Non Performing Financing NPF

maka likuiditas bank akan terancam dan akan menyebabkan bank yang bersangkutan dalam posisi yang likuid. Berikut hasil analisis dan perhitungan rasio-rasio yang telah dilakukan pada BPRS Al-Salaam Amal Salman.

6.2. Non Performing Financing NPF

Analisis Non Performing Financing digunakan untuk melihat jumlah pembiayaan yang bermasalah. Perkembangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perkembangan Non Performing Financing Tahun 2003 - 2008 Tahun Non Performing Financing 2003 3,18 2004 6,29 2005 4,78 2006 5,89 2007 4,38 2008 3,23 Sumber : BPRS Al-Salaam Amal Salman, 2003-2008 diolah NPF merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas pembiayaan bank yang menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah semakin besar, maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Bank Indonesia menetapkan batas aman NPF dibawah lima persen. Pada Tabel 5 dapat dilihat selisih Non Performing Financing tahun 2003 – 2008 sebagai berikut : Tabel 5. Selisih Non Performing Financing Tahun 2003 - 2008 Tahun Non Performing Financing +- 2003 3,18 - 2004 6,29 3,11 2005 4,78 -1,51 2006 5,89 1,11 2007 4,38 -1,51 2008 3,23 -1,15 Rata-rata 4,63 0,01 Sumber : BPRS Al-Salaam Amal Salman, 2003-2008 diolah Kondisi seperti yang terlihat pada tabel 5, cenderung menunjukkan Non Performing Financing mengalami kenaikkan. Pada tahun 2004 dan 2006 menggambarkan kenaikkan sebesar 6,29 dan 5,89 persen. Penurunan terlihat pada tahun 2005, 2007, dan 2008, yaitu masing-masing sebesar 4,78; 4,38; dan 3,23 persen. Rata-rata kenaikkan Non Performing Financing setiap tahunnya sebesar 0,01 persen. NPF yang diperlihatkan BPRS Al-Salaam Amal Salman termasuk dalam kategori cukup sehat. Perkembangan Non Performing Financing dapat terlihat lebih jelas pada Gambar 4: Gambar 4. Grafik Perkembangan NPF Tahun 2003 – 2008 Pada periode 2004 dan 2006, BPRS Al-Salaam Amal Salman memiliki tingkat pengembalian pembiayaan tidak lancar. Besarnya rasio tersebut mencapai 6,29 persen dan 5,89 persen. Pada tahun 2003, 2005, 2007, dan 2008 Non Performing Financing cukup baik. BPRS Al-Salaam Amal Salman termasuk dalam kategori cukup sehat karena Non Performing Financing tersebut dalam kisaran kurang dari 5 persen.

6.3. Rasio Likuiditas