beringin di kawasan CBD urutan kedua, pohon jambu air di kawasan industri urutan ketiga dan yang paling rendah kelembabannya adalah pohon jambu bangkok di perumahan. Rata-rata kelembaban pohon untuk kawasan industri adalah sebesar 47,79 persen, sebesar 52,91 persen untuk kawasan CBD, 30.00 32.00 34.00 36.00 38.00 40.00 42.00 44.00 46.00 48.00 50.00 52.00 54.00 56.00 58.00 K e le m ba ba n U da r a Kawasan Kawasan CBD Kawasan RTH Kota Kawasan Perumahan Kawasan Industri sebesar 44,16 persen untuk kawasan perumahan dan sebesar 55,5 persen untuk kawasan RTH kota. Pohon di kawasan RTH kota menghasilkan rata-rata kelembaban yang paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Perbedaan kelembaban yang dihasilkan ini dapat disebabkan oleh perbedaan karakter kawasan dan perbedaan karakter pohon yang digunakan. Kawasan RTH kota memiliki banyak vegetasi di sekitar kawasannya, sehingga suhu yang dihasilkan merupakan suhu yang paling rendah. Suhu yang rendah ini mempengaruhi kelembaban yang dihasilkan, yakni kelembaban yang paling tinggi. Banyaknya pohon pada kawasan RTH kota juga berpengaruh terhadap proses evapotranspirasi, dimana semakin banyak pohon maka evapotransipirasi semakin besar dan keadaan di sekitar pohon menjadi sejuk. Uji statistik yang dilakukan pada hasil pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban pohon pada empat kawasan yakni industri, CBD, perumahan dan RTH kota menyatakan bahwa suhu udara dan kelembaban pohon pada empat land use berbeda pada taraf nyata 5 persen Lampiran 17. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dan kelembaban udara pada pohon dipengaruhi oleh perbedaan keadaan lingkungan land use.

5.3.2 Analisis Iklim Mikro Semak pada Berbagai Land use