Kebijakan Pembiayaan dan Kinerja Keuangan

7. Faktor Jangka Waktu Pengembalian Pembiayaan

Koefisien faktor jangka waktu pengembalian pembiayaan dari hasil regresi logistik adalah negatif -1,062, artinya semakin lama jangka waktu pengembalian pembiayaan nasabah menyebabkan nasabah tidak lancar dalam pengembalian pembiayaan, dan sebaliknya semakin singkat jangka waktu pengembalian pembiayaan maka semakin besar peluang pengembalian pembiayaan. Hubungan tersebut signifikan karena nilai P variabel jumlah tanggungan keluarga lebih kecil dari 5 persen P0,05. Hubungan antara variabel jangka waktu pengembalian pembiayaan dengan pengembalian pembiayaan dilihat dari nilai odds ratio. Nilai odds ratio untuk variabel jangka waktu pengembalian pembiayaan adalah 0,346. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk peluang pengembalian pembiayaan bila jangka waktu pengembalian pembiayaan berbeda, karena odds ratio jauh dari satu.

7.3. Kebijakan Pembiayaan dan Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan dengan melihat rasio Non Performing Financing, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Kebijakan yang harus diambil adalah mempertahankan tingkat likuiditas BPR, karena kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman cukup sehat. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan regresi logistik biner terhadap keberhasilan pengembalian pembiayaan di BPRS Al-Salaam Amal Salman. Diketahui bahwa, variabel-variabel yang akan berpengaruh nyata terhadap lancarnya pengembalian pembiayaan di BPRS Al-Salaam Amal Salman adalah variabel plafon pembiayaan dan jangka waktu pengembalian pembiayaan. Dengan demikian, untuk mengantisipasi terjadinya penunggakan pembiayaan, maka pihak BPRS Al-Salaam Amal Salman untuk mempertimbangkan kedua hal tersebut dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabah. Plafon pembiayaan merupakan variabel penting yang mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan secara lancar. Petugas BPRS Al-Salaam harus dapat memberikan pembiayaan sesuai dengan plafon yang telah ditentukan, jangan sampai melebihi batas yang ditentukan oleh BPRS. Selain itu BPRS Al- Salaam harus melihat jenis usaha yang dijalankan nasabah, hal ini dilakukan untuk menghindari pemalsuan nominal pendapatan per bulan. Apabila ini dilakukan diharapkan mampu menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh nasabah. Jangka waktu pengembalian pembiayaan merupakan pemilihan strategi pengaturan keuangan nasabah. Nasabah BPRS Al-Salaam, pada umumnya lebih memilih jangka waktu yang lebih lama. Jangka waktu pengembalian yang lebih lama akan meringankan angsuran bulanan.

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, banyak informasi yang didapat dalam hal kinerja keuangan dan pengembalian pembiayaan di BPRS Al- Salaam Amal Salman. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah : 1. Kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman, yang terdiri dari rasio Non Performing Financing, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas selama periode 2003 – 2008 memperlihatkan kedaan yang cukup baik. 2. Karakteristik individu, yang signifikan mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan di BPRS Al-Salaam Amal Salman adalah jangka waktu pengembalian pembiayaan. 3. Karakteristik usaha, yang signifikan mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan di BPRS Al-Salaam Amal Salman adalah plafon pembiayaan.

8.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa upaya yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya pengembalian pembiayaan bermasalah di BPRS Al-Salaam Amal Salman, yaitu : 1. BPRS Al-Salaam Amal Salman harus menurunkan rasio Non Performing Financing, karena tingkat pengembalian pembiayaan bermasalah pada tahun 2004 dan 2005 di atas batas aman yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar lima persen.