1,19 persen. Walaupun ICR yang diperlihatkan BPRS Al-Salaam Amal Salman mengalami penurunan, tetapi masih termasuk dalam kategori cukup sehat.
Perkembangan Income to Cost Operating dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 9 :
Gambar 9. Grafik Perkembangan ICR Tahun 2003 – 2008
Pada tahun 2004 ICR mengalami kenaikan sebesar 91,55 persen. Sedangkan pada tahun 2005 sampai 2008 mengalami penurunan.
6.5. Rasio Solvabilitas
Analisis solvabilitas digunakan untuk melihat kemampuan permodalan bank dalam mendukung usaha operasionalnya. Rasio-rasio yang dipergunakan
dalam perhitungan solvabilitas dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio CAR.
90.78 91.55
90.13 90.11
87.72 84.82
80 82
84 86
88 90
92 94
2003 2004
2005 2006
2007 2008
P e
r
s e
n t
a s
e
Tahun
Persentase Perkembangan ICR
Perkembangan rasio-rasio tersebut dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Perkembangan Rasio Solvabilitas Tahun 2003 - 2008 Tahun
Capital Adequacy Ratio
2003 11,19
2004 12,42
2005 14,54
2006 12,69
2007 12,18
2008 12,85
Sumber : BPRS Al-Salaam Amal Salman, 2003-2008 diolah
Capital Adequacy Ratio CAR Rasio ini disebut juga kewajiban penyediaan modal minimum yang diukur
dari persentase tertentu terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. CAR ini adalah untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank, yang
berguna untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko. Semakin tinggi nilai CAR, maka semakin tinggi pula tingkat permodalannya.
Batas minimum yang ditetapkan Bank Indonesia adalah delapan persen. Pada Tabel 14 dapat dilihat selisih Capital Adequacy Ratio tahun 2003 –
2008 sebagai berikut :
Tabel 14. Selisih Capital Adequacy Ratio Tahun 2003 - 2008
Tahun Capital Adequacy Ratio
+- 2003
11,19 -
2004 12,42
1,23 2005
14,54 2,12
2006 12,69
-1,85 2007
12,18 -0,51
2008 12,85
0,67 Rata-rata
12,65 0,33
Sumber : BPRS Al-Salaam Amal Salman, 2003-2008 diolah
Kondisi seperti yang terlihat pada tabel 14, cenderung menunjukkan CAR mengalami kenaikkan. Pada tahun 2004, 2005, dan 2008 mengalami kenaikkan
sebesar 1,23; 2,12; dan 0,67 persen. Lalu terjadi penurunan pada tahun 2006 dan 2007 sebesar 1,85 dan 0,51 persen. Rata-rata kenaikan Capital Adequacy Ratio
setiap tahunnya sebesar 0,33 persen. CAR yang diperlihatkan BPRS Al-Salaam Amal Salman stabil, termasuk dalam kategori cukup sehat.
Perkembangan Capital Adequacy Ratio dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 10 :
Gambar 10. Grafik Perkembangan CAR Tahun 2003 - 2008
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa dalam kurun waktu tahun 2003 sampai dengan 2008 terjadi kenaikkan rasio permodalan BPRS Al-Salaam
Amal Salman. Pada 3 tahun pertama rasio CAR mengalami kenaikkan dari 11,19
2003; 12,42 2004 menjadi 14,54 pada tahun 2005. Pertumbuhan faktor permodalan yang ditunjukkan oleh peningkatan rasio CAR ini terutama didukung
oleh penambahan jumlah modal yang disetor oleh para pemegang saham PT. BPR Amal Salman dalam kurun waktu tersebut.
11.19 12.42
14.54 12.69
12.18 12.85
2 4
6 8
10 12
14 16
2003 2004
2005 2006
2007 2008
P e
r
s e
n t
a s
e
Tahun
Persentase Perkembangan
CAR
Rasio CAR sebesar 14,54 pada tahun 2005 juga menunjukkan bahwa BPRS Al-Salaam Amal Salman memiliki kesempatan yang masih cukup besar
untuk melakukan ekspansi pembiayaan hingga rasio CAR tersebut mencapai batas minimal yakni 8 di tahun-tahun berikutnya, mengingat pembiayaan yang
diberikan merupakan komponen utama dari ATMR. Sedangkan untuk 2 tahun berikutnya rasio CAR mengalami penurunan
dari 12,69 pada tahun 2006 menjadi 12,18 pada tahun 2007. Penurunan ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
ATMR yang tidak diikuti oleh peningkatan jumlah modal inti yang terdiri dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan dan laba serta modal pelengkap yang
terdiri dari modal pinjaman dan cadangan penyisihan penghapusan piutang. Komponen ATMR yang mengalami peningkatan secara signifikan adalah jumlah
pembiayaan yang diberikan yang mengalami peningkatan.
BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN
7.1. Karakteristik Nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman Berdasarkan Tingkat Pengembalian Pembiayaan
Karakteristik nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman akan membantu dalam memberikan gambaran secara benar dan utuh tentang masing-masing
nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman. Pengelompokan karakteristik nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman antara lain berdasarkan gambaran dari usia,
Plafon pinjaman, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, jumlah tanggungan keluarga, jarak dari rumah ke BPRS, dan jangka waktu pengembalian
pembiayaan.
7.1.1. Tingkat Pengembalian Pembiayaan Berdasarkan Usia
Analisis keinginan seorang nasabah BPRS Al-Salaam Amal Salman dalam mengembalikan pembiayaan berdasarkan tingkat usia. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui pada usia berapa seorang nasabah cenderung memiliki keinginan untuk mengembalikan pengembalian kepada BPRS Al-Salaam Amal Salman.
Tabel 15.Tingkat Pengembalian Pembiayaan Berdasarkan Tingkat Usia
No. Usia Tahun
Tingkat Pengembalian Pembiayaan Jumlah
Lancar Tidak
Lancar 1
40 87 88,78 11 11,22 98 100
2 40
72 83,72 14 16,28 86 100 Jumlah
159 25 184
Sumber : BPRS Al-Salaam Amal Salman, 2003-2008 diolah
Tabel 15 menunjukkan, bahwa nasabah BPRS Al-Salaam memiliki tingkat pengembalian yang lancar. Pada usia kurang dari 40 tahun tingkat pengembalian