3.2. Kerangka Penelitian Operasional
Kerangka operasional yang digunakan pada penelitian ini, yaitu untuk evaluasi kinerja keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian
pembiayaan BPRS Al-Salaam Amal Salman. Kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman dapat dilihat dari laporan keuangan tahunan, antara lain dengan
menghitung Non Performing Financing, rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas. Dari sisi nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman, yaitu dengan
melihat gambaran karakteristik nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman penerima pembiayaan, pola pengembalian pembiayaan nasabah BPRS Al-Salaam Amal
Salman. Karakteristik nasabah dapat dilihat dari apakah nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman masuk kategori lancar atau tidak lancar, kemudian dilanjutkan
dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil akhir dari kerangka
pemikiran penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kinerja keuangan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat pengambalian pembiayaan di BPRS
Al-Salaam Amal Salman, Cinere-Depok. Peranan BPR syariah dalam melayani usaha kecil, penyaluran dana yang
diberikan berupa pembiayaan musyarakah, pembiayaan bai u bithaman ajil, pembiayaan murabahah, dan pembiayaan qardhul hasan, dan sebagainya. Prinsip
pembiayaan ini disebutnya sistem bagi hasil, yang besarnya ditentukan oleh pihak terkait melalui akad atau perjanjian yang dilakukan sebelum persetujuan. BPR
syariah pun memberlakukan agunan, untuk pinjaman yang menurut penilaian bank diperlukan. Namun ketentuan pengikatan hukum diperhatikan dan selama
hal tersebut, tidak memberatkan biaya yang harus dipikul oleh debitur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman, diukur dengan melihat usia, tingkat
pendidikan, plafon, pengalaman usaha, jumlah tanggungan keluarga, jarak dari rumah debitur ke BPRS, dan jangka waktu pengembalian pembiayaan.
Keberhasilan pengembalian pembiayaan, merupakan hal yang sangat penting bagi usaha dunia perbankan. Dalam penelitian ini, pola pengembalian
pembiayaan dibedakan menjadi dua kriteria, yaitu pola pengembalian pembiayaan yang lancar dan yang tidak lancar. Kriteria lancar, jika nasabah melakukan
pengembalian pembiayaan tepat pada waktu yang ditentukan oleh bank tanggal jatuh tempo. Kriteria tidak lancar, yaitu jika nasabah menunggak pinjaman dari 1
sampai 270 hari. Penyebab gagalnya penyaluran pembiayaan, adalah timbulnya pembiayaan
yang bermasalah karena dapat menurunkan laba perusahaan bank. Karena pembiayaan bermasalah memerlukan pencadangan dana yang relatif besar. Oleh
karena itu, harus dilakukan upaya pencegahan terhadap timbulnya pembiayaan bermasalah. Upaya ini akan dapat dilakukan dengan optimal, apabila para
pengambil keputusan penyaluran pembiayaan dapat mengetahui dengan jelas. Faktor-faktor apa saja, yang berpeluang besar menimbulkan pembiayaan
bermasalah. Sehingga angka pembiayaan bermasalah dapat ditekan, dan laba perusahaan bank dapat terus ditingkatkan.
Dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah BPRS Al- Salaam Amal Salman dalam mengembalikan pembiayaan, ditentukan oleh faktor-
faktor yang berpengaruh, yaitu :
1. Usia mempengaruhi keberanian nasabah dalam mengambil keputusan. Semakin meningkatnya usia akan mematangkan kemampuan berpikir nasabah,
sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. Semakin bertambahnya usia nasabah dianggap memiliki tingkat pengembalian pembiayaan lebih
lancar dibandingkan dengan usia yang lebih muda. Dengan demikian, peningkatan usia diduga berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian
pembiayaan. 2. Tingkat pendidikan nasabah akan menjadi landasan atau dasar untuk
mengambil pembiayaan. Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, nasabah mempunyai dasar yang kuat untuk mengelola usahanya dengan baik, sehingga
pendidikan dapat dipandang berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian pembiayaan.
3. Plafon pinjaman menjadi dasar bagi nasabah untuk mengambil pembiayaan. Plafon pinjaman diberikan secara bertahap, semakin lama meningkat, sesuai
dengan keberhasilan pengembalian pinjaman pada periode sebelumnya. Plafon pinjaman diduga berpengaruh positif terhadap pengembalian pembiayaan.
4. Pengalaman usaha mempengaruhi kemampuan dan keterampilan dalam mengambil keputusan, dari berbagai alternatif terbaik. Berdasarkan
pengalamannya, nasabah dapat menghindari dan mengurangi resiko yang dapat menyebabkan kegagalan usahanya. Pengalaman usaha diduga
berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian pembiayaan. 5. Jumlah tanggungan keluarga nasabah akan mempengaruhi pengeluaran
keluarga, karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan anggota keluarga. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga, semakin
tinggi biaya yang harus dikeluarkan. Semakin tinggi pengeluaran untuk keluarga diduga akan mengurangi sebagian dari penghasilan yang
dialokasikan untuk pengembalian pembiayaan. 6. Jarak dari rumah nasabah ke BPR berpengaruh terhadap pengembalian
pembiayaan. Hal ini disebabkan karena peminjam pembiayaan harus menyediakan waktu yang cukup lama, untuk mendatangi BPRS Al-Salaam
Amal Salman, sehingga akan menjadi beban bagi peminjam karena harus meninggalkan usahanya. Selain itu, peminjam juga harus mengeluarkan biaya
transportasi untuk mendatangi BPRS Al-Salaam Amal Salman. Dengan demikian, jarak rumah peminjam pembiayaan dengan BPRS Al-Salaam Amal
Salman diduga berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian pembiayaan.
7. Jangka waktu pengembalian pembiayaan berhubungan dengan lama waktu yang diperlukan oleh nasabah, untuk melaksanakan usahanya. Dengan waktu
pengembalian pembiayaan yang lama, nasabah dapat menjalankan usaha yang memerlukan waktu atau umur produksi lebih lama. Jangka waktu
pengembalian pembiayaan diduga berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian pembiayaan.
Oleh karena itu, dari penelitian ini kiranya dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan macet pada pembiayaan
usaha di BPRS Al-Salaam Amal Salman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan pertimbangan bagi BPRS Al-Salaam Amal Salman dalam
memberikan pembiayaan. Kemacetan yang terjadi pada pembiayaan yang diberikan menjadi pertimbangan pemberian pembiayaan pada masa yang akan
dating. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 2.
Pihak Bank
Pihak Nasabah
Gambar 2. Kerangka Penelitian Operasional
Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Pembiayaan : - Mudharabah
- Musyarakah - Murabahah
- Ijarah - Qardhul Hasan
Analisis Kinerja Keuangan - Non Performing Financing
- Rasio Likuiditas - Rasio Solvabilitas
- Rasio Rentabilitas Nasabah Penerima Pembiayaan
Analisis Deskriptif Analisis Regresi Logistik
Pola Pengembalian Pembiayaan : - Lancar
- Tidak Lancar
Kebijakan Pembiayaan dan Kinerja Keuangan
3.3. Hipotesis Penelitian