Analisis Iklim Mikro Rumput pada Berbagai Land use

Lampiran 18. Hal ini menyatakan bahwa suhu dan kelembaban yang dihasilkan pada semak dipengaruhi oleh karakteristik kawasan dan jenis vegetasi pada masing-masing land use.

5.3.3 Analisis Iklim Mikro Rumput pada Berbagai Land use

Rumput merupakan tanaman yang pendek dengan cabang-cabang dan daun yang banyak dan menutupi permukaan tanah dengan sempurna. Berdasarkan pengertian ini, rumput termasuk ke dalam tanaman penutup tanah atau groundcover. Sesuai dengan morfologinya, tanaman penutup tanah dapat digunakan untuk mengurangi silau, menurunkan suhu dan memodifikasi kelembaban. Selain itu dapat pula digunakan untuk memperbaiki kualitas udara, memperlambat penjalaran api, sebagai tanaman pembatas, tanaman tepi dan pembentuk ruang khususnya lantai. Rumput juga berfungsi secara estetika dengan memunculkan beragam warna dan tekstur yang menarik jika disajikan secara masal. Pengukuran terhadap struktur vegetasi rumput dilakukan pada empat land use yang berbeda, yakni industri, perumahan, CBD, dan RTH kota. Pengukuran suhu rumput dilakukan di rumput teki Cyperus rotundus untuk kawasan industri, rumput gajah Axonopus compressus untuk kawasan CBD, rumput teki Cyperus rotundus untuk kawasan perumahan, dan rumput gajah Axonopus compressus untuk kawasan RTH kota. Berikut disajikan perbedaan suhu udara yang dihasilkan oleh rumput pada keempat land use yakni industri, CBD, perumahan dan RTH Kota Gambar 28. Gambar 28. Grafik Suhu Udara Struktur Vegetasi Rumput. 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 Su hu Uda ra °C Kawasan Kawasan CBD Kawasan RTH Kota Kawasan Perumahan Kawasan Industri Berdasarkan grafik yang disajikan, rumput teki di kawasan industri menghasilkan suhu yang paling tinggi, kemudian rumput teki di kawasan perumahan urutan kedua, rumput gajah mini di kawasan CBD sebagai urutan ketiga dan yang menghasilkan suhu paling rendah adalah rumput gajah di kawasan RTH kota. Rata-rata suhu udara rumput untuk kawasan industri adalah sebesar 40,36°C, sebesar 36,11°C untuk kawasan CBD, sebesar 39,84°C untuk kawasan perumahan dan sebesar 34,38°C untuk kawasan RTH kota. Berdasarkan rata-rata, suhu udara rumput pada kawasan industri dan perumahan hampir sama dengan selisih suhu pada kedua kawasan yakni sebesar 0,52. Kawasan industri merupakan kawasan yang didominasi kegiatan industri sehingga lebih banyak mengeluarkan panas sehingga suhunya tinggi. Kawasan perumahan merupakan kawasan yang banyak terdapat bangunan fisik serta penggunaan aspal sebagai perkerasan yang tidak ternaungi sehingga suhu yang dihasilkan menjadi tinggi. Suhu udara rumput yang paling rendah berada di kawasan RTH kota. RTH kota banyak terdapat vegetasi sehingga rumput yang berada di kawasan RTH cenderung menghasilkan suhu udara yang lebih rendah. Gambar 29. Grafik Kelembaban Struktur Vegetasi Rumput. Gambar 29 merupakan hasil pengukuran kelembaban struktur vegetasi rumput pada keempat land use. Berdasarkan grafik, rumput gajah di kawasan RTH kota menghasilkan kelembaban yang paling tinggi, kemudian rumput gajah mini di kawasan CBD urutan kedua, rumput teki di kawasan industri urutan ketiga dan yang paling rendah kelembabannya adalah rumput teki di kawasan perumahan. Rata-rata kelembaban rumput untuk kawasan industri adalah sebesar 30.00 32.00 34.00 36.00 38.00 40.00 42.00 44.00 46.00 48.00 50.00 52.00 54.00 56.00 58.00 Su hu Uda ra °C Kawasan Kawasan CBD Kawasan RTH Kota Kawasan Perumahan Kawasan Industri 37,60 persen, sebesar 49,04 persen untuk kawasan CBD, sebesar 36,23 persen untuk kawasan perumahan dan sebesar 49,98 persen untuk kawasan RTH kota. Kawasan dengan vegetasi yang beragam akan menghasilkan suhu yang lebih rendah sehingga kelembabannya menjadi lebih tinggi. Hal ini yang menyebabkan rumput pada kawasan RTH kota menghasilkan rata-rata kelembaban yang paling tinggi. Berbeda dengan kawasan industri yang didominasi oleh kegiatan industri yang lebih banyak menghasilkan panas, kelembaban rumputnya menjadi yang paling rendah karena suhu yang dihasilkannya tinggi. Uji statistik dilakukan pada hasil pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban untuk struktur vegetasi rumput pada empat kawasan yakni industri, CBD, perumahan dan RTH kota. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil bahwa suhu udara dan kelembaban rumput pada empat land use berbeda pada taraf nyata 5 persen Lampiran 19. Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh karakteristik land use yang berbeda dalam menghasilkan suhu dan kelembaban pada rumput.

5.4 Analisis Kenyamanan