maksimum dan minimum, tingkat kelembaban maksimum dan minimum, jumlah hari hujan beserta curah hujan, lama penyinaran, kecepatan angin dan
kecenderungan arah, dan besarnya radiasi matahari. Iklim mikro menjadi faktor yang sangat penting secara praktis dalam
perancangan sebuah bangunan yang merupakan bagian dari lingkungan. Sebuah bangunan yang tidak mempertimbangkan kondisi temperatur udara lingkungan
mempunyai dampak tidak dapat mereduksi kondisi temperatur luar sesuai dengan kebutuhan kita, begitu halnya dengan kelembaban, bangunan pada daerah tropis
sangat mementingkan kebutuhan aliran angin dalam membantu mendorong terjadinya penguapan.
2.4.1 Suhu atau Temperatur
Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer Kartasapoetra,
1986. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius °C meskipun ada dua skala yang lain yakni Fahrenheit F dan Kelvin K. Suhu seringkali
berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, misalnya suhu di tempat yang terbuka berbeda dengan suhu di tempat yang tertutup. Faktor yang mempengaruhi
perubahan suhu di permukaan bumi adalah jumlah radiasi yang diterima per tahun-per hari-per musim, pengaruh daratan dan lautan, pengaruh ketinggian
tempat, dan pengaruh penutup tanah dimana tanah yang ditutup vegetasi mempunyai temperatur yang lebih rendah daripada yang tidak bervegetasi.
Pada umumnya suhu maksimum terjadi pada tengah hari, biasanya antara pukul 12.00 sampai 14.00 WIB sedangkan suhu mínimum terjadi pada pukul
06.00 WIB waktu setempat atau sekitar matahari terbit. Masing-masing tanaman memiliki kemampuan yang berbeda dalam memodifikasi udara, yakni dapat
mereduksi maupun menaikkan suhu udara. Karakteristik struktural vegetasi yang mempengaruhi suhu adalah bentuk tajuk, ukuran vegetasi dan kepadatan tajuk.
2.4.2 Kelembaban Udara
Kelembaban yakni banyaknya kadar uap air yang ada di udara Kartasapoetra, 1986. Besarnya kelembaban suatu daerah merupakan faktor yang
dapat menstimulasi curah hujan. Kelembaban tertinggi di Indonesia dicapai pada musim hujan dan kelembaban terendah dicapai pada musim kemarau.
Kelembaban atau RH dipengaruhi pula oleh adanya pohon-pohon yang berfungsi sebagai pelindung, terutama pepohonan yang ditanamnya rapat. Semakin tinggi
suhu udara, maka kelembaban udara yang dihasilkan semakin rendah. Oleh karena itu, secara tidak langsung faktor yang dapat mempengaruhi suhu udara
juga dapat mempengaruhi besarnya kelembaban udara.
2.5 Sistem Informasi Geografi SIG