Analisis Kenyamanan HASIL DAN PEMBAH-ASAN

37,60 persen, sebesar 49,04 persen untuk kawasan CBD, sebesar 36,23 persen untuk kawasan perumahan dan sebesar 49,98 persen untuk kawasan RTH kota. Kawasan dengan vegetasi yang beragam akan menghasilkan suhu yang lebih rendah sehingga kelembabannya menjadi lebih tinggi. Hal ini yang menyebabkan rumput pada kawasan RTH kota menghasilkan rata-rata kelembaban yang paling tinggi. Berbeda dengan kawasan industri yang didominasi oleh kegiatan industri yang lebih banyak menghasilkan panas, kelembaban rumputnya menjadi yang paling rendah karena suhu yang dihasilkannya tinggi. Uji statistik dilakukan pada hasil pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban untuk struktur vegetasi rumput pada empat kawasan yakni industri, CBD, perumahan dan RTH kota. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil bahwa suhu udara dan kelembaban rumput pada empat land use berbeda pada taraf nyata 5 persen Lampiran 19. Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh karakteristik land use yang berbeda dalam menghasilkan suhu dan kelembaban pada rumput.

5.4 Analisis Kenyamanan

Tingkat kenyamanan suatu kawasan sangat penting bagi pengguna kawasan tersebut. Tingkat kenyamanan dapat dinyatakan sebagai tingkat dimana manusia merasa nyaman berada di suatu kawasan. Kenyamanan dapat diketahui dengan pengukuran secara kuantitatif dengan menggunakan rumus Temperature Humidity Index THI. Standar kenyamanan pada daerah tropis yakni berkisar antara suhu 27-28°C. Keberadaan ruang terbuka hijau yang mencukupi di suatu kawasan akan sangat mendukung nilai THI yang diperoleh. Berikut disajikan hasil pengukuran nilai THI berdasarkan struktur vegetasi pohon, semak dan rumput pada land use industri, CBD, perumahan dan RTH kota Tabel 11. Tabel 11. Hasil Perhitungan Temperature Humidity Index THI No Kawasan Struktur Vegetasi Faktor THI Nilai THI Kategori Suhu Udara RH persen 1 Industri Pohon 34.47 47.79 30.87 Tidak Nyaman Semak 35.76 44.61 31.80 Tidak Nyaman Rumput 40.36 37.60 35.32 Tidak Nyaman 2 CBD Pohon 33.55 52.91 30.39 Tidak Nyaman Semak 34.54 52.84 31.28 Tidak Nyaman Rumput 36.11 49.04 32.43 Tidak Nyaman 3 Perumahan Pohon 35.18 44.16 31.25 Tidak Nyaman Semak 38.96 38.21 34.14 Tidak Nyaman Rumput 39.84 36.23 34.76 Tidak Nyaman 4 RTH Kota Pohon 31.55 55.50 28.74 Tidak Nyaman Semak 32.37 53.98 29.39 Tidak Nyaman Rumput 34.38 49.98 30.94 Tidak Nyaman Berdasarkan tabel perhitungan nilai THI diatas, terlihat bahwa nilai THI yang terdapat pada struktur vegetasi pohon, semak dan rumput pada land use industri, CBD, perumahan dan RTH kota tergolong ke dalam kategori tidak nyaman, karena nilai THI yang lebih dari 27. Nilai THI yang tidak nyaman ini dapat disebabkan karena tingginya suhu yang dihasilkan yakni berkisar antara 31,55°C-40,36°C dengan kelembaban berkisar antara 36,23-55,5 persen. Namun, pada struktur vegetasi pohon yang terdapat di kawasan RTH kota, dapat kita lihat bahwa nilai THI nya hampir mendekati kategori nyaman, yakni 28,74. Nilai THI yang rendah ini dapat diakibatkan oleh rendahnya suhu dan tingginya kelembaban yang dihasilkan oleh pohon. Selain itu suhu yang rendah dan kelembaban yang tinggi ini dapat juga disebabkan oleh vegetasi yang terdapat di RTH kota cukup banyak dan beragam sehingga kemampuan untuk mereduksi suhunya lebih besar. Minimnya bangunan fisik yang ada di dalam kawasan RTH kota juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan suhu yang dihasilkan lebih rendah. Perhitungan nilai THI tertinggi dihasilkan oleh struktur vegetasi rumput yang terdapat di kawasan industri kemudian struktur vegetasi rumput di kawasan perumahan. Nilai THI yang tinggi disebabkan oleh tingginya suhu yang dihasilkan struktur vegetasi rumput karena kemampuan mereduksi suhu dan meningkatkan kelembabannya yang kurang. Selain itu pada kawasan CBD dan perumahan merupakan kawasan yang banyak terdapat bangunan dan terletak dekat dengan pusat kota, sehingga suhu yang dihasilkan tinggi. Suhu yang lebih tinggi di wilayah perkotaan ini sering disebut dengan Urban Heat Island UHI. Pusat kota tidak hanya lebih panas dari pinggir kota, akan tetapi kurang nyaman, mengandung banyak polusi, kurang sinar matahari, kurang angin, pengap dan kelembabannya rendah. Secara umum, perhitungan nilai THI yang dihasilkan antar struktur vegetasi yakni pohon, semak dan rumput, nilai THI yang paling rendah dihasilkan oleh pohon. Kemampuan pohon untuk menaungi serta melindungi dari sinar matahari menyebabkan suhu yang berada di bawah naungannya lebih rendah. Tanaman yang tinggi dan tajuk yang menaungi memiliki laju evapotranspirasi besar yang menyebabkan suhu di sekitar tanaman menjadi lebih sejuk. Semak mempunyai nilai THI yang tinggi dibandingkan dengan pohon tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput. Jika dibandingkan dengan rumput, semak mempunyai kemampuan untuk mereduksi suhu lebih tinggi sehingga suhu yang dihasilkan lebih rendah. Selain itu semak mempunyai kemampuan untuk menaungi sehingga kelembaban yang dihasilkan lebih tinggi disbanding rumput. Jika dilihat berdasarkan kawasannya, perhitungan nilai THI tertinggi berada pada kawasan perumahan. Suhu tinggi yang dihasilkan oleh perumahan dapat disebabkan karena padatnya bangunan, perkerasan yang digunakan untuk jalan dan masih belum maksimalnya pertumbuhan vegetasi yang ditanam di sekitar kawasan perumahan. Selain perkerasan dari aspal yang merupakan bahan- bahan yang cepat menyerap panas, perkerasan lainnya berupa tanah-tanah kering seperti pasir, kerikil, dan sejenisnya, cenderung menimbulkan suhu yang lebih tinggi dan kelembaban yang rendah. Oleh karena itu, ketersediaan RTH pada setiap kawasan harus dipertahankan dan dioptimalkan agar dapat menjaga kenyamanan kawasan tersebut.

5.5 Rekomendasi